Quantcast
Channel: Cerita Dewasa|Cerita sex|Cerita Hot|Terbaru
Viewing all 406 articles
Browse latest View live

CERITA SEKS MONA DAN BAPAK KOST

$
0
0
Cerita ini berjudul ” CERITA SEKS MONA DAN BAPAK KOST “Selamat membaca.
“Huuuh..nyebelin banget sih tuh aki- aki..” gerutu Mona sambil mengunci pintu kamar kostnya. Kembali hari ini ia sebel dengan Pak Mahmud, si bapak

CERITA SEKS MONA DAN BAPAK KOST

ul " Cerita Dewasa Kisah Seks Mabak Rini Yang Kesepian " Cerita Bokep Seks Terbaru 2017.

kostnya yang sering bersikap genit dan terkadang menjurus kurang ajar terhadap dirinya. Kejadiannya tadi saat dia pulang kantor berpapasan dengan Pak Mahmud yang sedang berusaha memaku sesuatu di dinding. “Sore pak..lagi ngapain pak..?” sapa Mona demi kesopanan. “Eh..mba Mona dah pulang..”sahut Mahmud dengan mata berbinar. “Kebetulan aku mau minta tolong sebentar bisa?” Mona yang mau buru- buru ke kamar terpaksa menghentikan langkahnya dan menoleh. “Apaan pak?” tanyanya sekenanya, kembali ia kesal melihat pandangan mata pak tua itu yang jelalatan ke arah dadanya. “Ini loh..kamu bisa pasangin lukisan ini ga kepaku yang dah saya pasang itu, takutnya tangganya goyang banget karena berat badan saya, maklum agak gendut gini ribet jadinya” katanya sambil cengengesan dan kembali pandangan matanya menyantap kulit leher Mona yang mulus.”nanti saya pegangin tangganya”. Mona menyanggupi dan dia menaiki tangga yang memang sudah goyang itu, gadis itu baru sadar pas naik ke pijakan kedua bahwa tangga itu memiliki jarak yang cukup lebar antara pijakan-pijakannya, jadi saat kakinya naik ke pijakan kedua, dirinya yang saat ini menggunakan rok span ketat agak kesulitan dan roknya menjadi tertarik ke atas sehingga pahanya menjadi terbuka. Kejadian itu berulang lagi saat ia ke pijakan ketiga, bahkan jaraknya makin jauh sehingga pahanya makin terbuka lebih lebar. Mona mengutuk dalam hati, saat melirik Pak Mahmud yang dengan senyum mesumnya menikmati pahanya yang jenjang dan berkulit mulus bersih itu. Melihat pemandangan indah ini, Pak Mahmud merasa nafasnya sesak sama sesaknya dengan penisnya yang jadi menegang. Sungguh indah bentuk paha gadis ini dan ia dengan bebas bisa melihat dari dekat, ingin rasanya mengelus paha montok nan mulus itu, tapi ia menahan diri. Ia menyerahkan lukisan

ke Mona untuk dipasang, tapi karena nyantolinnya masih agak tinggi maka gadis itu harus memasangnya dengan mengangkat tangannya setinggi mungkin, ia tidak sadar bahwa karena
gerakannya itu blusnya yang pendek ikut tertarik ke atas sehingga terlihat kulit pinggangnya yang ramping sampai ke perut di bawah dadanya. Dengan sengaja Pak Mahmud menggoyangkan tangganya sehingga
memperlama dirinya untuk bisa menikmati pemandangan pinggang berkulit mulus gadis itu. Setelah selesai
terpasang, Mona menurunkan kaki kirinya ke pijakan kedua yang ternyata tanpa sepengetahuannya telah dilonggarkan pakunya. Sambil terus menikmati paha Mona yang terbuka kembali, Pak Mahmud bersiap-siap. “Eiiihh…eiihh..” Mona menjerit kecil saat pijakannya lepas dan ia terjatuh ke belakang dan saat itu dengan sigap Pak Mahmud menangkapnya sehingga tidak sampai terjatuh lebih parah. Merah muka gadis itu karena satu tangan yang menahan dirinya memegang tepat ke pantatnya dan sepertinya ia merasa tangan itu sedikit meremasnya. Dengan cepat ia menjauhkan badannya dari “pelukan”
Pak Mahmud yang mengambil kesempatan itu. “Waduh, untung sempet saya pegangin mba nya, kalo ngga bisa berabe tuh..” ujar Pak Mahmud cengengesan yang masih menikmati hangatnya tubuh dan kenyalnya pantat Mona tadi walau sesaat tadi. “Mmm..iya pak, makasih..udah kan pak ya..” tukas Mona sambil ngeloyor pergi dengan diikuti pandangan Mahmud yang menikmati gerakan pinggul gadis yang montok itu. “Hmmm..tunggu aja ntar ya..lo bakal kena ama gua” pikir pria tambun setengah tua ini dalam hati. Sudah banyak planning yang kotor dan mesum darinya yang memang punya sedikit kelainan seks ini. Di dalam kamar, Mona masih sebel sama kejadian tadi. Sudah terlalu sering ia mendapat perlakukan atau kata-kata yang menjurus mesum dari bandot tua itu, tapi ia berusaha menahan diri mengingat bahwa tempat kost ini cukup murah dengan fasilitas yang ada juga ditambah lagi dengan lokasi yang di tengah kota dan dekat ke tempat kerja atau mau ke mana-mana. Maka ia memutuskan untuk tetap bertahan asalkan si mesum itu tidak terlalu kurang ajar. Bila ketemu pasti Mona merasa risih dan agak ngeri ngeliat mata Mahmud yang seperti menelanjangi sekujur tubuhnya, tapi terkadang selain ngeri dan risih gadis itu juga merasakan bangga dan senang karena kecantikan dan tubuhnya menjadi perhatian sampai seperti itu walau Mahmud bukan levelnya untuk bisa menikmati dirinya. Beberapa kali kalau berpapasan sama Mahmud dan berbincang- bincang, selalu saja tangannya tidak pernah diam menjamah, walau hanya menjamah pundak atau lengannya tetap saja gadis itu merasa risih karena
sambil melakukan itu bapak kost itu merayu dengan kata-kata yang kampungan. “Ahh..udahlah, ga penting juga..mendingan gua mandi” kata Mona dalam hati Sambil berkaca ia mulai melepas satu per satu kancing blusnya dan melepasnya sehingga bagian atasnya kini hanya tertutup BH biru muda yang susah payah berusaha menutupi payudara berukuran 34D itu. Dengan pinggang yang ramping, maka buah dada itu tampak sangat besar dan indah dan karena Mona rajin ke fitness makin tampak kencang dan padat. Sungguh merupakan idaman bagi semua laki- laki di dunia bagi yang dapat menikmatinya. Lalu ia melanjutkan dengan melepas rok span-nya ke bawah sehingga kini tubuh yang memiliki tinggi 168cm ini hanya ditutupi bra dan cd yang berwarna senada. Body yang akan membuat laki-laki rela untuk mati agar bisa mendapatkannya, memiliki kulit putih asia dan dihiasi dengan bulu-bulu halus nan lembut. Menjanjikan kehangatan dan kenikmatan dunia tiada tara. Mona melepas kaitan bra disusul dengan cd-
nya yang segera dilemparkan ke ember tempat baju kotor. Ia memandang sejenak ke cermin, melihat payudaranya seperti “bernafas” setelah seharian dibungkus dengan bra. Gumpalan daging yang kenyal dan padat dengan puting berwarna coklat muda sungguh menggairahkan. “Auuh…” gadis itu sedikit merintih atau tersentak saat ia memegang kedua putingnya, serasa ada aliran listrik menyengat lembut dan menimbulkan rasa sensasi geli pada kemaluannya yang tanpa sadar tangan kirinya turun
ke arah vaginanya dan sedikit membelainya. Sambil senyum-senyum sendiri, gadis itu membayangkan dada telanjangnya
dan membusung ini selalu menjadi sasaran remasan dari Roy pacarnya yang tidak penah bosan juga mengulum puting dan menciumi kulit payudaranya yang mulus dan harum itu. Tidak percuma ia setiap 3 hari sekali memberikan lulur pada tubuhnya, terutama pada payudaranya yang sampai sekarang memiliki aroma yang memabukkan walaupun dalam kondisi berkeringat. Mona menghela nafas panjang menahan gejolak birahi yang timbul, dan sekarang ia merasa ingin dilampiaskan. Padahal baru tadi malam ia berenang di lautan asmara yang menggelora dengan pacarnya. Ia merasa dirinya selalu saja haus akan belaian pacarnya, padahal hampir setiap ketemu mereka bercumbu dengan hot dan yang suka bikin ngiler adalah mengulum penis Roy sampe bisa keluar spermanya. Kini ia membayangkan ukuran penis Roy saja udah bikin deg- degan, ga sabar untuk ketemu dan mengemut-ngemut
batang kemaluan yang kokoh itu. “Huuuh..mending gua mandi aja deh, otak gua jadi kotor nih..” Selesai mandi, sedikit terusir pikiran-pikiran tadi karena sudah tersiram air dingin. “Loh, kok ga bisa sih nih?” Mona sudah beberapa saat ngga bisa memutar kunci lemari bajunya, ia masih coba terus beberapa saat tapi masih ga bisa juga. “Duh, mesti minta tolong ama bandot itu dong” keluhnya Untungnya masih ada baju di keranjang yang belum sempat dimasukkan ke dalam lemari. Tapi setelah memilih-milih, di keranjang baju itu hanya ada underwear 2 pasang dan baju- baju khusus tidur yang tipis dan seksi serta baju dalaman sexy seperti tanktop dan rok mini yang mininya 20 cm dari lutut. Dari pada pakai baju tidur tipis ia memilih rok mini dan tank top yang rendah belahannya. Sebelum ke Pak Mahmud, Mona memilih untuk makan malam dulu di ruang makan bersama, sambil makan ia menyalakan tv dan duduk di ujung sofa. “Ehh..mba Mona baru makan ya..bapak temenin ya, ga baik cewe seseksi kamu makan sendirian” tiba- tiba si bandot itu muncul, dan langsung menyantap paha Mona yang disilangkan itu, sungguh mulus, lalu ia duduk di samping gadis itu. “Ia pak..sekalian makan pak… terus sama minta tolong kok lemari baju saya ga bisa dibuka yah?” pinta Mona sambil menggeser menjauh dan berusaha dengan sia-sia menarik turun rok mininya. “buset tuh mataaaa…abis gua..” katanya dalam hati. “Ooo gitu, nanti saya periksa deeeh…” “Makasih ya pak”. Mona buru-buru nyelesaiin makannya, saat tiba-tiba ia merasa dadanya bagian putingnya terasa gatal. Awalnya berusaha ditahan saja tapi makin lama makin meningkat rasa gatalnya, dan bukan itu saja kini ia merasakan hal yang sama pada vaginanya. Ia masih berusaha menahan tapi sudah hampir tidak kuat, duduknya jadi gelisah dan ia berusaha menggoyangkan badannya agar rasa gatal itu hilang bergesekan dengan bahan bra-nya dan ia mempererat silangan kakinya. Tapi rasa gatalnya tidak berkurang, bahkan kini seluruh daging kenyal payudaranya terasa gatal. “Ouuuhh..” akhirnya Mona tidak tahan dan ia menggaruk sedikit kedua payudaranya dengan tangannya, saat ia menggaruk terasa nyaman sekali karena gatalnya berkurang tapi sulit untuk berhenti menggaruk. Sambil memejamkan matanya karena keenakan menggaruk ia lupa ada Pak Mahmud di situ. “Kenapa kamu? Kamu kegatelan yaah?” “Uuuhh… sssshh..ehm, i…iya pak..” terkejut Mona karena baru ingat ada si bandot di sampingnya, tapi ia terus menggaruk makin cepat dan karena tak tahan ia menggaruk juga ke pangkal pahanya.. “Uuuuuffh..ssshh…” aliran darah Mona berdesir cepat karena sensasi menggaruknya itu selain menghilangkan rasa gatal juga membuat birahinya tergelitik. “per..permisi pak..uuffh..” sambil terus menggaruk ia mau bangkit dari kursi tapi rasa gatal itu makin menghebat yang akhirnya dia hanya terduduk kembali sambil terus menggaruk Sedetik ia melihat Mahmud hanya menonton dengan pandangan penuh nafsu setan ke dirinya yang terus menggaruk itu. Gadis itu mengutuk karena ia memberikan tontonan gratis kepada pria tua itu tanpa dapat mencegah. Gerakannya makin cepat dan tidak karuan karena kedua tangannya hanya bisa menggaruk – menggaruk bagian dari 3 bagian tubuhnya yang terserang itu, kini rok mininya sudah tersingkap semua karena ia harus menggaruk liang kemaluannya sehingga memperlihatkan kedua pahanya yang jenjang dan berkulit putih mulus itu. Gadis itu terus merintih-rintih karena kini rasa gatalnya sepertinya tidak bisa digaruk hanya dengan garukan yang masih terhalang kaos dan bh untuk kedua payudaranya dan celana dalam tipisnya untuk vaginanya, tubuhnya serasa lemas karena rasa gatal dan birahinya yang kini membuat vaginanya menjadi basah dan ia merasa putingnya mengeras. “Misi pak…mau ke kamar dulu niiih..uuhh..” Kata Mona, tapi Pak Mahmud diam saja menghalangi jalan keluarnya. Rasanya
ingin marah saja tapi rasa gatal itu menghalangi rasa marahnya. Karena akhirnya ia tidak tahan dan tidak bisa mencegah lagi, dengan serabutan dan cepat ia menarik tali tank topnya kebawah dan menarik turun branya sehingga kini buah dadanya telanjang yang segera ia menggaruk dengan cepat dua gunung indah itu terutama putingnya yang kini sudah mancung dan mengeras, kakinya bergerak blingsatan karena rasa gatal pada vaginanya makin menghebat. Pak Mamud tertawa dalam hati, ia menikmati melihat indahnya pemandangan di depannya itu, betapa buah dada Mona yang berbentuk bulat kencang itu tidak tertutup apapun serta baju Mona yang sudah tidak keruan. Senang ia melihat gadis yang cantik tapi sombong ini kini tampak tidak berdaya. Rencana awal ini berhasil dengan baik, yang ternyata ia telah mengganti kunci lemari baju Mona dan menaruh bubuk gatal pada pakaian dalam gadis itu dan sengaja memilihkan baju yang seksi tertinggal di luar lemari. Tangan Mona masih bergerak cepat berpindah-pindah mencoba menggaruk 3 bagian tubuh, makin lama makin menghebat dan dari mulutnya meracau tidak jelas. Dengan susah ia berusaha menggaruk vaginanya secara langsung tapi ia kesulitan karena harus menggaruk putingnya. “Saya bantu ya sayang…” tanpa disuruh ia menarik turun celana dalam tipis Mona, sehingga sekarang terlihat “bibir” bawah tersebut yang dihiasi bulu-bulu halus. Tampak indah sekali dan menggairahkan. “Nggeeh..ja..gan kurang ooouhh..”ia tidak dapat melanjutkan umpatannya karena ia menikmati garukan pada vaginanya walau ia harus berpindah lagi sambil merintih- rintih terus Ia terkejut sesaat ketika tangan Pak Mahmud mengelus- elus pahanya, tapi ia tidak bisa memperdulikannya lagi yang penting ia harus terus menggaruk. Dengan leluasa Pak Mahmud menjelajahi lekuk liku tubuh montok itu tanpa penolakan, kulit pahanya terasa lembut dan daging paha sintal itu terasa kenyal dan hangat dalam usapannya. Karena belaian- belaian yang dilakukannya ini membuat Mona makin menggelinjang karena kini birahinya sudah melonjak. “Biar ini aku yang bantu yaah..” dengan sigap jari-jari tangannya hinggap di vagina Mona dan menggeseknya dengan liar. “Ouuuuhh…ss..stoopp…aiiieh… iyaa… ouuhh” ngga jelas Mona mau ngomong apa, sedetik ia tahu vaginanya sedang diobok- obok oleh orang yang dia sebel, tapi ia tidak tau dan tidak berdaya karena rasa gatal dan nafsunya yang memuncak sehingga dia tidak mampu menolak perbuatan Mahmud. Kini ia fokus menggaruk payudaranya, tidak hanya digaruk tapi juga diremas-remas dan memuntir-muntir putingnya sendiri. Dengan leluasa Mahmud menggesek- gesek bagian tubuh yang paling rahasia milik gadis itu. Hampir 5 menit kini liang vagina itu sudah becek dan menimbulkan bunyi kecipak karena gerakan jari-jari Mahmud yang sudah ahli itu. “aaahh..jgn dilepas..ohh… pak..” jerit Mona saat tangan Mahmud mengangkat tangannya dari vaginanya yg sudah basah itu dan malah “cuman” mengelus- elus pahanya dan meremas pantatnya. “Kenapa sayang..? kamu mau aku untuk terus mengobok-obok memek kamu..?” tanya Mahmud. “Ngeh..ngeh..iii yaaa paakk… ouufh..” diantara engahannya “kamu yakin..??” “uuhh…ngeh…sssh..” ia hanya mengangguk “kamu mohon dong sama aku..paaak Mahmud sayang, tolong obok-obok memek saya… please saya mohon” Mendengar perintah itu, sekejap Mona merasa malu dan marah tapi segera terganti kebutuhan body-nya yang sudah terbakar birahi secara aneh itu. Ia berusaha untuk tidak mengucapkan itu dengan terus menggaruk, tapi ia tidak kuat.. “ouuh..ngeh..Pa..Pak Mahmud sssss….sayaaang, ooh..tol..long obok…obok me…nggeh…memek sayaaaa…pleeeeease…uuuff.. saya mohoooonn…” erang Mona. “Tentu sayang…” Lalu dengan sigap jarinya menggerayangi bibir vagina Mona yang becek itu dan menggesek dengan cepat. Mona melenguh penuh nikmat sambil meregangkan badannya, lalu tersentak hebat saat jari itu menusuk masuk dan menemukan klitorisnya “Haaa..ternyata disitu yaaa…” dengan ahli ia memainkan jari itu pada g-spot tsb yang mengakibatkan Mona mendesah- desah. Gadis itu merasakan terbentuknya sensasi orgasme menanjak naik.. “Oouuhh… ja.nggaannn..” ia berusaha menahan dirinya, tapi gerakan jari Mahmud makin menggila dan terus menggila, ia
sudah hampir tidak tahan. Sambil menggigit bibirnya dan memejamkan matanya ia berusaha menahan klimaksnya, tidak mengira bahwa dirinya dapat dibuat klimaks oleh Mahmud. “Ouuuuuuhhhhhh…. aaaiiiieeeeeeeeeee…..” dengan teriakan panjang Mona mencapai puncaknya dan tubuhnya menggetar keras. Cairan makin deras membahasai liang vaginanya, ia menikmati setiap detik sensasi luar biasa itu. Tubuhnya makin
lemas dan pandangannya nanar. Ia tak mampu menolak saat Mahmud menunduk dan mencium bibirnya yang tipis. “mmmmmpphhh…..” Mona mengerang dan sulit menolak saat lidah Mahmud memasuki rongga mulutnya dan melilit-lilit lidahnya, bahkan tanpa sadar ia membalas ciuman itu. Sementara tangan Mahmud masih mengocok kencang dan gadis itu merasakan kembali orgasmenya mau menyeruak lagi..apalagi saat ciuman Mahmud berpindah mencium puting kirinya.. “Auukkh..ssttopp..ssssshh… ssshh..” tapi Mona malah membusungkan dadanya mempermudah Mahmud menikmati puting kerasnya. Kini rasa gatalnya sudah terganti dengan desakan nafu setan yang tidak pernah terpuaskan, tangannya yang bebas dituntun oleh Mahmud ke penisnya di balik sarungnya. “oouuh..bes..bessar banget ppaakk..” gumam Mona tanpa sadar saat merasakan batang hangat yang berdenyut-denyut dalam genggamannya, ia melirik ke arah batang kemaluan Pak Mahmud yang ternyata lebih besar dibanding milik pacarnya, pikiran nafsunya tanpa sadar membayangkan apakah ia mampu untuk mengulum penis itu dalam mulutnya atau membayangkan bagaimana rasanya bila penis itu menyerang vaginanya. Dengan birahinya yang terus membara dan terus dijaga geloranya oleh Mahmud, Mona dengan suka rela mengocok- ngocok penis raksasa Pak Mahmud itu, ia sudah tidak ingat akan bencinya dia terhadap pria tua berumur 60 tahun itu. Mahmud mulai mendesah-desah keenakan di antara kulumannya pada kedua puting Mona. “aaaaaaannggghhhhh…
pppaaaakkhh…… aaaaaaannggghh…”
Mona mencapai klimaks sampai dua kali berturut-turut karena kocokan tangan Mahmud, matanya makin nanar dan bibir seksinya menyeringai seperti menahan sakit. “Sekarang kamu isep punya bapak yaa..kamu kan jago kalo sama pacar kamu” “ouuh..ngga ma..mau..ap… aauupphhh..mmmhh..” Mona yang lemas akibat klimaks tadi tak berdaya menolak saat Mahmud menarik lehernya membungkuk ke arah batang “monas” nya, tidak memperdulikan protes Mona yang ia tau hanya pura- pura karena sebenarnya sudah jatuh dalam genggamannya. Kini dengan dengan bibirnya yang seksi dan lidah yang hangat lembut itu mulai mengulum batang kemaluan itu. “Oooh..enak sayaaang…kamu memang jago..sssshh…kamu suka kan..?” tanyanya “mmmmmpph… sllluurpp..mmmmmm” hanya itu yang keluar dari mulut Mona, yang dengan semangat memainkan lidahnya menjilati dan menghisap penis Mahmud. Aroma dan rasa dari penis laki- laki itu telah menyihirnya untuk memberikan sepongan yang paling enak. “Bapak tau..kamu cuman cewek sombong yang sebenarnya punya jiwa murahan dan pelacur… plaakk..!!”
Mona tersentak saat pantat bulatnya ditepak oleh Mahmud, mukanya merah dan marah tapi sebenarnya malah membuat dia makin terangsang dan makin cepat ia mem-blow job penis Mahmud. Belum pernah ia merasakan birahinya dibangkitkan dengan cara kasar ini, tapi ia tau bahwa ia sangat menikmatinya. “Kurang ajar nih aki- aki” gerutunya dalam hati dan ia menggigit gemas ke penis Mahmud yng membuatnya itu mengelinjang dan lidahnya makin cepat menyapu urat di bawah penis itu. “Ayo..sekarang kamu naikin penis aku..” Tanpa berucap Mona mulai menaiki ke atas tubuh tambun Mahmud, dengan deg-degan menanti penis besar itu ia menurunkan pinggulnya dengan dibantu tangan Mahmud yang memegang pinggangnya yang ramping. “Ooooh..” Mona mengerang saat ujung “helm” penis itu bersentuhan dengan bibir vaginanya dan mulai memasuki liang surga. Kembali ia mengerang menahan sedikit sakit saat
baru masuk sedikit, liang vaginanya berusaha mengimbangi diameter penis Mahmud itu. “Enak kan sayang?” “Hmmmmm…nggh…” Mona hanya mengerang dan memjamkan mata menunggu penis itu membenam ke dalam vaginanya. Tapi Mahmud hanya menggesek-gesek liang vagina Mona itu dengan ujung kepala “meriamnya”. Gadis itu menggoyang-goyang pinggul seksinya dan berusaha menurunkan badannya, tapi Mahmud tetap menahan pinggulnya sehingga tetap belum dapat “menunggangi” penis Mahmud. “Hemmm…kenapa sayang? Udah ga sabar yaa ngerasain ****** bapak?” “Huuh?..nggeeeh… aa..paahh…” Mona ngga tau harus ngomong apa, masih tersisa gengsi pada dirinya. “Hehehe..masih sok alim uuh..kamu ya..? Kalo kamu mau ****** bapak, kamu harus memohon dengan mengaku diri kamu itu cuman perek murahan dan lakukan dengan seksi..” “aaahh…sssh..kenapa mes..ti gitu paakk…pleaaase…” Mona sudah benar-benar terangsang dan tidak bisa berfikir jernih lagi, dalam pikirannya kini hanya penis Mahmud saja. Mahmud mendengus dan seperti hendak memindahkan tubuh Mona di atasanya, merasa perbuatan itu. “Oouuh ooke..okeeh paaak… ngeh, tega bgt sih bapak…oouf paak, tolong masukin ****** ba..ngeehh..bapak ke
memekku paak, entotin sayaaa ooh paakk…akkuu..memang cewe murahan yang sok suci..nggeh..pleease..paakk..akuuu
mohooon…” pinta Mona memelas sambil meremas-remas kedua payudaranya. “Hehehehe…kamu tergila-gila ya sama ****** bapak..” “Iyaa ppaakkh…please..aku ga tahaaan paakk…” “Kontol pacar kamu ga ada apa- apanya kan?” “oouuh..jauuh pakkk..punya bapak lebih hebaat dan enaaaakk” “Hehehe..good…ini dia hadiahnya..” Mahmud lalu menarik ke atas tubuh Mona dan menurunkannya kembali, dengan diiringi erangan Mona merasakan penis itu makin dalam masuknya dan sulit ia menahan diri untuk tidak klimaks yang keempat kalinya. Mona kembali menaikkan badannya dan menurunkan kembali sehingga sudah ¾ penis itu diemut vaginanya. Gerakannya diulangi berkali-kali, awalnya perlahan tapi makin lama makin cepat karena vaginanya sudah bisa “menerima” penis berukuran di atas rata-rata itu. Gadis itu sudah benar-benar dikuasai nafsu birahinya dan ia merasa terbang ke awang- awang merasakan gesekan-gesekan penis Mahmud dengan dinding vaginanya. Tidak sampai 5 menit Mona
sudah merasakan akan keluar lagi. “Ouuh..gilaaa..paaakkh..
oouuuhhhhhhhhh..” Mona mencapai klimaksnya lagi dan ia terus bergerak naik turun menunggangi penis yang masih perkasa itu. Buah dadanya yang besar menggantung itu bergerak naik turun mengikuti irama gerakan badannya, dengan nikmat Mahmud meraup gumpalan daging kenyal itu dan meremas- remasnya dengan gemas. Dengan liar ia terus menunggangi penis itu, diiring dengan bunyi “plok..plok..plok..plok..” yang makin cepat akibat beradunya badan Mona dengan perut buncit Mahmud. Hampir 15 menit Mona menikmati hunjaman- hujaman penis itu, dalam periode itu Mona sudah mencapai orgasme sampai 4x lagi, ia tidak dapat menahan untuk tidak melenguh dan berteriak nikmat. Pikirannya sulit untuk fokus bahwa ia telah dibuat klimaks oleh seorang laki- laki yang pantas jadi ayahnya. Ia merasa lemah sekali akan nafsu yang menguasainya, tapi sungguh terasa nikmat sekali yang tidak mampu ditolaknya. Mahmud juga sudah hampir mencapai puncaknya, penisnya telah mengeras sampai maksimal dah hal ini juga dirasakan oleh Mona, ia mempercepat gerakan naik turunnya yang menyebabkan buah dada montoknya bouncing naik turun makin cepat. “Uuuaaahh…gilaaaaa… ooouuuhhh…”
akhirnya Mahmud tidak dpt menahan lagi, spermanya muncrat seiring dengan klimaksnya yang ternyata berbarengan dengan klimaks yang sangat kuat dari Mona. Mahmud merasakan dinding vagina Mona yang hangat itu bergetar menambah kenikmatan klimaksnya. Dengan lunglai Mona turun dari tunggangannya dan rebah di samping
Pak Mahmud yang juga masih merem melek habis menikmati tubuh gadis cantik dan sexy itu. “Kamu memang hebat hebat cantik…” “Cukup pak..ngeh, aku ga tau kenapa bisa kaya gini tadi..ini harusnya gak terjadi, cukup sekali ini terjadi” Mona yang sudah mulai jernih pikirannya, ia kini sangat menyesali bahwa ia menyerahkan dirinya secara sukarela kepada Mahmud. Ia memutuskan untuk pindah kost dan kejadian tadi harus dikubur dalam-dalam, tidak boleh ada yang tahu. Melihat Mona yang mulai membereskan bajunya dan hendak pergi, Mahmud bergerak cepat. Ia memegang leher belakang Mona yang sedang membungkuk hendak mengambil cdnya lalu dengan cepat membenturkannya ke meja kayu yang ada di depan mereka duduk. “uuuugghhh….” kerasnya benturan itu membuat ia setengah pingsan. “hehehe..ga secepat itu sayang..kamu akan jadi milikku..” Mahmud lalu menarik tangan Mona dan gadis itu pasrah saja dibawa dengan setengah sadar masuk ke kamar Mahmud. Lalu setelah melepas sisa bajunya, ia merebahkan tubuh telanjang yang masih lemas itu ke atas ranjangnya. Lalu ia mengikat kedua pegelangan kaki dan pergelangan tangan Mona ke ujung ranjang besi, sehingga kini tubuh telanjangnya itu dalam posisi kaki yang mengangkang lebar. “uuuh..apa-apaan inih…lepasin paak…”dengan suara masih serak dan
lemah Mona berontak dengan percuma, ia mulai takut apa yang hendak dilakukan. Melihat posisi dan kondisi Mona yang menggairahkan itu, Mahmud tidak tahan lagi ia membungkuk lalu menciumi payudara montok dan memainkan lidahnya mengecupi puting Mona yang sebentar saja langsung mengeras. “Ouuh..pak..! lepasin saya pak… kalo ngga sa…aauupphh… mmbbllllmmmmm…” Mona tidak dapat melanjuntukan omongannya karena ditutup lakban oleh Mahmud. Kini kesadaran Mona sudah mulai pulih, ia masih terus berusaha memberontak untuk melepaskan ikatan kaki dan tangannya tapi ikatan itu sungguh kuat. Ia mulai takut karena kini ia tidak berdaya dan berada dlm kekuasaan Mahmud. Pandangan matanya mengikuti Mahmud seperti mata kelinci yang sedang ketakutan melihat serigala yang akan memangsa, dan air matanya mulai meleleh di pipinya. “Eeeiih..kenapa nangis cantik? Aku paling ga suka liat cewe nangis…tapi sekarang kita liat film dulu ya…”ujar Mahmud sambil memasang kabel menghubungkan dari handycam ke tv. Lalu ia mulai menyetelnya. Mata Mona terbelalak kaget saat melihat tayangan video di layar tv, jantungnya serasa akan copot dan kepalanya tiba- tiba pusing mendadak melihat adegan per adegan dari video itu. Ternyata kejadian di sofa ruang tengah tadi semuanya direkam oleh Mahmud dari tempat tersembunyi, terlihat jelas saat ia melihat dirinya mulai merasakan gatal yang menyerang, mulai mencopoti bajunya dan sampai kejadian dia berhubungan sex dengan Mahmud. Perasaannya makin hancur saat ternyata Mahmud tidak hanya merekam dari 1 sudut saja, terdapat 4 handicam tersembunyi yang merekam seluruh kejadian. Bahkan saat ia memohon kepada Mahmud untuk mengobok-obok vaginanya dan pengakuan dia sebagai cewek murahan juga terdengar jelas. Wajah gadis yang cantik itu jadi pucat dan tubuhnya bergetar, ia sudah menduga apa yang akan diminta oleh Mahmud dengan adanya video itu. Perasaannya geram, marah, benci, takut dan lain-lain bercampur aduk, kini ia hanya dapat menangis. Terlihat jelas bagaimana wajahnya menunjukkan dirinya menikmati setiap detik permainan panas itu dengan aki-aki tambun yang sudah tua. “Percuma kau menangis..kini kamu akan merasakan akibatnya karena selama ini menjadi cewek sombong yang sok suci. Bapak tau apa yang kamu lakukan sama pacar kamu selama ini, nah..sekarang kamu harus nurut apa yang bapak mau, kalo ngga bapak jamin film ini akan nyebar kemana- mana, kamu ngerti…??” tegas Mahmud. Mona hanya mengangguk lemah dengan pandangan sayu. “Sekarang yang aku minta kamu tidak boleh nangis selama kamu melayani saya..bisa..?? kalo tetap nangis kamu akan terima hukuman yang berat..” Kembali Mona hanya mengangguk dan berusaha menahan air matanya. Ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa akan ada jalan keluar nantinya. Tanpa sadar ia membayangkan kejadian tadi, dan ia teringat akan ukuran penis Pak Mahmud yang memang di atas rata- rata. Dengan pikiran itu tanpa dapat dicegah terasa desiran-desiran halus di perutnya dan ia merasa putingnya agak mengeras. “Sayang…yang punya
penis si Mahmud ****** itu..” pikirnya. Mona melotot kaget saat Mahmud mengambil sesuatu dari lemari yang ternyata merupakan dildo vibrator yang berukuran panjang. Mahmud kini duduk di ranjang di dekat kakinya yang ngangkang itu, memperlihatkan vaginanya yang terbuka menantang, lalu ia mengusap dengan tangannya yang mengakibatkan Mona terhentak. “Kayanya udah basah nih..udah siap yah..” goda Mahmud, lalu ia membungkuk dan wajahnya kini sudah di depan liang surga milik gadis cantik itu, tiba-tiba Mona menggelinjang saat lidah Mahmud menciumi dan menjilati vaginanya. Untuk beberapa saat Mona menggelinjang-gelinjang, nafasnya kembali memburu dan pandangan matanya sayu. “Ngggeehhhhhhhh…!” Mona menjerit dengan mulutnya yang tertutup lakban, saat Mahmud memasukkan dildo ke dalam lubang kemaluannya yang sudah basah dan ngilu itu dan terus mengerang karena dildonya makin dalam ditusukkannya. Kembali ia menggelinjang hebat saat Mahmud menyalakan vibartornyanya. Terasa sakit, tapi setelah beberapa menit rasa sakit itu berangsur-angsur menghilang tergantikan dengan sensasi kenikmatan yang belum pernah ia rasakan atau pernah ia bayangkan. Kini erangannya terdengar seperti rintihan kenikmatan diiringi dengusan nafasnya yang memburu. Mona melenguh panjang dan pelan, merasakan tubuhnya makin panas dan terangsang. Rasa menggelitik di perut bag bawah makin menggila dan menggelora. Dengan rasa malu dan kaget, ia mencapai klimaksnya dengan sensasi yang luar biasa..” “nngggggghhhhh… mmmmmmmmmmhhhhh…..!!!!”
Tubuh montoknya menegang sesaat ketika klimaksnya menyerang, pandangan matanya makin sayu. Tapi dildo itu tetap bergetar seperti mengoyak- ngoyak bag dalam vaginanya, dan rasa nikmat kembali dirasakan makin meningkat, nafasnya memburu dan kini pikirannya sudah tidak terkontrol, nafsu birahinya terus membara karena dildo itu. “Naah..kamu seneng aja ya ditemenin ama dildo bapak ya… tenang aja, getarannya akan makin keras kok udah saya setting dan bapak colokin ke listrik..hehehe..bapak mau bikin back up untuk film kamu tadi ya..” kata Mahmud, ia hanya ketawa melihat Mona memandangnya dengan tubuh telanjangnya yang menggeliat- geliat, tubuh montok yang tampak berkilat karena keringat. Mahmud makin tertawa karena Mona mengerang lagi karena telah orgasme untuk kesekian kalinya, lalu ia meninggalkan Mona yang terus mengerang- erang karena getaran dildo itu. Tidak terhitung berapa kali Mona dipaksa untuk orgasme, tubuhnya mengkilat karena basah oleh peluhnya, gadis itu merasa lemas sekali tapi dildo yang menancap di vaginanya memaksa dia untuk terus dirangsang. Akhirnya karena tidak kuat lagi, gadis malang itu jatuh pingsan.

Posting CERITA SEKS MONA DAN BAPAK KOST ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.


Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Sampai Lemas

$
0
0

Cerita Sex ini Berkisah ” Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Sampai Lemas ” Cerita Seks,Cerita Mesum,Cerita Ngentot,Cerita Panas.

Cerita Sexs – Aku baru saja bangun tidur. Udara terasa segar setelah Jakarta diguyur hujan deras semalaman. Kukenakan kaos oblong tanpa lengan dan celana pendek ketat yang menampakkan lekuk-lekuk pantatku yang begitu menggiurkan. Aku berjalan ke halaman depan.

Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Sampai Lemas

Cerita Sex Dewasa

“Aha.. Koran baru sudah datang”, kataku dalam hati melihat surat kabar pagi terbitan hari ini tergeletak di dekat pintu pagar. Kuambil surat kabar itu. Langsung aku duduk di kursi di teras sambil membacanya. Sebagai mahasiswa fakultas ekonomi aku sangat menyukai berita-berita tentang perekonomian Indonesia termasuk krisis ekonomi berkepanjangan yang tengah melanda Indonesia. Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar. Mataku tertumbuk pada sebuah iklan satu kolom yang cukup mencolok.
“Dicari, gadis berusia 17 sampai 25 tahun. Wajah dan penampilan menarik. Bertubuh ramping. Tinggi minimal 165 cm dengan berat yang sesuai. Dapat bergaya. Berminat untuk menjadi foto model. Peminat diharapkan datang sendiri ke **** (edited) Agency, Jl. Cempaka Putih **** (edited), Jakarta Pusat.”

“Aku bisa diterima apa nggak ya?” Aku bertanya dalam hati. Memang sih, kupikir-pikir aku memenuhi syarat-syarat yang diminta. Usiaku baru menginjak 20 tahun. Tubuhku ramping dengan tinggi 170 cm, seimbang dengan ukuran dadaku yang di atas rata-rata wanita seusiaku. Wajahku cantik. Teman-temanku bilang aku perpaduan antara Desy Ratnasari dan Maudy Kusnadi. Tapi menurutku sih mereka terlalu memujiku berlebih-lebihan.

Ah, coba-coba saja aku melamar. Siapa tahu aku diterima jadi foto model. Kan lumayan buat menambah penghasilan. Aku masuk ke dalam rumah, ke kamarku. “Pakai baju apa ya enaknya?” batinku. Ah ini saja. Kukenakan blus biru muda dan celana panjang jeans belel yang cukup ketat yang baru saja beberapa hari yang silam kubeli di Cihampelas, Bandung.

Mobil Feroza yang kukendarai memasuki jalan yang disebut dalam iklan. Ah, mana ya nomor **** (edited)? Nah ini dia. Rumahnya sih cukup mentereng. Di halamannya terpampang papan nama “**** (edited) Agency Photo Studio & Modelling. Menerima anggota baru.” Wah benar ini tempatnya. Kuparkir mobilku di pinggir jalan. Di sana sudah banyak bertengger mobil-mobil lain. Aku masuk ke dalam. Astaga! Di dalam sudah banyak cewek-cewek cantik. Pasti mereka juga adalah pelamar sepertiku. Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Mungkin mereka kagum melihat kecantikan wajahku dan kemolekan tubuhku. Kucari tempat duduk yang kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran.

Gila, hampir semua tempat duduk terisi. Nah, itu dia ada satu yang kosong di sebelah seorang cewek yang cantik sekali, keturunan Indo. Wajahnya mirip Cindy Crawford. Kelihatannya ia sebaya denganku. Tapi astaga, ia memakai baju yang berdada rendah alias “you can see,” dan rok jeans mini yang cukup ketat, sehingga menampakkan pangkal payudaranya yang berukuran cukup besar. Ia nampak memandangku dan tersenyum. Melihatnya aku menjadi minder. Wah, sainganku ini top sekali. Apakah mungkin aku terpilih menjadi foto model di sini? Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga. Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain. Akhirnya namaku dipanggil juga.

“Hanny K**** (edited) dipersilakan masuk ke dalam.”
Aku pun masuk ke dalam dan disambut oleh seorang pria bertubuh agak gemuk.
“Kenalkan aku Adolf, direktur sekaligus pemilik agensi ini. Siapa nama kamu tadi? Oh ya, Hanny, nama yang bagus, sebagus orangnya. Sekarang giliran kamu dites. Coba kamu berdiri di sana.”
Aku pun menurut saja dan menuju tempat yang ditunjuk oleh Adolf, di bawah lampu sorot yang cukup terang dan di depan sebuah kamera foto.
“Coba kamu lihat-lihat contoh-contoh foto ini. Pilih lima gaya di antaranya. Aku akan mengetes apakah kamu bisa bergaya. Jangan malu-malu, don’t be shy!” kata Adolf sembari memberiku sebuah album foto. Aku melihat foto-foto di dalamnya. Ah ini sih seperti gaya foto model di majalah-majalah! Mudah amat! Lalu aku memilih lima gaya yang menurutku bagus. Setelah itu, jepret sana, jepret sini, lima gaya sudah aku berpose dan dipotret. Tapi Adolf belum mempersilakan aku keluar ruangan. Dia kelihatannya seperti berpikir sejenak.

“Nah, sekarang, Han. Coba kamu buka kancing-kancing bagian atas blus kamu. Nggak usah malu. Biasa-biasa aja lah!”
Kupikir tak apa-apa lah kali ini. Kubuka beberapa kancing atas blusku sehingga terlihat BH yang kupakai. Mata Adolf sekilas berubah saat melihat pangkal payudaraku yang montok. Lalu aku dipotret lagi dengan pose-pose yang sensual.
“Nah, begitu kan yahud. Sekarang coba buka baju kamu semuanya.”
Wah! Ini sih mulai kelewatan!
“Ayolah, jangan malu-malu!”
Sebenarnya dalam hati aku menolak. Akan tetapi biarlah, karena aku sejak kecil selalu mengidam-idamkan ingin menjadi foto model.

Dengan perlahan-lahan kutanggalkan blus dan celana panjangku. Mata Adolf tanpa berkedip memandangi tubuh mulusku yang hanya ditutupi oleh BH dan celana dalam. Aku sedikit menggigil kedinginan hanya berpakaian dalam di ruangan yang ber-AC ini. Namun Adolf tidak mengindahkannya. Ia malah menyuruhku menanggalkan busana yang masih tersisa di tubuhku. Ah, gila ini! Tapi cueklah, hanya berdua ini! Lalu dengan membelakangi Adolf, kulepas BH-ku. Kusilangkan tanganku di dada menutupi payudaraku.

“Han, masak kamu balik badan begitu. Bagaimana aku bisa mengetesmu.”
Aku membalikkan tubuh menghadap Adolf. Adolf menyuruhku menurunkan tangan yang menutupi payudaraku. Adolf terpana menyaksikan payudaraku yang montok dan berisi dengan puting susunya yang tinggi menantang berwarna kecoklatan segar, tanpa tertutup oleh selembar benang pun. Aku menjadi risih pada pandangan matanya. Adolf menyuruhku melepas celana dalamku. Ia semakin melotot melihat bagian kemaluanku yang ditumbuhi oleh rambut-rambut halus yang masih tipis. Sekilas kulihat kemaluan di balik celana panjangnya menegang.

“Nah, sekarang kamu diam di situ. Akan kuukur tubuhmu, apakah memenuhi syarat”, kata Adolf sambil mengambil meteran untuk menjahit. Pertama kali dia mengukur ukuran vital dadaku. Ia melingkarkan meterannya melalui payudaraku. Dengan sengaja tangan Adolf menyentil puting susuku sebelah kanan sehingga membuatku meringis kesakitan. Tapi aku diam merengut saja.

“Kamu beruntung memiliki payudara yang indah seperti ini”, kata Adolf sambil mencolek belahan payudaraku.
“Nah, sudah selesai sekarang.” Aku merasa lega. Akhirnya selesailah pelecehan seksual yang terpaksa kuterima ini.
“Jadi saya sudah boleh keluar?” tanyaku.
“Eit! Siapa bilang kamu sudah boleh keluar?! Nanti dulu, manis!”
Wah, kacau! Apa gerangan yang ia inginkan lagi?
“Susan!” Adolf memanggil seseorang.
Seorang gadis cantik keluar dari ruangan lain, telanjang bulat. Ya ampun, ternyata ia adalah cewek Indo yang tadi duduk di sampingku di ruang tunggu. Payudaranya yang montok bergantung indah di dadanya, seimbang dengan pinggulnya yang montok pula. Aku bertanya-tanya apa arti dari semua ini.

“Nah, sekarang coba kamu lihat, Hanny. Susan ini adalah satu-satunya pelamar yang berhasil terpilih. Mengapa? Sebab ia cocok dengan profil foto model yang saya inginkan untuk proyek kalender bugil yang akan saya edarkan di luar negeri. Kalo kamu ingin berhasil seperti Susan, kamu harus berani seperti dia, Han”, kata Adolf sambil menunjuk ke arah gadis cantik yang bugil itu. Astaga! Batinku. Aku harus dipotret bugil. Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Tapi kan cuma diedarkan di luar negeri?!

“Baiklah, tapi kali ini aja ya”, aku menyanggupinya. Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose. Pose yang pertama, aku disuruh berbaring tertelentang dengan pose memanjang di atas ranjang, dengan membuka pahaku lebar-lebar, sehingga menampakkan kemaluanku dengan jelas. Pose kedua, aku duduk mengangkang di tepi ranjang sementara Susan menjilati liang kemaluanku. Pose ketiga, aku dalam keadaan berdiri, sedangkan Susan dengan lidahnya yang mahir mempermainkan puting susuku. Pose keempat, aku masih berdiri, sementara Susan berdiri di belakangku dan berbuat seolah-oleh kami berdua sedang bersenggama. Susan berperan sebagai seorang pria yang sedang menghujamkan batang kemaluannya ke dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangannya meremas-remas kedua belah payudaraku yang indah. Dan aku diminta memejamkan mataku, seakan-akan aku sedang terbuai oleh kenikmatan yang tiada taranya. Semua itu adalah pose-pose yang membangkitkan nafsu birahi bagi kaum pria namun amat memuakkan bagi diriku.

Tiba-tiba kurasakan kedua belah payudaraku diremas-remas dengan lebih keras, bahkan lebih kasar. Aku meronta-ronta kesakitan. Aku menoleh ke belakang. Astaga! Ternyata yang di belakangku sudah bukan Susan lagi, melainkan Adolf yang sekarang tengah mempermainkan payudaraku dengan seenaknya! Entah Susan sudah ke mana perginya.

“Jangan, Pak! Jangan!” Aku memberontak-berontak sebisa-bisanya. Tapi semua itu tidak ada hasilnya. Tangan Adolf lebih kuat mendekapku kencang-kencang sampai aku hampir tidak bisa bernafas.
“Kamu memang benar-benar cantik, Hanny”, kata Adolf sambil mencium tengkukku sementara tangannya masih terus merambah kedua bukit yang membusung di dadaku.

Tiba-tiba dengan kasar, Adolf mendorongku, sehingga aku jatuh tertelentang di sofa. Melihat tubuh mulusku yang sudah tergeletak pasrah di depannya, nafas Adolf memburu bagai dikejar setan. Matanya melotot seperti mau meloncat keluar melihat keindahan tubuh di depannya. Kututup payudaraku dengan tanganku, tapi Adolf menepiskannya. Betapa belahan payudaraku sangat lembut dan merangsang ketika mulut Adolf mulai menjamahnya. Payudaraku yang putih bersih itu memang menggiurkan. Mulut Adolf dengan buas menjilat dan melumat bagian puncak payudaraku, lalu mengisap puting susuku bergantian, sehingga aku menggelinjang kegelian. Nafasku ikut memburu kala tangan Adolf mulai merayap ke selangkanganku, meraba-raba pahaku dari pangkal sampai lutut. Lalu betisku yang mulus itu.

Aku hampir-hampir tak bisa bernafas lagi ketika mulut Adolf terus mengisap dan menyedot puting susuku. Aku meronta-ronta. Tapi Adolf terus mendesak dan melumat puting susuku yang runcing kemerahan itu. Seumur hidupku, belum pernah aku diperlakukan sedemikian lupa oleh lelaki manapun, dan kini aku harus menyerahkan diriku pada Adolf.

Adolf mencoba mendorong batang kemaluannya masuk ke dalam liang senggamaku yang sempit. Ia sudah tak kuat lagi membendung nafsunya yang memuncak ketika batang kemaluannya bergesekan dengan liang kewanitaanku yang merah terbuka. Batang kemaluan Adolf akhirnya menghujam seluruhnya ke dalam liang kenikmatanku. Aku menjerit ketika liang kewanitaanku diterobos oleh batang kemaluan Adolf yang tegang dan panjang. Betapa perih ketika “kepala meriam” itu terus masuk ke dalam liang kewanitaanku, yang belum pernah sekalipun merasakan jamahan laki-laki.

Aku mencoba memberontak sekuat tenaga lagi. Tapi apa daya, Adolf lebih kuat. Lagipula aku sudah lemas, tenagaku sudah hampir habis. Terpaksa aku hanya dapat menerima dengan pasrah digagahi oleh Adolf. Dan akhirnya, aku merasa tak kuat lagi. Setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi. Aku tak sadarkan diri.

Saat aku siuman, aku menyadari diriku masih tergeletak telanjang bulat di sofa dengan cairan-cairan kenikmatan yang ditembakkan dari batang kemaluan Adolf berhamburan di sekujur perut dan dadaku. Sementara kulihat ruangan itu telah kosong. Segera kukenakan pakaianku kembali dan bergegas ke luar ruangan. Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan bersumpah tak akan pernah kembali lagi ke tempat terkutuk itu!

Cerita Sex Mesum,Cerita Sexs,Cersex,Cerita Mesum,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Sex Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Hot,Cerita Pemerkosaan,Cerita Perkosa.

Posting Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Sampai Lemas ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Cerita Sex Sedarah Memekq Di Sodok Sampai Muncrat

$
0
0
Kisah Seks Panas ini Berjudul ” Cerita Sex Sedarah Memekq Di Sodok Sampai Muncrat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,.Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.
Cerita Dewasa – Begini nih kejadianya. Saat itu rumahku sedang sepi. Yah….Maklum pemilu, padahal biasanya ramai sekali. Gimana ga ramai, Hal ini terjadi  karena Satu rumah dihuni tujuh orang, ayah, ibu, kakak laki-laki saya yang masih kuliah, saya sendiri SMA kelas tiga, baru saja selesai Ebtanas dan lulus.

Cerita Sex Sedarah Memekq Di Sodok Sampai Muncrat

Cerita Sex Sedarah
Kemudian adik perempuan saya kelas lima SD, lalu sepupu laki-laki saya kelas dua SMP dan pembantu satu orang. Oh iya, panggil saja saya Yunita, asli Tolaki. Jadi pada saat pemilu rumah yang berada di kawasan Perumahan Pemda Kampung Kemah Raya, Kendari jadi sepi sekali. Ayah ke Kolaka, mengurus pemilu di sana, kebetulan juga beliau Donyeg Golkar untuk daerah tersebut. Kakak saya jadi pengawas pemilu untuk UNFREL Kendari, ibu saya jadi panitia pemilu lokal kawasan Kemah Raya.
Pembantu dan adik, disuruh bantuin ibu mengurus konsumsi. Praktis yang jaga rumah, saya dengan sepupu saya yang bernama, Dony. Saya belum ikut memilih, belum cukup umur, baru 16 tahun lebih dua bulan. Saya dengan Dony sangat akrab, habisnya dia ikut dengan keluarga saya sejak masih kelas satu SD, dan selalu menjadi teman main saya. Senin itu, badan saya pegal sekali, selesai ngepel dan membersihkan rumah. Dan seperti biasa saya kepingin dipijitin. Biasanya sih oleh ibu, dan Dony juga, habis dari kecil saya sudah biasa menyuruh dia. Karena agak pegal, saya panggil saja Dony untuk mijitin, Dony nurut saja. Saya langsung berbaring telungkup di karpet depan TV, dan Dony mulai memijit tubuhku. Asyik juga dipijit oleh Dony, tangannya keras sekali, punggungku jadi fresh lagi.
“Duh, Dony.., mijitnya yang lurus dong, jangan miring kiri miring kanan..”, kataku.
“Abis, posisinya nggak bagus kak”, jawabnya.
“Kamu dudukin aja paha Kak Yunita, seperti biasa..”.
“Tapi.., kak..”.
“Alah.., nggak usah tapi.., biasanya kan juga begitu.., ayo..”, Saya tarik tangan Dony memaksanya untuk duduk di pahaku, seperti kalau dia memijit saya pada waktu-waktu kemarin.
Dony akhirnya mau, duduk dan menjadikan kedua pahaku dekat pantat sebagai bangkunya, dan mulai lagi ia memijit sekujur punggungku. Tapi, pijitan agak lain, makin lama makin saya rasakan tangannya agak gemetaran dan nafasnya agak ngos-ngosan.
“Kamu kenapa Dony, capek atau sakit..?”, tanyaku.
“Tidak, tidak apa-apa kak”, jawabnya. Akan tetapi duduknya mulai tidak karuan, geser kiri dan kanan, sementara pantatnya seperti tidak mau dirapatkan di pahaku, agak terangkat.
Akhirnya, saya menyuruhnya pindah, dan saya bangun, lalu duduk mendekati, biasa bermaksud menggoda.
“Ayo.., kamu kenapa, ini pantatmu, selalu diangkat.., tidak biasanya”, sambil tanganku bermaksud mencubit pantatnya.
“Tidak, tidak apa-apa kak..”, jawabnya sambil menghindari cubitanku, malah tanganku tersenggol celana bagian selangkangannya yang seperti agak tertarik kain celananya dan agak menonjol, melihat itu timbul rasa isengku, karena memang saya dan Dony kalau main seperti anak-anak yang masih TK, asal ngawur saja.
“Loh.., itu apa di celanamu Dony, kok nonjol begitu..” Mendengar itu Dony merah padam mukanya, lalu ia berdiri ingin lari menghindar dari saya, tapi segera kutarik tangannya untuk duduk, dan tanganku yang satu menggerayangi celananya memegangi dan meraba benjolan tersebut.
“Jangan Kak Yunita, Dony malu..”, katanya. Dasar saya yang nakal, saya pelototin matanya, Dony langsung diam, dan tanganku leluasa memegang barang tersebut.Cerita esex-esex mupeng
Penasaran, saya buka resliting celananya dan menarik keluar barangnya yang mengeras tersebut, dan astaga, ternyata penis Dony sudah menegang. Baru kali ini saya melihat penis milik orang yang bukan anak-anak dan sudah disunat yang tegang dan keras serta panjang seprti itu. Sementara Dony diam saja, kepalanya hanya menunduk, mungkin malu atau bagaimana saya tidak tahu.
Saya acuh saja, perlahan-lahan, kuelus-elus penis Dony, semakin mengeras penisnya hingga urat-uratnya seperti mau keluar. Kudengar Dony mendesah tertahan. Lalu kuurut-urut sambil kupijit kepala penisnya yang merah itu, Dony makin mendesah, “Ah.., ah..”
Kugenggam erat penis Dony dan kukocok-kocok dengan perlahan, semakin lama semakin kencang. Badan Dony ikut menegang, sambil kepalanya terangkat ke atas menatap langit, mulutnya terbuka, dia mulai agak mengerang, “Achh..”.
Semakin kencang penis Dony kukocok, semakin menggeliat badan Dony membuat saya tersenyum geli melihatnya. Sampai erangan Dony makin mengeras, “Ach.., achh..”. Dan badannya makin menggeliat, hingga mungkin tidak tahan.., ia lalu memelukku erat. Mulanya saya kaget akan reaksinya, tapi saya biarkan saja, karena keasyikan mengocok penis Dony. Rupanya Dony sudah semakin menggeliat, hingga tangannya entah sadar atau tidak ikut menggeliat juga, meraba badanku dan payudaraku.cerita esex abg entot sange
“He Dony.., kenapa..” tegurku, sambil tetap mengocok penis Dony, “Achh.., achh..” Hanya itu yang Dony bilang, sementara tangannya meremas-remas payudaraku, dan remasannya yang kuat membuatku merasakan sesuatu yang lain, hingga saya biarkan saja Dony meremas payudaraku, dan Dony lalu menyingkap baju kaos yang kupakai, hingga kelihatan BH-ku dan meremas payudaraku lagi hingga keluar dari BH-ku.
“Acchh.., acchh” erang Dony, saya mulai merasakan kenikmatan tersendiri pada saat payudaraku tidak terbungkus BH diremas oleh tangan Dony dengan kuat, sedangkan penisnya tetap saja kukocok-kocok. Dan entah naluri apa yang ada pada Dony, hingga dia nekat menyosor payudaraku dan mengisap putingnya seperti anak bayi yang sedang menyusu.
“Aduh.., Dony.., aduhh” Hanya itu yang mampu kuucapkan, payudaraku mulai mengeras, keduanya diisap secara bergantian oleh Dony.
Saya juga mulai menggeliat, kutarik kepala Dony dari payudaraku, lalu kudekatkan ke wajahku, kucium bibirnya dengan nafsu yang muncul secara tiba-tiba, Dony balas mencium, bibir kami berdua saling memagut, lidah bertemu lidah saling mengadu dan menjilati satu sama lain.
Tangan Dony menggerayangi badanku, melepaskan baju dan BH-ku, hingga aku bugil sebatas dada. Kulepaskan juga baju yang dipakai Dony, dan kupelorotkan celananya, hingga Dony bugil tanpa sehelai benangpun, dan kembali kukocok penisnya, sedangkan Dony kembali menyosor payudaraku yang sudah keras membukit.sexcrit bikin horny
Perlahan tangan Dony menelusuri rokku lalu menyelusup masuk ke dalam rokku, “Acchh.., Acchh”, Saya dan Dony terus mengerang dan menggelinjang. Tangan Dony menyelusup ke dalam CD-ku, lalu mengusap-ngusap vaginaku.
“Aduuhh.., Dony..” erangku, sementara jarinya mulai ia masukkan ke dalam vaginaku yang mulai kurasakan basah, dan Dony mempermainkan jarinya di dalam vaginaku.
“Acchh.., aduuhh.., acchh..”. Tak tahan lagi, Dony menarik lepas rok dan celana dalamku, hingga akhirnya saya kini telanjang bulat. Kemudian Dony mencium bibirku dan saya tetap mengocok penisnya, sedangkan jarinya bermain dalam vaginaku.
“Acchh..” Hanya erangan tertahan karena tersumbat bibir Dony yang keluar dari mulutku. Kemudian Dony berhenti menciumku, lalu ia mengambil posisi menindih badanku, saya membiarkan saja apa yang akan Dony lakukan, karena kenikmatan itu sudah mulai terasa mengaliri pembuluh darahku. Dan, tiba-tiba saya rasakan sakit yang teramat sangat di selangkanganku.cerita sek bikin ketagihan ngentot
“aacchh, Dony.., apa yang kau lakukan..”, tanyaku. Tapi terlambat, rupanya Dony sudah memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku, dan seperti tidak mendengarkan pertanyaanku, Dony mulai mengoyang batang penisnya naik turun dalam vaginaku yang semakin berlendir dan mulai terasa basah oleh aliran darah perawanku yang mengalir membasahi vaginaku.
“Acchh.., Dony.., aduuhh Dony..”, erangku.
Badanku semakin menggelinjang, kujepit badan Dony dengan kedua kakiku sementara tanganku memeluk erat dan menggoreskan kukuku di punggung Dony. Semakin kencang goyangan penis Dony dan semakin keras pula erangan kami berdua.sexcrit terbaru dan hot
“Acch.., aduhh..” Hingga akhirnya kurasakan sesuatu yang sangat nikmat yang terdorong dari dalam.., dan erangan panjang saya dan Dony, “aahh”. Bersamaan semprotan mani Dony dalam vaginaku dan semburan maniku yang menciptakan kenikmatan yang tak pernah kurasakan dan kubayangkan sebelumnya.
Dony menarik keluar penisnya, lalu berbaring di sampingku. Kami berdua saling bertatapan, seperti ada penyesalan tentang apa yang telah terjadi, akan tetapi rupanya nafsu kami berdua lebih kuat lagi. Kuraih kembali dan kudekatkan wajahku ke wajah Dony, kami lalu berciuman lagi dan saling melumat, kemudian kupegang erat penis Dony, sehingga kembali menegang dan kembali lagi kami melakukan hubungan badan tersebut hingga beberapa kali.
Hingga hari ini saya dan Dony, bila ada kesempatan masih mencuri waktu dan tempat untuk melakukan hubungan badan, karena mengejar kenikmatan yang tiada taranya, kadang di kamarku, di kamar Dony, ataupun di dalam kamar mandi, namanya sifat manusia kalau sudah dihinngapi nafsu, ga akan memandang itu saudara atau sepupu , yang penting nikmat rasanya dan bikin ketagihan.
Cerita Sex Mesum,Cerita Sexs,Cersex,Cerita Mesum,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Sex Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Hot,Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,.Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

Posting Cerita Sex Sedarah Memekq Di Sodok Sampai Muncrat ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Skandal Mesum Tessha Mahasiswi Ternama

$
0
0
Cerita Sex Panas ini Berjudul ” Skandal Mesum Tessha Mahasiswi Ternama ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,.Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.
Cerita Dewasa – Kejadian ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu di pertengahan bulan agustus… Saya waktu itu adalah Mahasiswa sebuah Uni ternama di Bandung…

Skandal Mesum Tessha Mahasiswi Ternama

Cerita Sex Mahasiswi
Saya punya Adik kelas di Sma ternama juga di bandung waktu itu… namanya Tessa… perawakannya lumayan untuk ukuran gadis SMA… kulit nya hitam manis, ukuran Bra 34B, tinggi nya 172cm, beratnya sekitar 55kg… Saya sama nich anak dah kenal sekitar 6 tahun semenjak Saya smp dan dya sd…
waktu itu qta pergi ke BSM ber2 naik mobil dya… kita pergi nonton… Awalnya biasa sajah, beli tiket, lalu beli popcorn dan nonton deh… tapi pada saat nonton, saya sengaja ambil kesempatan… karna kebetulan filmnya romantic movie… Saya pegang tangan dya, awalnya dya risih dan bilang “ngapain pegang2″, saya alesan “biar anget ajah, aku kedinginan…”
Lama kelamaan dya merasa lebih risi dan memindahkan pegangan tangan kita ke atas pahanya yang waktu itu dy pake rok mini…
saya pikir kesempatan ke 2, saya langsung manjain diri dan bilang “kok tangan nya di pindah, dingin nich…”, dengan nada judes dya bilang ” pegang ajah lahgi, tangan2 loe…”. setelah dya bilang begitu, saya pikir kesempatan baik… dan akhirnya saya nyosor juga pegang tangan dya… sekitar 10menit kemudian, dya mulai gelisah… karena selain saya pegang tangan dya, saya elus2 paha bagian dalemnya… akhirnya dya merapatkan badanya dan bilang “pelan-pelan dan penuh perasaan yah….!?”, lampu hijau sudah menyala buat saya melakukan lebih… selama 1 jam hampir tangan saya mengusap dan mengelus serta menekan-nekan sesekali ke me**k nya…

Posisi duduk yang tadinya rapat pada paha dan feminim, berubah menjadi posisi duduk yang di angkat dan duduk sila… sesekali pada saat nonton dya mengeluarkan “arrrggghhh…”. suaranya pelan, namun membuat saya bersemangat… dan karena hal itu pun, kami sesekali melakukan ciuman2 kecil… setelah film selesai sekitar jam 22.15… saya anterin dya pulang… rumahnya ga jauh deket BSM… namun di mobil kami melakukan beberapa ciuman dan ungkapan kasih sayank… saya merasa dya mulai merasakan getaran yang belum pernah dirasakan…. sebelum pulang dan sampai di rumahnya, kami sempat berhenti di sebuah halaman gereja, tempat dimana biasanya dya berlatihan paduan suara… kami akrab dengan satpam penjaga gereja, dan kami berikan 20ribu untuk uang rokok, dan parkir smentara…

so, tanpa pikir panjang dan berlama-lama… qta melakukan petting di mobil…
awalnya saya juga ga tau gimana caranya, tapi berjalan dengan waktu dan NAFSU kita berdua merasakan getaran yang hebat dan baru pertama kali bagi kami ber2… tak terasa 1 jam berlalu dan kita bersimbah keringat… namun hanya Petting… setelah itu kami pulang… dan dya berkata” Yank, besok kita jalan lagi ke lembang yah…. tapi kmu ke rumah aku jam 8 pagi ajah, soalnya mami n papi mau ke jakarta”, aku dengan sedikit tanda tanya dalam hati(kapan saya jadian) cuma bilang “iyah, met bobo… makasih buat hari ini… aku puas dan aku sayank kamu…” sebelum saya pulang dengan motor, dya melumat sekali lagi bibir saya dan bilang “Good Nite Honey”….

itu adalah hari pertama pergejolakan NAFSU antara dya dan saya….

hari kedua seperti janji saya ke dya, saya datang ke rumahnya sekitar jam 8 pagi… dya belum bangun, dan saya masuk ke kamarnya dan duduk di sebelahnya… saya tanya ” Gud morning, jadi jalan ke lembang ga….?”, dya cuma bilang “kayaknya meningan di rumah deh, soalnya kata mami ga boleh pegi2…” sedikit kecewa hati saya karena ga bisa melakukan apa yang sudah saya angan-angan kan sewaktu di rumah… lalu saya bilang ” ya sudah, ayank pulang yah….?! “… dya langsung bangun dan bilang ” jangan pulang yank, aku ada sesuatu buat kamu, dah aku persiapkan tadi malam…”… aku di suruh keluar kamarnya dan duduk di ruang keluarga… pada saat itu ada mba yang suka beresin rumah, dan si mba bilang “neng(sebutan buat tuan), saya pamit pulang dulu, rumah sudah beres….” , saya bilang “iya, makasih…”. pikiran jahat mulai muncul, karena tidak ada orang lain di rumah saat itu…

saya teriak “yank… yank… lagi apa…? kok ga keluar2… “, tau2nya dya teriak dari dalem kamar mandi, “yank, ambilin handuk di jemuran donk… aku kedinginan nich…. aku langsung ke jemuran dan ambil handuk, tapi pikset ku mulai berkata “jangan ambil handuknya, kamu masuk ajah ke kamarnya dan teriak klo handuknya di atas ranjang…”. lalu aku ikuti deh pikiran setan ku… ku masuk kamar dya dan teriak ” yank, handuknya aku taruh di ranjang, aku kelluar yah ( pura-pura menutup pintu )…”. tak lama kemudian dya keluar dengan bugil dan aku peluk dari belakang… dya langsung kaget dan terkejut lalu mengambil bed cover dan tiduran di ranjang… dya bilang “mo ngapain…? kok nakal sich….?” aku cuma bilang “mau ‘maen’ dokter2an kayak anak sd….”. dengan wajah memerah dya bilang ” kamu nakal deh, dan dya langsung merebahkan diri dan membuka bedcovernya lalu berkata ” ayank dokter, ga enak badan, tolong periksa yah….”. tanpa pikir panjang mulailah penggerayangan tangan, paha dan badannya oleh saya…

dengan tubuh yang masih basah, ku elap dengan selimut yang ada didekatnya…. detik-detik terasa seperti berhenti… di saat tangan ini menyentuh bagian dadanya, terasa sebuah gumpalan daging dengan puting berwarna merah muda yang menggiurkan… ku elap pelan dan ku pijat bagian dadanya satu per satu… saat dya meronta dan merintih, ku kecup sesekali bibirnya… dan membisikan telingan “makasih sayank…”. permainan kami tidak hanya di situ saja… setelah menciumi dan melihat gumpalan daging di dadanya mengencang, kumulai mengelus dan menjilati bagian paha dalamnya… sedikit rintihan, ahhhhh….. terlontar dari bibirnya…. dan pada saat itu aku melihat sebuah gua keperawanan dengan dinding merah muda dan sedikit semak di bagian luarnya… awalnya ku masukan jari-jari tangan ku dan mencari klitorisnya… setelah ketemu ku cium lubangnya dan kujilati klitorisnya…. sesekali lagi dya bersuara… “ahhhh…. ahhhh… ahhh…. “, dan pada saat dya mengeluarkan suara, keluarlah sebuah cairan hangat… namun cairan itu hanya sedikit dan saya bingung ini air kencing atau maninya…? lalu, saya bilang ke dya” ibu pasien, harus di operasi sama pa dokter…”, sedikit sakit awalnya tapi kalo udah mah pasti enak…. mau kan…?”… tanpa bersuara Tessa hanya menganggukan kepala sajah… dan aku mulai mengarahkan pistolku ke depan gua keperawanannya…. dan aku menghitung ” 1…. 2 ….. 3 ….. “. Cleb….. aku masukan sedikit demi sedikit kepala pistolku, dan mendengarkan erangan demi erangan dari nya…. pada saat sudah masuk semua, ku mulai menggoyangkan sesekali dengan ritme yang cepat…. erangan nya pun semakin kencang dan bersemangat….

hingga akhirnya setelah 20 menit melakukannya, ku mulai nge-crottt di dalam vagina nya dan dya merasa lemas tak berdaya…
dya bilang “yank aku cape… udahan yah…”, aku hanya menjawab “kata dokter harus makan obat kalo dah operasi, biar sehat dan cepet sembuh…. ibu pasien nurutkan ma pa dokter….? dan Tessa pun hanya menganggukkan kepala saja… lalu kutarik lepas pistolku dan ku arahkan ke depan mulutnya… tessa yang wajahnya terlihat lemas, pada saat ada pistolku di depan mulutnya mulai terkaget-kaget… dan aku berkata “buka mulut yah… dokter suapin….”. permainan blow job kami berlangsung 15menitan dan pada saat itu keluarlah cairan kedua ku… mulutnya yang mungil penuh akan mani dari pistolku… dan dya berkata “obatnya ASIN…”. aku hanya tersenyum dan bilang “Aku sayang kamu…”. setelah itu kami tertidur beberapa jam dan aku memandikannya.

Cerita Sex Mesum,Cerita Sexs,Cersex,Cerita Mesum,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Sex Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Hot,Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,.Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

Posting Skandal Mesum Tessha Mahasiswi Ternama ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

JokerQQ.me Bandar Poker Terpercaya di Indonesia

$
0
0

JokerQQ.me Bandar Poker Terpercaya di Indonesia – Indonesia merupakan ladang empuk bagi para Bandar Poker Online karena begitu banyak maniak poker yang selalu hadir dengan sejuta harapan untuk jadi jutawan dengan mengandalkan skil dan keahlian mereka dalam bermain Poker dan Domino Online. Dengan bergabung bersama situs agen poker Jokerkiukiu.com maka anda akan bisa mendapatkan banyak keuntungan dengan buah hasil kerja keras anda saat bermain poker.

jokerqq-b

Dengan hadirnya situs Agen Poker Jokerkiukiu.com Agen Domino Online dan Bandar Q Online terpercaya di Indonesia maka anda akan bisa dengan mudah melipat gandakan uang anda dengan cara memasang taruhan disitus agen judi poker terpercaya ini. Sebagai situs terbaik dan terpercaya maka anda akan disuguhi dengan beragam fasilitas juga permainan terbaik yang akan anda dapatkan ketika anda bermain disitus agen poker ini. Sangat disayangkan jika sampai anda melewatkan kesempatan emas ini untuk mengunduh hasil kerja keras anda saat bermain bersama agen andalan saya dan para pemain poker lainya yang sudah berpengalaman dan terpercaya bernama Jokerkiukiu.com Bandar Poker Terpercaya di Indonesia yang akan selalu membuat anda tersenyum bahagia ketika selesai bermain poker online.

Permainan judi poker online memang sudah menjadi permainan yang sangat populer di Indonesia dan situs agen judi poker online juga sudah sangat banyak bermunculan di Indonesia, namun semua permainan yang akan anda dapatkan di situs Agen Poker akan sangat berbeda antara situs yang satu dengan situs yang lain dan ada juga yang akan merugikan anda, namun saat anda bermain disitus agen poker dengan uang asli Jokerkiukiu.com maka anda semua sebagai pemain / member situs Agen Poker Online ini akan merasakan suatu layanan permainan poker online terbaik yang anda dapatkan dan situs ini juga pantas dan layak disebut sebagai situs agen DewaPoker terbaik dan terpercaya di Indonesia.

Layanan permainan poker online dari situs Agen Poker Terpercaya Jokerkiukiu.com ini akan memudahkan anda dalam menjadikan diri anda sebagai jutawan baru dengan waktu yang sangat singkat sehingga anda akan bisa menjadikan diri anda kaya raya dan akan membuat iri tetangga anda. Buktikan bahwa anda bisa jadi jutawan dengan bergabung dan bermain bersama situs Jokerkiukiu.com Agen Poker dan Agen Domino Online Terpercaya di Indonesia.

jokerqq-c

Jangan sampai anda salah dalam memilih situs Agen Poker dan Agen Domino Online hanya karena anda tergiur akan bonus melimpah yang tidak lazim dan terkesan terlalu besar, karena justru bonus yang terlalu besar itu yang patut anda waspadai , pilihlah situs yang wajar dalam memberikan bonus dan situs yang memiliki tread record bagus dan profesional.

Profesionalitas yang diberikan oleh situs agen poker Jokerkiukiu.com ini dapat anda langsung anda ketahui dan rasakan dari admin yang berpengalaman dan profesional dalam melayani member dan juga berpengalaman dalam menjalankan bisnis judi poker dan Domino Online dimana prifesionalitas dari admin adalah faktor utama dalam menjalankan bisnis judi online. Dan faktor utama lainya adalah kecepatan akses dari situs Agen Poker Online , kemudian keamanan account dan kenyamanan yang diterima oleh member adalah faktor utama yang harusnya dimiliki oleh Agen Poker Terbaik dan Terpercaya supaya bisa memberikan kepuasan yang maksimal pada pemain atau member mereka, beberapa faktor utama dari situs agen poker Jokerkiukiu.com diatas sudah lebih dari cukup membuat nama Jokerkiukiu.com semakin terkenal diantara ratusan agen poker dan domino online terpercaya Indonesia lainya.

BERIKUT BEBERAPA KELEBIHAN JOKERKIUKIU.COM :

  • Loading situs ringan
  • Deposit dan Withdraw Cepat
  • Bonus Melimpah
  • Bebas Bot
  • Layanan Ramah
  • Online 24 Jam
  • 1 User ID Bisa Bermain 6 Game
Dan masih banyak faktor lainya yang akan bisa anda temui di situs Jokerkiukiu.com Bandar Poker Terpercaya di Indonesia ini dan hanya akan anda temui disini .

Posting JokerQQ.me Bandar Poker Terpercaya di Indonesia ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

masterkiu.net Bandar Poker Kiu Kiu di Indonesia

$
0
0

Masterkiu.net Bandar Poker Kiu Kiu di Indonesia – Indonesia merupakan ladang empuk bagi para Bandar Poker Online karena begitu banyak maniak poker yang selalu hadir dengan sejuta harapan untuk jadi jutawan dengan mengandalkan skil dan keahlian mereka dalam bermain Poker dan Kiu Kiu. Dengan bergabung bersama situs agen poker masterkiu.com maka anda akan bisa mendapatkan banyak keuntungan dengan buah hasil kerja keras anda saat bermain poker.

 

 

Dengan hadirnya situs Agen Pokermasterkiu.netAgen Poker QQ Online dan Kiu Kiu Onlineterpercaya di Indonesia maka anda akan bisa dengan mudah melipat gandakan uang anda dengan cara memasang taruhan disitus agen judi poker terpercaya ini. Sebagai situs terbaik dan terpercaya maka anda akan disuguhi dengan beragam fasilitas juga permainan terbaik yang akan anda dapatkan ketika anda bermain disitus agen poker ini. Sangat disayangkan jika sampai anda melewatkan kesempatan emas ini untuk mengunduh hasil kerja keras anda saat bermain bersama agen andalan saya dan para pemain poker lainya yang sudah berpengalaman dan terpercaya bernama Masterkiu.net Bandar Poker Kiu Kiu di Indonesia yang akan selalu membuat anda tersenyum bahagia ketika selesai bermain poker online.

Permainan judi poker online memang sudah menjadi permainan yang sangat populer di Indonesia dan situs agen judi poker online juga sudah sangat banyak bermunculan di Indonesia, namun semua permainan yang akan anda dapatkan di situs Agen Poker akan sangat berbeda antara situs yang satu dengan situs yang lain dan ada juga yang akan merugikan anda, namun saat anda bermain disitus agen poker dengan uang asli Masterkiu.net maka anda semua sebagai pemain / member situs Agen Kiu Kiu Online ini akan merasakan suatu layanan permainan poker online terbaik yang anda dapatkan dan situs ini juga pantas dan layak disebut sebagai situs agen DewaPoker terbaik dan terpercaya di Indonesia.

Layanan permainan poker online dari situs Masterkiu.net ini akan memudahkan anda dalam menjadikan diri anda sebagai jutawan baru dengan waktu yang sangat singkat sehingga anda akan bisa menjadikan diri anda kaya raya dan akan membuat iri tetangga anda. Buktikan bahwa anda bisa jadi jutawan dengan bergabung dan bermain bersama situs Masterkiu.net Bandar Poker Kiu Kiu di Indonesia

 

Jangan sampai anda salah dalam memilih situs Agen Poker dan Agen Domino Online hanya karena anda tergiur akan bonus melimpah yang tidak lazim dan terkesan terlalu besar, karena justru bonus yang terlalu besar itu yang patut anda waspadai , pilihlah situs yang wajar dalam memberikan bonus dan situs yang memiliki tread record bagus dan profesional.

Profesionalitas yang diberikan oleh situs agen poker Jokerkiukiu.com ini dapat anda langsung anda ketahui dan rasakan dari admin yang berpengalaman dan profesional dalam melayani member dan juga berpengalaman dalam menjalankan bisnis judi poker dan Kiu Kiu Online dimana prifesionalitas dari admin adalah faktor utama dalam menjalankan bisnis judi online. Dan faktor utama lainya adalah kecepatan akses dari situs Agen Poker Online , kemudian keamanan account dan kenyamanan yang diterima oleh member adalah faktor utama yang harusnya dimiliki oleh Agen Poker Terbaik dan Terpercaya supaya bisa memberikan kepuasan yang maksimal pada pemain atau member mereka, beberapa faktor utama dari situs agen poker masterkiu.net diatas sudah lebih dari cukup membuat nama masterkiu.net semakin terkenal diantara ratusan agen poker dan domino online terpercaya Indonesia lainya.

BERIKUT BEBERAPA KELEBIHAN masterkiu.net :

  • Loading situs ringan
  • Deposit dan Withdraw Cepat
  • Bonus Melimpah
  • Bebas Bot
  • Layanan Ramah
  • Online 24 Jam
  • 1 User ID Bisa Bermain 6 Game
Dan masih banyak faktor lainya yang akan bisa anda temui di situs Masterkiu.net Bandar Poker Kiu Kiu di Indonesia ini dan hanya akan anda temui disini .

Posting masterkiu.net Bandar Poker Kiu Kiu di Indonesia ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

SAKONGKIU.NET Agen Judi Poker Domino QQ di Indonesia

$
0
0

SAKONGKIU.NET Agen Judi Poker Domino QQ di Indonesia – Indonesia merupakan ladang empuk bagi para Bandar Poker Online karena begitu banyak maniak poker yang selalu hadir dengan sejuta harapan untuk jadi jutawan dengan mengandalkan skil dan keahlian mereka dalam bermain Poker dan Domino QQ. Dengan bergabung bersama situs agen poker SAKONGKIU.NET maka anda akan bisa mendapatkan banyak keuntungan dengan buah hasil kerja keras anda saat bermain poker.

Dengan hadirnya situs SAKONGKIU.NET Agen Judi Poker Domino QQ di Indonesia dan Bandar Q Online terpercaya di Indonesia maka anda akan bisa dengan mudah melipat gandakan uang anda dengan cara memasang taruhan disitus agen judi poker terpercaya ini. Sebagai situs terbaik dan terpercaya maka anda akan disuguhi dengan beragam fasilitas juga permainan terbaik yang akan anda dapatkan ketika anda bermain disitus agen poker ini. Sangat disayangkan jika sampai anda melewatkan kesempatan emas ini untuk mengunduh hasil kerja keras anda saat bermain bersama agen andalan saya dan para pemain poker lainya yang sudah berpengalaman dan terpercaya bernama SAKONGKIU.NET Agen Judi Poker Domino QQ di Indonesia yang akan selalu membuat anda tersenyum bahagia ketika selesai bermain poker online.

Permainan judi poker online memang sudah menjadi permainan yang sangat populer di Indonesia dan situs agen judi poker online juga sudah sangat banyak bermunculan di Indonesia, namun semua permainan yang akan anda dapatkan di situs Agen Poker akan sangat berbeda antara situs yang satu dengan situs yang lain dan ada juga yang akan merugikan anda, namun saat anda bermain disitus agen poker dengan uang asli SAKONGKIU.NET maka anda semua sebagai pemain / member situs Agen Judi Poker Online ini akan merasakan suatu layanan permainan poker online terbaik yang anda dapatkan dan situs ini juga pantas dan layak disebut sebagai situs agen DewaPoker terbaik dan terpercaya di Indonesia.

Layanan permainan poker online dari situsAKONGKIU.NET Agen Judi Poker Domino QQ di Indonesia ini akan memudahkan anda dalam menjadikan diri anda sebagai jutawan baru dengan waktu yang sangat singkat sehingga anda akan bisa menjadikan diri anda kaya raya dan akan membuat iri tetangga anda. Buktikan bahwa anda bisa jadi jutawan dengan bergabung dan bermain bersama situs SAKONGKIU.NET Agen Judi Poker Domino QQ di Indonesia

Jangan sampai anda salah dalam memilih situs Agen Poker dan Agen Domino Online hanya karena anda tergiur akan bonus melimpah yang tidak lazim dan terkesan terlalu besar, karena justru bonus yang terlalu besar itu yang patut anda waspadai , pilihlah situs yang wajar dalam memberikan bonus dan situs yang memiliki tread record bagus dan profesional.

Profesionalitas yang diberikan oleh situs agen poker SAKONGKIU.NET ini dapat anda langsung anda ketahui dan rasakan dari admin yang berpengalaman dan profesional dalam melayani member dan juga berpengalaman dalam menjalankan bisnis judi poker dan Domino QQ dimana prifesionalitas dari admin adalah faktor utama dalam menjalankan bisnis judi online. Dan faktor utama lainya adalah kecepatan akses dari situs Agen Judi Poker Online , kemudian keamanan account dan kenyamanan yang diterima oleh member adalah faktor utama yang harusnya dimiliki oleh Agen Poker Terbaik dan Terpercaya supaya bisa memberikan kepuasan yang maksimal pada pemain atau member mereka, beberapa faktor utama dari situs agen poker SAKONGKIU.NET diatas sudah lebih dari cukup membuat nama Jokerkiukiu.com semakin terkenal diantara ratusan agen poker dan domino online terpercaya Indonesia lainya.

BERIKUT BEBERAPA KELEBIHAN SAKONGKIU.NET :

  • Loading situs ringan
  • Deposit dan Withdraw Cepat
  • Bonus Melimpah
  • Bebas Bot
  • Layanan Ramah
  • Online 24 Jam
  • 1 User ID Bisa Bermain 6 Game
Dan masih banyak faktor lainya yang akan bisa anda temui di situs SAKONGKIU.NET Agen Judi Poker Domino QQ di Indonesia ini dan hanya akan anda temui disini .

Posting SAKONGKIU.NET Agen Judi Poker Domino QQ di Indonesia ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Bandar228.org Agen Bandar Q Online Domino QQ Terbaik Di Asia

$
0
0

Bandar228.org Agen Bandar Q Online Domino QQ Terbaik Di Asia – Indonesia merupakan ladang empuk bagi para Bandar Poker Online karena begitu banyak maniak poker yang selalu hadir dengan sejuta harapan untuk jadi jutawan dengan mengandalkan skil dan keahlian mereka dalam bermain Poker dan Domino QQ. Dengan bergabung bersama situs agen poker Bandar228.org maka anda akan bisa mendapatkan banyak keuntungan dengan buah hasil kerja keras anda saat bermain poker.

Dengan hadirnya situs Bandar228.org Agen Bandar Q Online Domino QQ Terbaik Di Asia dan Bandar Q Onlineterpercaya di Indonesia maka anda akan bisa dengan mudah melipat gandakan uang anda dengan cara memasang taruhan disitus agen judi poker terpercaya ini. Sebagai situs terbaik dan terpercaya maka anda akan disuguhi dengan beragam fasilitas juga permainan terbaik yang akan anda dapatkan ketika anda bermain disitus agen poker ini. Sangat disayangkan jika sampai anda melewatkan kesempatan emas ini untuk mengunduh hasil kerja keras anda saat bermain bersama agen andalan saya dan para pemain poker lainya yang sudah berpengalaman dan terpercaya bernama Bandar228.org Agen Bandar Q Online Domino QQ Terbaik Di Asia yang akan selalu membuat anda tersenyum bahagia ketika selesai bermain poker online.

Permainan judi poker online memang sudah menjadi permainan yang sangat populer di Indonesia dan situs agen judi poker online juga sudah sangat banyak bermunculan di Indonesia, namun semua permainan yang akan anda dapatkan di situs Agen Poker akan sangat berbeda antara situs yang satu dengan situs yang lain dan ada juga yang akan merugikan anda, namun saat anda bermain disitus agen poker dengan uang asli Bandar228.org maka anda semua sebagai pemain / member situs Agen Badnar Q Online Domino QQ ini akan merasakan suatu layanan permainan poker online terbaik yang anda dapatkan dan situs ini juga pantas dan layak disebut sebagai situs agen DewaPoker terbaik dan terpercaya di Indonesia.

Layanan permainan poker online dari situs Bandar228.org Agen Bandar Q Online Domino QQ Terbaik Di Asia ini akan memudahkan anda dalam menjadikan diri anda sebagai jutawan baru dengan waktu yang sangat singkat sehingga anda akan bisa menjadikan diri anda kaya raya dan akan membuat iri tetangga anda. Buktikan bahwa anda bisa jadi jutawan dengan bergabung dan bermain bersama situs Bandar228.org Agen Bandar Q Online Domino QQ Terbaik Di Asia

Jangan sampai anda salah dalam memilih situs Agen Poker dan Agen Domino Online hanya karena anda tergiur akan bonus melimpah yang tidak lazim dan terkesan terlalu besar, karena justru bonus yang terlalu besar itu yang patut anda waspadai , pilihlah situs yang wajar dalam memberikan bonus dan situs yang memiliki tread record bagus dan profesional.

Profesionalitas yang diberikan oleh situs agen poker Bandar228.org ini dapat anda langsung anda ketahui dan rasakan dari admin yang berpengalaman dan profesional dalam melayani member dan juga berpengalaman dalam menjalankan bisnis judi poker dan Domino QQ dimana prifesionalitas dari admin adalah faktor utama dalam menjalankan bisnis judi online. Dan faktor utama lainya adalah kecepatan akses dari situs Agen Badnar Q Online Domino QQ , kemudian keamanan account dan kenyamanan yang diterima oleh member adalah faktor utama yang harusnya dimiliki oleh Agen Poker Terbaik dan Terpercaya supaya bisa memberikan kepuasan yang maksimal pada pemain atau member mereka, beberapa faktor utama dari situs agen poker SAKONGKIU.NET diatas sudah lebih dari cukup membuat nama Bandar228.org semakin terkenal diantara ratusan agen poker dan domino online terpercaya Indonesia lainya.

BERIKUT BEBERAPA KELEBIHAN Bandar228.org :

  • Loading situs ringan
  • Deposit dan Withdraw Cepat
  • Bonus Melimpah
  • Bebas Bot
  • Layanan Ramah
  • Online 24 Jam
  • 1 User ID Bisa Bermain 6 Game
Dan masih banyak faktor lainya yang akan bisa anda temui di situs Bandar228.org Agen Bandar Q Online Domino QQ Terbaik Di Asia ini dan hanya akan anda temui disini .

Posting Bandar228.org Agen Bandar Q Online Domino QQ Terbaik Di Asia ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.


CERITA SEKS MONA DAN BAPAK KOST

$
0
0
Cerita ini berjudul ” CERITA SEKS MONA DAN BAPAK KOST “Selamat membaca.
“Huuuh..nyebelin banget sih tuh aki- aki..” gerutu Mona sambil mengunci pintu kamar kostnya. Kembali hari ini ia sebel dengan Pak Mahmud, si bapak

CERITA SEKS MONA DAN BAPAK KOST

ul " Cerita Dewasa Kisah Seks Mabak Rini Yang Kesepian " Cerita Bokep Seks Terbaru 2017.

kostnya yang sering bersikap genit dan terkadang menjurus kurang ajar terhadap dirinya. Kejadiannya tadi saat dia pulang kantor berpapasan dengan Pak Mahmud yang sedang berusaha memaku sesuatu di dinding. “Sore pak..lagi ngapain pak..?” sapa Mona demi kesopanan. “Eh..mba Mona dah pulang..”sahut Mahmud dengan mata berbinar. “Kebetulan aku mau minta tolong sebentar bisa?” Mona yang mau buru- buru ke kamar terpaksa menghentikan langkahnya dan menoleh. “Apaan pak?” tanyanya sekenanya, kembali ia kesal melihat pandangan mata pak tua itu yang jelalatan ke arah dadanya. “Ini loh..kamu bisa pasangin lukisan ini ga kepaku yang dah saya pasang itu, takutnya tangganya goyang banget karena berat badan saya, maklum agak gendut gini ribet jadinya” katanya sambil cengengesan dan kembali pandangan matanya menyantap kulit leher Mona yang mulus.”nanti saya pegangin tangganya”. Mona menyanggupi dan dia menaiki tangga yang memang sudah goyang itu, gadis itu baru sadar pas naik ke pijakan kedua bahwa tangga itu memiliki jarak yang cukup lebar antara pijakan-pijakannya, jadi saat kakinya naik ke pijakan kedua, dirinya yang saat ini menggunakan rok span ketat agak kesulitan dan roknya menjadi tertarik ke atas sehingga pahanya menjadi terbuka. Kejadian itu berulang lagi saat ia ke pijakan ketiga, bahkan jaraknya makin jauh sehingga pahanya makin terbuka lebih lebar. Mona mengutuk dalam hati, saat melirik Pak Mahmud yang dengan senyum mesumnya menikmati pahanya yang jenjang dan berkulit mulus bersih itu. Melihat pemandangan indah ini, Pak Mahmud merasa nafasnya sesak sama sesaknya dengan penisnya yang jadi menegang. Sungguh indah bentuk paha gadis ini dan ia dengan bebas bisa melihat dari dekat, ingin rasanya mengelus paha montok nan mulus itu, tapi ia menahan diri. Ia menyerahkan lukisan

ke Mona untuk dipasang, tapi karena nyantolinnya masih agak tinggi maka gadis itu harus memasangnya dengan mengangkat tangannya setinggi mungkin, ia tidak sadar bahwa karena
gerakannya itu blusnya yang pendek ikut tertarik ke atas sehingga terlihat kulit pinggangnya yang ramping sampai ke perut di bawah dadanya. Dengan sengaja Pak Mahmud menggoyangkan tangganya sehingga
memperlama dirinya untuk bisa menikmati pemandangan pinggang berkulit mulus gadis itu. Setelah selesai
terpasang, Mona menurunkan kaki kirinya ke pijakan kedua yang ternyata tanpa sepengetahuannya telah dilonggarkan pakunya. Sambil terus menikmati paha Mona yang terbuka kembali, Pak Mahmud bersiap-siap. “Eiiihh…eiihh..” Mona menjerit kecil saat pijakannya lepas dan ia terjatuh ke belakang dan saat itu dengan sigap Pak Mahmud menangkapnya sehingga tidak sampai terjatuh lebih parah. Merah muka gadis itu karena satu tangan yang menahan dirinya memegang tepat ke pantatnya dan sepertinya ia merasa tangan itu sedikit meremasnya. Dengan cepat ia menjauhkan badannya dari “pelukan”
Pak Mahmud yang mengambil kesempatan itu. “Waduh, untung sempet saya pegangin mba nya, kalo ngga bisa berabe tuh..” ujar Pak Mahmud cengengesan yang masih menikmati hangatnya tubuh dan kenyalnya pantat Mona tadi walau sesaat tadi. “Mmm..iya pak, makasih..udah kan pak ya..” tukas Mona sambil ngeloyor pergi dengan diikuti pandangan Mahmud yang menikmati gerakan pinggul gadis yang montok itu. “Hmmm..tunggu aja ntar ya..lo bakal kena ama gua” pikir pria tambun setengah tua ini dalam hati. Sudah banyak planning yang kotor dan mesum darinya yang memang punya sedikit kelainan seks ini. Di dalam kamar, Mona masih sebel sama kejadian tadi. Sudah terlalu sering ia mendapat perlakukan atau kata-kata yang menjurus mesum dari bandot tua itu, tapi ia berusaha menahan diri mengingat bahwa tempat kost ini cukup murah dengan fasilitas yang ada juga ditambah lagi dengan lokasi yang di tengah kota dan dekat ke tempat kerja atau mau ke mana-mana. Maka ia memutuskan untuk tetap bertahan asalkan si mesum itu tidak terlalu kurang ajar. Bila ketemu pasti Mona merasa risih dan agak ngeri ngeliat mata Mahmud yang seperti menelanjangi sekujur tubuhnya, tapi terkadang selain ngeri dan risih gadis itu juga merasakan bangga dan senang karena kecantikan dan tubuhnya menjadi perhatian sampai seperti itu walau Mahmud bukan levelnya untuk bisa menikmati dirinya. Beberapa kali kalau berpapasan sama Mahmud dan berbincang- bincang, selalu saja tangannya tidak pernah diam menjamah, walau hanya menjamah pundak atau lengannya tetap saja gadis itu merasa risih karena
sambil melakukan itu bapak kost itu merayu dengan kata-kata yang kampungan. “Ahh..udahlah, ga penting juga..mendingan gua mandi” kata Mona dalam hati Sambil berkaca ia mulai melepas satu per satu kancing blusnya dan melepasnya sehingga bagian atasnya kini hanya tertutup BH biru muda yang susah payah berusaha menutupi payudara berukuran 34D itu. Dengan pinggang yang ramping, maka buah dada itu tampak sangat besar dan indah dan karena Mona rajin ke fitness makin tampak kencang dan padat. Sungguh merupakan idaman bagi semua laki- laki di dunia bagi yang dapat menikmatinya. Lalu ia melanjutkan dengan melepas rok span-nya ke bawah sehingga kini tubuh yang memiliki tinggi 168cm ini hanya ditutupi bra dan cd yang berwarna senada. Body yang akan membuat laki-laki rela untuk mati agar bisa mendapatkannya, memiliki kulit putih asia dan dihiasi dengan bulu-bulu halus nan lembut. Menjanjikan kehangatan dan kenikmatan dunia tiada tara. Mona melepas kaitan bra disusul dengan cd-
nya yang segera dilemparkan ke ember tempat baju kotor. Ia memandang sejenak ke cermin, melihat payudaranya seperti “bernafas” setelah seharian dibungkus dengan bra. Gumpalan daging yang kenyal dan padat dengan puting berwarna coklat muda sungguh menggairahkan. “Auuh…” gadis itu sedikit merintih atau tersentak saat ia memegang kedua putingnya, serasa ada aliran listrik menyengat lembut dan menimbulkan rasa sensasi geli pada kemaluannya yang tanpa sadar tangan kirinya turun
ke arah vaginanya dan sedikit membelainya. Sambil senyum-senyum sendiri, gadis itu membayangkan dada telanjangnya
dan membusung ini selalu menjadi sasaran remasan dari Roy pacarnya yang tidak penah bosan juga mengulum puting dan menciumi kulit payudaranya yang mulus dan harum itu. Tidak percuma ia setiap 3 hari sekali memberikan lulur pada tubuhnya, terutama pada payudaranya yang sampai sekarang memiliki aroma yang memabukkan walaupun dalam kondisi berkeringat. Mona menghela nafas panjang menahan gejolak birahi yang timbul, dan sekarang ia merasa ingin dilampiaskan. Padahal baru tadi malam ia berenang di lautan asmara yang menggelora dengan pacarnya. Ia merasa dirinya selalu saja haus akan belaian pacarnya, padahal hampir setiap ketemu mereka bercumbu dengan hot dan yang suka bikin ngiler adalah mengulum penis Roy sampe bisa keluar spermanya. Kini ia membayangkan ukuran penis Roy saja udah bikin deg- degan, ga sabar untuk ketemu dan mengemut-ngemut
batang kemaluan yang kokoh itu. “Huuuh..mending gua mandi aja deh, otak gua jadi kotor nih..” Selesai mandi, sedikit terusir pikiran-pikiran tadi karena sudah tersiram air dingin. “Loh, kok ga bisa sih nih?” Mona sudah beberapa saat ngga bisa memutar kunci lemari bajunya, ia masih coba terus beberapa saat tapi masih ga bisa juga. “Duh, mesti minta tolong ama bandot itu dong” keluhnya Untungnya masih ada baju di keranjang yang belum sempat dimasukkan ke dalam lemari. Tapi setelah memilih-milih, di keranjang baju itu hanya ada underwear 2 pasang dan baju- baju khusus tidur yang tipis dan seksi serta baju dalaman sexy seperti tanktop dan rok mini yang mininya 20 cm dari lutut. Dari pada pakai baju tidur tipis ia memilih rok mini dan tank top yang rendah belahannya. Sebelum ke Pak Mahmud, Mona memilih untuk makan malam dulu di ruang makan bersama, sambil makan ia menyalakan tv dan duduk di ujung sofa. “Ehh..mba Mona baru makan ya..bapak temenin ya, ga baik cewe seseksi kamu makan sendirian” tiba- tiba si bandot itu muncul, dan langsung menyantap paha Mona yang disilangkan itu, sungguh mulus, lalu ia duduk di samping gadis itu. “Ia pak..sekalian makan pak… terus sama minta tolong kok lemari baju saya ga bisa dibuka yah?” pinta Mona sambil menggeser menjauh dan berusaha dengan sia-sia menarik turun rok mininya. “buset tuh mataaaa…abis gua..” katanya dalam hati. “Ooo gitu, nanti saya periksa deeeh…” “Makasih ya pak”. Mona buru-buru nyelesaiin makannya, saat tiba-tiba ia merasa dadanya bagian putingnya terasa gatal. Awalnya berusaha ditahan saja tapi makin lama makin meningkat rasa gatalnya, dan bukan itu saja kini ia merasakan hal yang sama pada vaginanya. Ia masih berusaha menahan tapi sudah hampir tidak kuat, duduknya jadi gelisah dan ia berusaha menggoyangkan badannya agar rasa gatal itu hilang bergesekan dengan bahan bra-nya dan ia mempererat silangan kakinya. Tapi rasa gatalnya tidak berkurang, bahkan kini seluruh daging kenyal payudaranya terasa gatal. “Ouuuhh..” akhirnya Mona tidak tahan dan ia menggaruk sedikit kedua payudaranya dengan tangannya, saat ia menggaruk terasa nyaman sekali karena gatalnya berkurang tapi sulit untuk berhenti menggaruk. Sambil memejamkan matanya karena keenakan menggaruk ia lupa ada Pak Mahmud di situ. “Kenapa kamu? Kamu kegatelan yaah?” “Uuuhh… sssshh..ehm, i…iya pak..” terkejut Mona karena baru ingat ada si bandot di sampingnya, tapi ia terus menggaruk makin cepat dan karena tak tahan ia menggaruk juga ke pangkal pahanya.. “Uuuuuffh..ssshh…” aliran darah Mona berdesir cepat karena sensasi menggaruknya itu selain menghilangkan rasa gatal juga membuat birahinya tergelitik. “per..permisi pak..uuffh..” sambil terus menggaruk ia mau bangkit dari kursi tapi rasa gatal itu makin menghebat yang akhirnya dia hanya terduduk kembali sambil terus menggaruk Sedetik ia melihat Mahmud hanya menonton dengan pandangan penuh nafsu setan ke dirinya yang terus menggaruk itu. Gadis itu mengutuk karena ia memberikan tontonan gratis kepada pria tua itu tanpa dapat mencegah. Gerakannya makin cepat dan tidak karuan karena kedua tangannya hanya bisa menggaruk – menggaruk bagian dari 3 bagian tubuhnya yang terserang itu, kini rok mininya sudah tersingkap semua karena ia harus menggaruk liang kemaluannya sehingga memperlihatkan kedua pahanya yang jenjang dan berkulit putih mulus itu. Gadis itu terus merintih-rintih karena kini rasa gatalnya sepertinya tidak bisa digaruk hanya dengan garukan yang masih terhalang kaos dan bh untuk kedua payudaranya dan celana dalam tipisnya untuk vaginanya, tubuhnya serasa lemas karena rasa gatal dan birahinya yang kini membuat vaginanya menjadi basah dan ia merasa putingnya mengeras. “Misi pak…mau ke kamar dulu niiih..uuhh..” Kata Mona, tapi Pak Mahmud diam saja menghalangi jalan keluarnya. Rasanya
ingin marah saja tapi rasa gatal itu menghalangi rasa marahnya. Karena akhirnya ia tidak tahan dan tidak bisa mencegah lagi, dengan serabutan dan cepat ia menarik tali tank topnya kebawah dan menarik turun branya sehingga kini buah dadanya telanjang yang segera ia menggaruk dengan cepat dua gunung indah itu terutama putingnya yang kini sudah mancung dan mengeras, kakinya bergerak blingsatan karena rasa gatal pada vaginanya makin menghebat. Pak Mamud tertawa dalam hati, ia menikmati melihat indahnya pemandangan di depannya itu, betapa buah dada Mona yang berbentuk bulat kencang itu tidak tertutup apapun serta baju Mona yang sudah tidak keruan. Senang ia melihat gadis yang cantik tapi sombong ini kini tampak tidak berdaya. Rencana awal ini berhasil dengan baik, yang ternyata ia telah mengganti kunci lemari baju Mona dan menaruh bubuk gatal pada pakaian dalam gadis itu dan sengaja memilihkan baju yang seksi tertinggal di luar lemari. Tangan Mona masih bergerak cepat berpindah-pindah mencoba menggaruk 3 bagian tubuh, makin lama makin menghebat dan dari mulutnya meracau tidak jelas. Dengan susah ia berusaha menggaruk vaginanya secara langsung tapi ia kesulitan karena harus menggaruk putingnya. “Saya bantu ya sayang…” tanpa disuruh ia menarik turun celana dalam tipis Mona, sehingga sekarang terlihat “bibir” bawah tersebut yang dihiasi bulu-bulu halus. Tampak indah sekali dan menggairahkan. “Nggeeh..ja..gan kurang ooouhh..”ia tidak dapat melanjutkan umpatannya karena ia menikmati garukan pada vaginanya walau ia harus berpindah lagi sambil merintih- rintih terus Ia terkejut sesaat ketika tangan Pak Mahmud mengelus- elus pahanya, tapi ia tidak bisa memperdulikannya lagi yang penting ia harus terus menggaruk. Dengan leluasa Pak Mahmud menjelajahi lekuk liku tubuh montok itu tanpa penolakan, kulit pahanya terasa lembut dan daging paha sintal itu terasa kenyal dan hangat dalam usapannya. Karena belaian- belaian yang dilakukannya ini membuat Mona makin menggelinjang karena kini birahinya sudah melonjak. “Biar ini aku yang bantu yaah..” dengan sigap jari-jari tangannya hinggap di vagina Mona dan menggeseknya dengan liar. “Ouuuuhh…ss..stoopp…aiiieh… iyaa… ouuhh” ngga jelas Mona mau ngomong apa, sedetik ia tahu vaginanya sedang diobok- obok oleh orang yang dia sebel, tapi ia tidak tau dan tidak berdaya karena rasa gatal dan nafsunya yang memuncak sehingga dia tidak mampu menolak perbuatan Mahmud. Kini ia fokus menggaruk payudaranya, tidak hanya digaruk tapi juga diremas-remas dan memuntir-muntir putingnya sendiri. Dengan leluasa Mahmud menggesek- gesek bagian tubuh yang paling rahasia milik gadis itu. Hampir 5 menit kini liang vagina itu sudah becek dan menimbulkan bunyi kecipak karena gerakan jari-jari Mahmud yang sudah ahli itu. “aaahh..jgn dilepas..ohh… pak..” jerit Mona saat tangan Mahmud mengangkat tangannya dari vaginanya yg sudah basah itu dan malah “cuman” mengelus- elus pahanya dan meremas pantatnya. “Kenapa sayang..? kamu mau aku untuk terus mengobok-obok memek kamu..?” tanya Mahmud. “Ngeh..ngeh..iii yaaa paakk… ouufh..” diantara engahannya “kamu yakin..??” “uuhh…ngeh…sssh..” ia hanya mengangguk “kamu mohon dong sama aku..paaak Mahmud sayang, tolong obok-obok memek saya… please saya mohon” Mendengar perintah itu, sekejap Mona merasa malu dan marah tapi segera terganti kebutuhan body-nya yang sudah terbakar birahi secara aneh itu. Ia berusaha untuk tidak mengucapkan itu dengan terus menggaruk, tapi ia tidak kuat.. “ouuh..ngeh..Pa..Pak Mahmud sssss….sayaaang, ooh..tol..long obok…obok me…nggeh…memek sayaaaa…pleeeeease…uuuff.. saya mohoooonn…” erang Mona. “Tentu sayang…” Lalu dengan sigap jarinya menggerayangi bibir vagina Mona yang becek itu dan menggesek dengan cepat. Mona melenguh penuh nikmat sambil meregangkan badannya, lalu tersentak hebat saat jari itu menusuk masuk dan menemukan klitorisnya “Haaa..ternyata disitu yaaa…” dengan ahli ia memainkan jari itu pada g-spot tsb yang mengakibatkan Mona mendesah- desah. Gadis itu merasakan terbentuknya sensasi orgasme menanjak naik.. “Oouuhh… ja.nggaannn..” ia berusaha menahan dirinya, tapi gerakan jari Mahmud makin menggila dan terus menggila, ia
sudah hampir tidak tahan. Sambil menggigit bibirnya dan memejamkan matanya ia berusaha menahan klimaksnya, tidak mengira bahwa dirinya dapat dibuat klimaks oleh Mahmud. “Ouuuuuuhhhhhh…. aaaiiiieeeeeeeeeee…..” dengan teriakan panjang Mona mencapai puncaknya dan tubuhnya menggetar keras. Cairan makin deras membahasai liang vaginanya, ia menikmati setiap detik sensasi luar biasa itu. Tubuhnya makin
lemas dan pandangannya nanar. Ia tak mampu menolak saat Mahmud menunduk dan mencium bibirnya yang tipis. “mmmmmpphhh…..” Mona mengerang dan sulit menolak saat lidah Mahmud memasuki rongga mulutnya dan melilit-lilit lidahnya, bahkan tanpa sadar ia membalas ciuman itu. Sementara tangan Mahmud masih mengocok kencang dan gadis itu merasakan kembali orgasmenya mau menyeruak lagi..apalagi saat ciuman Mahmud berpindah mencium puting kirinya.. “Auukkh..ssttopp..ssssshh… ssshh..” tapi Mona malah membusungkan dadanya mempermudah Mahmud menikmati puting kerasnya. Kini rasa gatalnya sudah terganti dengan desakan nafu setan yang tidak pernah terpuaskan, tangannya yang bebas dituntun oleh Mahmud ke penisnya di balik sarungnya. “oouuh..bes..bessar banget ppaakk..” gumam Mona tanpa sadar saat merasakan batang hangat yang berdenyut-denyut dalam genggamannya, ia melirik ke arah batang kemaluan Pak Mahmud yang ternyata lebih besar dibanding milik pacarnya, pikiran nafsunya tanpa sadar membayangkan apakah ia mampu untuk mengulum penis itu dalam mulutnya atau membayangkan bagaimana rasanya bila penis itu menyerang vaginanya. Dengan birahinya yang terus membara dan terus dijaga geloranya oleh Mahmud, Mona dengan suka rela mengocok- ngocok penis raksasa Pak Mahmud itu, ia sudah tidak ingat akan bencinya dia terhadap pria tua berumur 60 tahun itu. Mahmud mulai mendesah-desah keenakan di antara kulumannya pada kedua puting Mona. “aaaaaaannggghhhhh…
pppaaaakkhh…… aaaaaaannggghh…”
Mona mencapai klimaks sampai dua kali berturut-turut karena kocokan tangan Mahmud, matanya makin nanar dan bibir seksinya menyeringai seperti menahan sakit. “Sekarang kamu isep punya bapak yaa..kamu kan jago kalo sama pacar kamu” “ouuh..ngga ma..mau..ap… aauupphhh..mmmhh..” Mona yang lemas akibat klimaks tadi tak berdaya menolak saat Mahmud menarik lehernya membungkuk ke arah batang “monas” nya, tidak memperdulikan protes Mona yang ia tau hanya pura- pura karena sebenarnya sudah jatuh dalam genggamannya. Kini dengan dengan bibirnya yang seksi dan lidah yang hangat lembut itu mulai mengulum batang kemaluan itu. “Oooh..enak sayaaang…kamu memang jago..sssshh…kamu suka kan..?” tanyanya “mmmmmpph… sllluurpp..mmmmmm” hanya itu yang keluar dari mulut Mona, yang dengan semangat memainkan lidahnya menjilati dan menghisap penis Mahmud. Aroma dan rasa dari penis laki- laki itu telah menyihirnya untuk memberikan sepongan yang paling enak. “Bapak tau..kamu cuman cewek sombong yang sebenarnya punya jiwa murahan dan pelacur… plaakk..!!”
Mona tersentak saat pantat bulatnya ditepak oleh Mahmud, mukanya merah dan marah tapi sebenarnya malah membuat dia makin terangsang dan makin cepat ia mem-blow job penis Mahmud. Belum pernah ia merasakan birahinya dibangkitkan dengan cara kasar ini, tapi ia tau bahwa ia sangat menikmatinya. “Kurang ajar nih aki- aki” gerutunya dalam hati dan ia menggigit gemas ke penis Mahmud yng membuatnya itu mengelinjang dan lidahnya makin cepat menyapu urat di bawah penis itu. “Ayo..sekarang kamu naikin penis aku..” Tanpa berucap Mona mulai menaiki ke atas tubuh tambun Mahmud, dengan deg-degan menanti penis besar itu ia menurunkan pinggulnya dengan dibantu tangan Mahmud yang memegang pinggangnya yang ramping. “Ooooh..” Mona mengerang saat ujung “helm” penis itu bersentuhan dengan bibir vaginanya dan mulai memasuki liang surga. Kembali ia mengerang menahan sedikit sakit saat
baru masuk sedikit, liang vaginanya berusaha mengimbangi diameter penis Mahmud itu. “Enak kan sayang?” “Hmmmmm…nggh…” Mona hanya mengerang dan memjamkan mata menunggu penis itu membenam ke dalam vaginanya. Tapi Mahmud hanya menggesek-gesek liang vagina Mona itu dengan ujung kepala “meriamnya”. Gadis itu menggoyang-goyang pinggul seksinya dan berusaha menurunkan badannya, tapi Mahmud tetap menahan pinggulnya sehingga tetap belum dapat “menunggangi” penis Mahmud. “Hemmm…kenapa sayang? Udah ga sabar yaa ngerasain ****** bapak?” “Huuh?..nggeeeh… aa..paahh…” Mona ngga tau harus ngomong apa, masih tersisa gengsi pada dirinya. “Hehehe..masih sok alim uuh..kamu ya..? Kalo kamu mau ****** bapak, kamu harus memohon dengan mengaku diri kamu itu cuman perek murahan dan lakukan dengan seksi..” “aaahh…sssh..kenapa mes..ti gitu paakk…pleaaase…” Mona sudah benar-benar terangsang dan tidak bisa berfikir jernih lagi, dalam pikirannya kini hanya penis Mahmud saja. Mahmud mendengus dan seperti hendak memindahkan tubuh Mona di atasanya, merasa perbuatan itu. “Oouuh ooke..okeeh paaak… ngeh, tega bgt sih bapak…oouf paak, tolong masukin ****** ba..ngeehh..bapak ke
memekku paak, entotin sayaaa ooh paakk…akkuu..memang cewe murahan yang sok suci..nggeh..pleease..paakk..akuuu
mohooon…” pinta Mona memelas sambil meremas-remas kedua payudaranya. “Hehehehe…kamu tergila-gila ya sama ****** bapak..” “Iyaa ppaakkh…please..aku ga tahaaan paakk…” “Kontol pacar kamu ga ada apa- apanya kan?” “oouuh..jauuh pakkk..punya bapak lebih hebaat dan enaaaakk” “Hehehe..good…ini dia hadiahnya..” Mahmud lalu menarik ke atas tubuh Mona dan menurunkannya kembali, dengan diiringi erangan Mona merasakan penis itu makin dalam masuknya dan sulit ia menahan diri untuk tidak klimaks yang keempat kalinya. Mona kembali menaikkan badannya dan menurunkan kembali sehingga sudah ¾ penis itu diemut vaginanya. Gerakannya diulangi berkali-kali, awalnya perlahan tapi makin lama makin cepat karena vaginanya sudah bisa “menerima” penis berukuran di atas rata-rata itu. Gadis itu sudah benar-benar dikuasai nafsu birahinya dan ia merasa terbang ke awang- awang merasakan gesekan-gesekan penis Mahmud dengan dinding vaginanya. Tidak sampai 5 menit Mona
sudah merasakan akan keluar lagi. “Ouuh..gilaaa..paaakkh..
oouuuhhhhhhhhh..” Mona mencapai klimaksnya lagi dan ia terus bergerak naik turun menunggangi penis yang masih perkasa itu. Buah dadanya yang besar menggantung itu bergerak naik turun mengikuti irama gerakan badannya, dengan nikmat Mahmud meraup gumpalan daging kenyal itu dan meremas- remasnya dengan gemas. Dengan liar ia terus menunggangi penis itu, diiring dengan bunyi “plok..plok..plok..plok..” yang makin cepat akibat beradunya badan Mona dengan perut buncit Mahmud. Hampir 15 menit Mona menikmati hunjaman- hujaman penis itu, dalam periode itu Mona sudah mencapai orgasme sampai 4x lagi, ia tidak dapat menahan untuk tidak melenguh dan berteriak nikmat. Pikirannya sulit untuk fokus bahwa ia telah dibuat klimaks oleh seorang laki- laki yang pantas jadi ayahnya. Ia merasa lemah sekali akan nafsu yang menguasainya, tapi sungguh terasa nikmat sekali yang tidak mampu ditolaknya. Mahmud juga sudah hampir mencapai puncaknya, penisnya telah mengeras sampai maksimal dah hal ini juga dirasakan oleh Mona, ia mempercepat gerakan naik turunnya yang menyebabkan buah dada montoknya bouncing naik turun makin cepat. “Uuuaaahh…gilaaaaa… ooouuuhhh…”
akhirnya Mahmud tidak dpt menahan lagi, spermanya muncrat seiring dengan klimaksnya yang ternyata berbarengan dengan klimaks yang sangat kuat dari Mona. Mahmud merasakan dinding vagina Mona yang hangat itu bergetar menambah kenikmatan klimaksnya. Dengan lunglai Mona turun dari tunggangannya dan rebah di samping
Pak Mahmud yang juga masih merem melek habis menikmati tubuh gadis cantik dan sexy itu. “Kamu memang hebat hebat cantik…” “Cukup pak..ngeh, aku ga tau kenapa bisa kaya gini tadi..ini harusnya gak terjadi, cukup sekali ini terjadi” Mona yang sudah mulai jernih pikirannya, ia kini sangat menyesali bahwa ia menyerahkan dirinya secara sukarela kepada Mahmud. Ia memutuskan untuk pindah kost dan kejadian tadi harus dikubur dalam-dalam, tidak boleh ada yang tahu. Melihat Mona yang mulai membereskan bajunya dan hendak pergi, Mahmud bergerak cepat. Ia memegang leher belakang Mona yang sedang membungkuk hendak mengambil cdnya lalu dengan cepat membenturkannya ke meja kayu yang ada di depan mereka duduk. “uuuugghhh….” kerasnya benturan itu membuat ia setengah pingsan. “hehehe..ga secepat itu sayang..kamu akan jadi milikku..” Mahmud lalu menarik tangan Mona dan gadis itu pasrah saja dibawa dengan setengah sadar masuk ke kamar Mahmud. Lalu setelah melepas sisa bajunya, ia merebahkan tubuh telanjang yang masih lemas itu ke atas ranjangnya. Lalu ia mengikat kedua pegelangan kaki dan pergelangan tangan Mona ke ujung ranjang besi, sehingga kini tubuh telanjangnya itu dalam posisi kaki yang mengangkang lebar. “uuuh..apa-apaan inih…lepasin paak…”dengan suara masih serak dan
lemah Mona berontak dengan percuma, ia mulai takut apa yang hendak dilakukan. Melihat posisi dan kondisi Mona yang menggairahkan itu, Mahmud tidak tahan lagi ia membungkuk lalu menciumi payudara montok dan memainkan lidahnya mengecupi puting Mona yang sebentar saja langsung mengeras. “Ouuh..pak..! lepasin saya pak… kalo ngga sa…aauupphh… mmbbllllmmmmm…” Mona tidak dapat melanjuntukan omongannya karena ditutup lakban oleh Mahmud. Kini kesadaran Mona sudah mulai pulih, ia masih terus berusaha memberontak untuk melepaskan ikatan kaki dan tangannya tapi ikatan itu sungguh kuat. Ia mulai takut karena kini ia tidak berdaya dan berada dlm kekuasaan Mahmud. Pandangan matanya mengikuti Mahmud seperti mata kelinci yang sedang ketakutan melihat serigala yang akan memangsa, dan air matanya mulai meleleh di pipinya. “Eeeiih..kenapa nangis cantik? Aku paling ga suka liat cewe nangis…tapi sekarang kita liat film dulu ya…”ujar Mahmud sambil memasang kabel menghubungkan dari handycam ke tv. Lalu ia mulai menyetelnya. Mata Mona terbelalak kaget saat melihat tayangan video di layar tv, jantungnya serasa akan copot dan kepalanya tiba- tiba pusing mendadak melihat adegan per adegan dari video itu. Ternyata kejadian di sofa ruang tengah tadi semuanya direkam oleh Mahmud dari tempat tersembunyi, terlihat jelas saat ia melihat dirinya mulai merasakan gatal yang menyerang, mulai mencopoti bajunya dan sampai kejadian dia berhubungan sex dengan Mahmud. Perasaannya makin hancur saat ternyata Mahmud tidak hanya merekam dari 1 sudut saja, terdapat 4 handicam tersembunyi yang merekam seluruh kejadian. Bahkan saat ia memohon kepada Mahmud untuk mengobok-obok vaginanya dan pengakuan dia sebagai cewek murahan juga terdengar jelas. Wajah gadis yang cantik itu jadi pucat dan tubuhnya bergetar, ia sudah menduga apa yang akan diminta oleh Mahmud dengan adanya video itu. Perasaannya geram, marah, benci, takut dan lain-lain bercampur aduk, kini ia hanya dapat menangis. Terlihat jelas bagaimana wajahnya menunjukkan dirinya menikmati setiap detik permainan panas itu dengan aki-aki tambun yang sudah tua. “Percuma kau menangis..kini kamu akan merasakan akibatnya karena selama ini menjadi cewek sombong yang sok suci. Bapak tau apa yang kamu lakukan sama pacar kamu selama ini, nah..sekarang kamu harus nurut apa yang bapak mau, kalo ngga bapak jamin film ini akan nyebar kemana- mana, kamu ngerti…??” tegas Mahmud. Mona hanya mengangguk lemah dengan pandangan sayu. “Sekarang yang aku minta kamu tidak boleh nangis selama kamu melayani saya..bisa..?? kalo tetap nangis kamu akan terima hukuman yang berat..” Kembali Mona hanya mengangguk dan berusaha menahan air matanya. Ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa akan ada jalan keluar nantinya. Tanpa sadar ia membayangkan kejadian tadi, dan ia teringat akan ukuran penis Pak Mahmud yang memang di atas rata- rata. Dengan pikiran itu tanpa dapat dicegah terasa desiran-desiran halus di perutnya dan ia merasa putingnya agak mengeras. “Sayang…yang punya
penis si Mahmud ****** itu..” pikirnya. Mona melotot kaget saat Mahmud mengambil sesuatu dari lemari yang ternyata merupakan dildo vibrator yang berukuran panjang. Mahmud kini duduk di ranjang di dekat kakinya yang ngangkang itu, memperlihatkan vaginanya yang terbuka menantang, lalu ia mengusap dengan tangannya yang mengakibatkan Mona terhentak. “Kayanya udah basah nih..udah siap yah..” goda Mahmud, lalu ia membungkuk dan wajahnya kini sudah di depan liang surga milik gadis cantik itu, tiba-tiba Mona menggelinjang saat lidah Mahmud menciumi dan menjilati vaginanya. Untuk beberapa saat Mona menggelinjang-gelinjang, nafasnya kembali memburu dan pandangan matanya sayu. “Ngggeehhhhhhhh…!” Mona menjerit dengan mulutnya yang tertutup lakban, saat Mahmud memasukkan dildo ke dalam lubang kemaluannya yang sudah basah dan ngilu itu dan terus mengerang karena dildonya makin dalam ditusukkannya. Kembali ia menggelinjang hebat saat Mahmud menyalakan vibartornyanya. Terasa sakit, tapi setelah beberapa menit rasa sakit itu berangsur-angsur menghilang tergantikan dengan sensasi kenikmatan yang belum pernah ia rasakan atau pernah ia bayangkan. Kini erangannya terdengar seperti rintihan kenikmatan diiringi dengusan nafasnya yang memburu. Mona melenguh panjang dan pelan, merasakan tubuhnya makin panas dan terangsang. Rasa menggelitik di perut bag bawah makin menggila dan menggelora. Dengan rasa malu dan kaget, ia mencapai klimaksnya dengan sensasi yang luar biasa..” “nngggggghhhhh… mmmmmmmmmmhhhhh…..!!!!”
Tubuh montoknya menegang sesaat ketika klimaksnya menyerang, pandangan matanya makin sayu. Tapi dildo itu tetap bergetar seperti mengoyak- ngoyak bag dalam vaginanya, dan rasa nikmat kembali dirasakan makin meningkat, nafasnya memburu dan kini pikirannya sudah tidak terkontrol, nafsu birahinya terus membara karena dildo itu. “Naah..kamu seneng aja ya ditemenin ama dildo bapak ya… tenang aja, getarannya akan makin keras kok udah saya setting dan bapak colokin ke listrik..hehehe..bapak mau bikin back up untuk film kamu tadi ya..” kata Mahmud, ia hanya ketawa melihat Mona memandangnya dengan tubuh telanjangnya yang menggeliat- geliat, tubuh montok yang tampak berkilat karena keringat. Mahmud makin tertawa karena Mona mengerang lagi karena telah orgasme untuk kesekian kalinya, lalu ia meninggalkan Mona yang terus mengerang- erang karena getaran dildo itu. Tidak terhitung berapa kali Mona dipaksa untuk orgasme, tubuhnya mengkilat karena basah oleh peluhnya, gadis itu merasa lemas sekali tapi dildo yang menancap di vaginanya memaksa dia untuk terus dirangsang. Akhirnya karena tidak kuat lagi, gadis malang itu jatuh pingsan.

Posting CERITA SEKS MONA DAN BAPAK KOST ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Sampai Lemas

$
0
0

Cerita Sex ini Berkisah ” Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Sampai Lemas ” Cerita Seks,Cerita Mesum,Cerita Ngentot,Cerita Panas.

Cerita Sexs – Aku baru saja bangun tidur. Udara terasa segar setelah Jakarta diguyur hujan deras semalaman. Kukenakan kaos oblong tanpa lengan dan celana pendek ketat yang menampakkan lekuk-lekuk pantatku yang begitu menggiurkan. Aku berjalan ke halaman depan.

Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Sampai Lemas

Cerita Sex Dewasa

“Aha.. Koran baru sudah datang”, kataku dalam hati melihat surat kabar pagi terbitan hari ini tergeletak di dekat pintu pagar. Kuambil surat kabar itu. Langsung aku duduk di kursi di teras sambil membacanya. Sebagai mahasiswa fakultas ekonomi aku sangat menyukai berita-berita tentang perekonomian Indonesia termasuk krisis ekonomi berkepanjangan yang tengah melanda Indonesia. Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar. Mataku tertumbuk pada sebuah iklan satu kolom yang cukup mencolok.
“Dicari, gadis berusia 17 sampai 25 tahun. Wajah dan penampilan menarik. Bertubuh ramping. Tinggi minimal 165 cm dengan berat yang sesuai. Dapat bergaya. Berminat untuk menjadi foto model. Peminat diharapkan datang sendiri ke **** (edited) Agency, Jl. Cempaka Putih **** (edited), Jakarta Pusat.”

“Aku bisa diterima apa nggak ya?” Aku bertanya dalam hati. Memang sih, kupikir-pikir aku memenuhi syarat-syarat yang diminta. Usiaku baru menginjak 20 tahun. Tubuhku ramping dengan tinggi 170 cm, seimbang dengan ukuran dadaku yang di atas rata-rata wanita seusiaku. Wajahku cantik. Teman-temanku bilang aku perpaduan antara Desy Ratnasari dan Maudy Kusnadi. Tapi menurutku sih mereka terlalu memujiku berlebih-lebihan.

Ah, coba-coba saja aku melamar. Siapa tahu aku diterima jadi foto model. Kan lumayan buat menambah penghasilan. Aku masuk ke dalam rumah, ke kamarku. “Pakai baju apa ya enaknya?” batinku. Ah ini saja. Kukenakan blus biru muda dan celana panjang jeans belel yang cukup ketat yang baru saja beberapa hari yang silam kubeli di Cihampelas, Bandung.

Mobil Feroza yang kukendarai memasuki jalan yang disebut dalam iklan. Ah, mana ya nomor **** (edited)? Nah ini dia. Rumahnya sih cukup mentereng. Di halamannya terpampang papan nama “**** (edited) Agency Photo Studio & Modelling. Menerima anggota baru.” Wah benar ini tempatnya. Kuparkir mobilku di pinggir jalan. Di sana sudah banyak bertengger mobil-mobil lain. Aku masuk ke dalam. Astaga! Di dalam sudah banyak cewek-cewek cantik. Pasti mereka juga adalah pelamar sepertiku. Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Mungkin mereka kagum melihat kecantikan wajahku dan kemolekan tubuhku. Kucari tempat duduk yang kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran.

Gila, hampir semua tempat duduk terisi. Nah, itu dia ada satu yang kosong di sebelah seorang cewek yang cantik sekali, keturunan Indo. Wajahnya mirip Cindy Crawford. Kelihatannya ia sebaya denganku. Tapi astaga, ia memakai baju yang berdada rendah alias “you can see,” dan rok jeans mini yang cukup ketat, sehingga menampakkan pangkal payudaranya yang berukuran cukup besar. Ia nampak memandangku dan tersenyum. Melihatnya aku menjadi minder. Wah, sainganku ini top sekali. Apakah mungkin aku terpilih menjadi foto model di sini? Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga. Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain. Akhirnya namaku dipanggil juga.

“Hanny K**** (edited) dipersilakan masuk ke dalam.”
Aku pun masuk ke dalam dan disambut oleh seorang pria bertubuh agak gemuk.
“Kenalkan aku Adolf, direktur sekaligus pemilik agensi ini. Siapa nama kamu tadi? Oh ya, Hanny, nama yang bagus, sebagus orangnya. Sekarang giliran kamu dites. Coba kamu berdiri di sana.”
Aku pun menurut saja dan menuju tempat yang ditunjuk oleh Adolf, di bawah lampu sorot yang cukup terang dan di depan sebuah kamera foto.
“Coba kamu lihat-lihat contoh-contoh foto ini. Pilih lima gaya di antaranya. Aku akan mengetes apakah kamu bisa bergaya. Jangan malu-malu, don’t be shy!” kata Adolf sembari memberiku sebuah album foto. Aku melihat foto-foto di dalamnya. Ah ini sih seperti gaya foto model di majalah-majalah! Mudah amat! Lalu aku memilih lima gaya yang menurutku bagus. Setelah itu, jepret sana, jepret sini, lima gaya sudah aku berpose dan dipotret. Tapi Adolf belum mempersilakan aku keluar ruangan. Dia kelihatannya seperti berpikir sejenak.

“Nah, sekarang, Han. Coba kamu buka kancing-kancing bagian atas blus kamu. Nggak usah malu. Biasa-biasa aja lah!”
Kupikir tak apa-apa lah kali ini. Kubuka beberapa kancing atas blusku sehingga terlihat BH yang kupakai. Mata Adolf sekilas berubah saat melihat pangkal payudaraku yang montok. Lalu aku dipotret lagi dengan pose-pose yang sensual.
“Nah, begitu kan yahud. Sekarang coba buka baju kamu semuanya.”
Wah! Ini sih mulai kelewatan!
“Ayolah, jangan malu-malu!”
Sebenarnya dalam hati aku menolak. Akan tetapi biarlah, karena aku sejak kecil selalu mengidam-idamkan ingin menjadi foto model.

Dengan perlahan-lahan kutanggalkan blus dan celana panjangku. Mata Adolf tanpa berkedip memandangi tubuh mulusku yang hanya ditutupi oleh BH dan celana dalam. Aku sedikit menggigil kedinginan hanya berpakaian dalam di ruangan yang ber-AC ini. Namun Adolf tidak mengindahkannya. Ia malah menyuruhku menanggalkan busana yang masih tersisa di tubuhku. Ah, gila ini! Tapi cueklah, hanya berdua ini! Lalu dengan membelakangi Adolf, kulepas BH-ku. Kusilangkan tanganku di dada menutupi payudaraku.

“Han, masak kamu balik badan begitu. Bagaimana aku bisa mengetesmu.”
Aku membalikkan tubuh menghadap Adolf. Adolf menyuruhku menurunkan tangan yang menutupi payudaraku. Adolf terpana menyaksikan payudaraku yang montok dan berisi dengan puting susunya yang tinggi menantang berwarna kecoklatan segar, tanpa tertutup oleh selembar benang pun. Aku menjadi risih pada pandangan matanya. Adolf menyuruhku melepas celana dalamku. Ia semakin melotot melihat bagian kemaluanku yang ditumbuhi oleh rambut-rambut halus yang masih tipis. Sekilas kulihat kemaluan di balik celana panjangnya menegang.

“Nah, sekarang kamu diam di situ. Akan kuukur tubuhmu, apakah memenuhi syarat”, kata Adolf sambil mengambil meteran untuk menjahit. Pertama kali dia mengukur ukuran vital dadaku. Ia melingkarkan meterannya melalui payudaraku. Dengan sengaja tangan Adolf menyentil puting susuku sebelah kanan sehingga membuatku meringis kesakitan. Tapi aku diam merengut saja.

“Kamu beruntung memiliki payudara yang indah seperti ini”, kata Adolf sambil mencolek belahan payudaraku.
“Nah, sudah selesai sekarang.” Aku merasa lega. Akhirnya selesailah pelecehan seksual yang terpaksa kuterima ini.
“Jadi saya sudah boleh keluar?” tanyaku.
“Eit! Siapa bilang kamu sudah boleh keluar?! Nanti dulu, manis!”
Wah, kacau! Apa gerangan yang ia inginkan lagi?
“Susan!” Adolf memanggil seseorang.
Seorang gadis cantik keluar dari ruangan lain, telanjang bulat. Ya ampun, ternyata ia adalah cewek Indo yang tadi duduk di sampingku di ruang tunggu. Payudaranya yang montok bergantung indah di dadanya, seimbang dengan pinggulnya yang montok pula. Aku bertanya-tanya apa arti dari semua ini.

“Nah, sekarang coba kamu lihat, Hanny. Susan ini adalah satu-satunya pelamar yang berhasil terpilih. Mengapa? Sebab ia cocok dengan profil foto model yang saya inginkan untuk proyek kalender bugil yang akan saya edarkan di luar negeri. Kalo kamu ingin berhasil seperti Susan, kamu harus berani seperti dia, Han”, kata Adolf sambil menunjuk ke arah gadis cantik yang bugil itu. Astaga! Batinku. Aku harus dipotret bugil. Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Tapi kan cuma diedarkan di luar negeri?!

“Baiklah, tapi kali ini aja ya”, aku menyanggupinya. Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose. Pose yang pertama, aku disuruh berbaring tertelentang dengan pose memanjang di atas ranjang, dengan membuka pahaku lebar-lebar, sehingga menampakkan kemaluanku dengan jelas. Pose kedua, aku duduk mengangkang di tepi ranjang sementara Susan menjilati liang kemaluanku. Pose ketiga, aku dalam keadaan berdiri, sedangkan Susan dengan lidahnya yang mahir mempermainkan puting susuku. Pose keempat, aku masih berdiri, sementara Susan berdiri di belakangku dan berbuat seolah-oleh kami berdua sedang bersenggama. Susan berperan sebagai seorang pria yang sedang menghujamkan batang kemaluannya ke dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangannya meremas-remas kedua belah payudaraku yang indah. Dan aku diminta memejamkan mataku, seakan-akan aku sedang terbuai oleh kenikmatan yang tiada taranya. Semua itu adalah pose-pose yang membangkitkan nafsu birahi bagi kaum pria namun amat memuakkan bagi diriku.

Tiba-tiba kurasakan kedua belah payudaraku diremas-remas dengan lebih keras, bahkan lebih kasar. Aku meronta-ronta kesakitan. Aku menoleh ke belakang. Astaga! Ternyata yang di belakangku sudah bukan Susan lagi, melainkan Adolf yang sekarang tengah mempermainkan payudaraku dengan seenaknya! Entah Susan sudah ke mana perginya.

“Jangan, Pak! Jangan!” Aku memberontak-berontak sebisa-bisanya. Tapi semua itu tidak ada hasilnya. Tangan Adolf lebih kuat mendekapku kencang-kencang sampai aku hampir tidak bisa bernafas.
“Kamu memang benar-benar cantik, Hanny”, kata Adolf sambil mencium tengkukku sementara tangannya masih terus merambah kedua bukit yang membusung di dadaku.

Tiba-tiba dengan kasar, Adolf mendorongku, sehingga aku jatuh tertelentang di sofa. Melihat tubuh mulusku yang sudah tergeletak pasrah di depannya, nafas Adolf memburu bagai dikejar setan. Matanya melotot seperti mau meloncat keluar melihat keindahan tubuh di depannya. Kututup payudaraku dengan tanganku, tapi Adolf menepiskannya. Betapa belahan payudaraku sangat lembut dan merangsang ketika mulut Adolf mulai menjamahnya. Payudaraku yang putih bersih itu memang menggiurkan. Mulut Adolf dengan buas menjilat dan melumat bagian puncak payudaraku, lalu mengisap puting susuku bergantian, sehingga aku menggelinjang kegelian. Nafasku ikut memburu kala tangan Adolf mulai merayap ke selangkanganku, meraba-raba pahaku dari pangkal sampai lutut. Lalu betisku yang mulus itu.

Aku hampir-hampir tak bisa bernafas lagi ketika mulut Adolf terus mengisap dan menyedot puting susuku. Aku meronta-ronta. Tapi Adolf terus mendesak dan melumat puting susuku yang runcing kemerahan itu. Seumur hidupku, belum pernah aku diperlakukan sedemikian lupa oleh lelaki manapun, dan kini aku harus menyerahkan diriku pada Adolf.

Adolf mencoba mendorong batang kemaluannya masuk ke dalam liang senggamaku yang sempit. Ia sudah tak kuat lagi membendung nafsunya yang memuncak ketika batang kemaluannya bergesekan dengan liang kewanitaanku yang merah terbuka. Batang kemaluan Adolf akhirnya menghujam seluruhnya ke dalam liang kenikmatanku. Aku menjerit ketika liang kewanitaanku diterobos oleh batang kemaluan Adolf yang tegang dan panjang. Betapa perih ketika “kepala meriam” itu terus masuk ke dalam liang kewanitaanku, yang belum pernah sekalipun merasakan jamahan laki-laki.

Aku mencoba memberontak sekuat tenaga lagi. Tapi apa daya, Adolf lebih kuat. Lagipula aku sudah lemas, tenagaku sudah hampir habis. Terpaksa aku hanya dapat menerima dengan pasrah digagahi oleh Adolf. Dan akhirnya, aku merasa tak kuat lagi. Setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi. Aku tak sadarkan diri.

Saat aku siuman, aku menyadari diriku masih tergeletak telanjang bulat di sofa dengan cairan-cairan kenikmatan yang ditembakkan dari batang kemaluan Adolf berhamburan di sekujur perut dan dadaku. Sementara kulihat ruangan itu telah kosong. Segera kukenakan pakaianku kembali dan bergegas ke luar ruangan. Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan bersumpah tak akan pernah kembali lagi ke tempat terkutuk itu!

Cerita Sex Mesum,Cerita Sexs,Cersex,Cerita Mesum,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Sex Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Hot,Cerita Pemerkosaan,Cerita Perkosa.

Posting Cerita Dewasa Aku Di Perkosa Sampai Lemas ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Cerita Sex Sedarah Memekq Di Sodok Sampai Muncrat

$
0
0
Kisah Seks Panas ini Berjudul ” Cerita Sex Sedarah Memekq Di Sodok Sampai Muncrat ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,.Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.
Cerita Dewasa – Begini nih kejadianya. Saat itu rumahku sedang sepi. Yah….Maklum pemilu, padahal biasanya ramai sekali. Gimana ga ramai, Hal ini terjadi  karena Satu rumah dihuni tujuh orang, ayah, ibu, kakak laki-laki saya yang masih kuliah, saya sendiri SMA kelas tiga, baru saja selesai Ebtanas dan lulus.

Cerita Sex Sedarah Memekq Di Sodok Sampai Muncrat

Cerita Sex Sedarah
Kemudian adik perempuan saya kelas lima SD, lalu sepupu laki-laki saya kelas dua SMP dan pembantu satu orang. Oh iya, panggil saja saya Yunita, asli Tolaki. Jadi pada saat pemilu rumah yang berada di kawasan Perumahan Pemda Kampung Kemah Raya, Kendari jadi sepi sekali. Ayah ke Kolaka, mengurus pemilu di sana, kebetulan juga beliau Donyeg Golkar untuk daerah tersebut. Kakak saya jadi pengawas pemilu untuk UNFREL Kendari, ibu saya jadi panitia pemilu lokal kawasan Kemah Raya.
Pembantu dan adik, disuruh bantuin ibu mengurus konsumsi. Praktis yang jaga rumah, saya dengan sepupu saya yang bernama, Dony. Saya belum ikut memilih, belum cukup umur, baru 16 tahun lebih dua bulan. Saya dengan Dony sangat akrab, habisnya dia ikut dengan keluarga saya sejak masih kelas satu SD, dan selalu menjadi teman main saya. Senin itu, badan saya pegal sekali, selesai ngepel dan membersihkan rumah. Dan seperti biasa saya kepingin dipijitin. Biasanya sih oleh ibu, dan Dony juga, habis dari kecil saya sudah biasa menyuruh dia. Karena agak pegal, saya panggil saja Dony untuk mijitin, Dony nurut saja. Saya langsung berbaring telungkup di karpet depan TV, dan Dony mulai memijit tubuhku. Asyik juga dipijit oleh Dony, tangannya keras sekali, punggungku jadi fresh lagi.
“Duh, Dony.., mijitnya yang lurus dong, jangan miring kiri miring kanan..”, kataku.
“Abis, posisinya nggak bagus kak”, jawabnya.
“Kamu dudukin aja paha Kak Yunita, seperti biasa..”.
“Tapi.., kak..”.
“Alah.., nggak usah tapi.., biasanya kan juga begitu.., ayo..”, Saya tarik tangan Dony memaksanya untuk duduk di pahaku, seperti kalau dia memijit saya pada waktu-waktu kemarin.
Dony akhirnya mau, duduk dan menjadikan kedua pahaku dekat pantat sebagai bangkunya, dan mulai lagi ia memijit sekujur punggungku. Tapi, pijitan agak lain, makin lama makin saya rasakan tangannya agak gemetaran dan nafasnya agak ngos-ngosan.
“Kamu kenapa Dony, capek atau sakit..?”, tanyaku.
“Tidak, tidak apa-apa kak”, jawabnya. Akan tetapi duduknya mulai tidak karuan, geser kiri dan kanan, sementara pantatnya seperti tidak mau dirapatkan di pahaku, agak terangkat.
Akhirnya, saya menyuruhnya pindah, dan saya bangun, lalu duduk mendekati, biasa bermaksud menggoda.
“Ayo.., kamu kenapa, ini pantatmu, selalu diangkat.., tidak biasanya”, sambil tanganku bermaksud mencubit pantatnya.
“Tidak, tidak apa-apa kak..”, jawabnya sambil menghindari cubitanku, malah tanganku tersenggol celana bagian selangkangannya yang seperti agak tertarik kain celananya dan agak menonjol, melihat itu timbul rasa isengku, karena memang saya dan Dony kalau main seperti anak-anak yang masih TK, asal ngawur saja.
“Loh.., itu apa di celanamu Dony, kok nonjol begitu..” Mendengar itu Dony merah padam mukanya, lalu ia berdiri ingin lari menghindar dari saya, tapi segera kutarik tangannya untuk duduk, dan tanganku yang satu menggerayangi celananya memegangi dan meraba benjolan tersebut.
“Jangan Kak Yunita, Dony malu..”, katanya. Dasar saya yang nakal, saya pelototin matanya, Dony langsung diam, dan tanganku leluasa memegang barang tersebut.Cerita esex-esex mupeng
Penasaran, saya buka resliting celananya dan menarik keluar barangnya yang mengeras tersebut, dan astaga, ternyata penis Dony sudah menegang. Baru kali ini saya melihat penis milik orang yang bukan anak-anak dan sudah disunat yang tegang dan keras serta panjang seprti itu. Sementara Dony diam saja, kepalanya hanya menunduk, mungkin malu atau bagaimana saya tidak tahu.
Saya acuh saja, perlahan-lahan, kuelus-elus penis Dony, semakin mengeras penisnya hingga urat-uratnya seperti mau keluar. Kudengar Dony mendesah tertahan. Lalu kuurut-urut sambil kupijit kepala penisnya yang merah itu, Dony makin mendesah, “Ah.., ah..”
Kugenggam erat penis Dony dan kukocok-kocok dengan perlahan, semakin lama semakin kencang. Badan Dony ikut menegang, sambil kepalanya terangkat ke atas menatap langit, mulutnya terbuka, dia mulai agak mengerang, “Achh..”.
Semakin kencang penis Dony kukocok, semakin menggeliat badan Dony membuat saya tersenyum geli melihatnya. Sampai erangan Dony makin mengeras, “Ach.., achh..”. Dan badannya makin menggeliat, hingga mungkin tidak tahan.., ia lalu memelukku erat. Mulanya saya kaget akan reaksinya, tapi saya biarkan saja, karena keasyikan mengocok penis Dony. Rupanya Dony sudah semakin menggeliat, hingga tangannya entah sadar atau tidak ikut menggeliat juga, meraba badanku dan payudaraku.cerita esex abg entot sange
“He Dony.., kenapa..” tegurku, sambil tetap mengocok penis Dony, “Achh.., achh..” Hanya itu yang Dony bilang, sementara tangannya meremas-remas payudaraku, dan remasannya yang kuat membuatku merasakan sesuatu yang lain, hingga saya biarkan saja Dony meremas payudaraku, dan Dony lalu menyingkap baju kaos yang kupakai, hingga kelihatan BH-ku dan meremas payudaraku lagi hingga keluar dari BH-ku.
“Acchh.., acchh” erang Dony, saya mulai merasakan kenikmatan tersendiri pada saat payudaraku tidak terbungkus BH diremas oleh tangan Dony dengan kuat, sedangkan penisnya tetap saja kukocok-kocok. Dan entah naluri apa yang ada pada Dony, hingga dia nekat menyosor payudaraku dan mengisap putingnya seperti anak bayi yang sedang menyusu.
“Aduh.., Dony.., aduhh” Hanya itu yang mampu kuucapkan, payudaraku mulai mengeras, keduanya diisap secara bergantian oleh Dony.
Saya juga mulai menggeliat, kutarik kepala Dony dari payudaraku, lalu kudekatkan ke wajahku, kucium bibirnya dengan nafsu yang muncul secara tiba-tiba, Dony balas mencium, bibir kami berdua saling memagut, lidah bertemu lidah saling mengadu dan menjilati satu sama lain.
Tangan Dony menggerayangi badanku, melepaskan baju dan BH-ku, hingga aku bugil sebatas dada. Kulepaskan juga baju yang dipakai Dony, dan kupelorotkan celananya, hingga Dony bugil tanpa sehelai benangpun, dan kembali kukocok penisnya, sedangkan Dony kembali menyosor payudaraku yang sudah keras membukit.sexcrit bikin horny
Perlahan tangan Dony menelusuri rokku lalu menyelusup masuk ke dalam rokku, “Acchh.., Acchh”, Saya dan Dony terus mengerang dan menggelinjang. Tangan Dony menyelusup ke dalam CD-ku, lalu mengusap-ngusap vaginaku.
“Aduuhh.., Dony..” erangku, sementara jarinya mulai ia masukkan ke dalam vaginaku yang mulai kurasakan basah, dan Dony mempermainkan jarinya di dalam vaginaku.
“Acchh.., aduuhh.., acchh..”. Tak tahan lagi, Dony menarik lepas rok dan celana dalamku, hingga akhirnya saya kini telanjang bulat. Kemudian Dony mencium bibirku dan saya tetap mengocok penisnya, sedangkan jarinya bermain dalam vaginaku.
“Acchh..” Hanya erangan tertahan karena tersumbat bibir Dony yang keluar dari mulutku. Kemudian Dony berhenti menciumku, lalu ia mengambil posisi menindih badanku, saya membiarkan saja apa yang akan Dony lakukan, karena kenikmatan itu sudah mulai terasa mengaliri pembuluh darahku. Dan, tiba-tiba saya rasakan sakit yang teramat sangat di selangkanganku.cerita sek bikin ketagihan ngentot
“aacchh, Dony.., apa yang kau lakukan..”, tanyaku. Tapi terlambat, rupanya Dony sudah memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku, dan seperti tidak mendengarkan pertanyaanku, Dony mulai mengoyang batang penisnya naik turun dalam vaginaku yang semakin berlendir dan mulai terasa basah oleh aliran darah perawanku yang mengalir membasahi vaginaku.
“Acchh.., Dony.., aduuhh Dony..”, erangku.
Badanku semakin menggelinjang, kujepit badan Dony dengan kedua kakiku sementara tanganku memeluk erat dan menggoreskan kukuku di punggung Dony. Semakin kencang goyangan penis Dony dan semakin keras pula erangan kami berdua.sexcrit terbaru dan hot
“Acch.., aduhh..” Hingga akhirnya kurasakan sesuatu yang sangat nikmat yang terdorong dari dalam.., dan erangan panjang saya dan Dony, “aahh”. Bersamaan semprotan mani Dony dalam vaginaku dan semburan maniku yang menciptakan kenikmatan yang tak pernah kurasakan dan kubayangkan sebelumnya.
Dony menarik keluar penisnya, lalu berbaring di sampingku. Kami berdua saling bertatapan, seperti ada penyesalan tentang apa yang telah terjadi, akan tetapi rupanya nafsu kami berdua lebih kuat lagi. Kuraih kembali dan kudekatkan wajahku ke wajah Dony, kami lalu berciuman lagi dan saling melumat, kemudian kupegang erat penis Dony, sehingga kembali menegang dan kembali lagi kami melakukan hubungan badan tersebut hingga beberapa kali.
Hingga hari ini saya dan Dony, bila ada kesempatan masih mencuri waktu dan tempat untuk melakukan hubungan badan, karena mengejar kenikmatan yang tiada taranya, kadang di kamarku, di kamar Dony, ataupun di dalam kamar mandi, namanya sifat manusia kalau sudah dihinngapi nafsu, ga akan memandang itu saudara atau sepupu , yang penting nikmat rasanya dan bikin ketagihan.
Cerita Sex Mesum,Cerita Sexs,Cersex,Cerita Mesum,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Sex Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Hot,Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,.Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

Posting Cerita Sex Sedarah Memekq Di Sodok Sampai Muncrat ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Ngentot Dengan Sepupu Nakal

$
0
0
Cerita Sex Sedarah ini Berjudul ” Ngentot Dengan Sepupu Nakal ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,.Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.
Cerita Dewasa – Rika adalah anak dari kakaknya bini gue.sekarang masih sekolah di salah satu smp di jogja utara kelas3,dengan tubuh yang bongsor si rika sudah tampak seperti cewek yang berusia 18tahunan,padahal umur rika baru 16tahun.

Cerita Sex Ngentot Dengan Sepupu Nakal

Cerita Sex Sedarah
di sekolahan nya rika terkenal dengan kenakalan nya yang sering bikin pusing kakak bini gue.suatu ketika gue di suruh ma kakak bini gue sebut aja martha untuk ngambilin raport kenaikan kelas di sekolahan si rika,berhubung waktu itu gue ada waktu luang gue bantuin ngambil raport nya si rika.gue langsung pergi ke sekolahan keponakan gue rika.
sesampai nya di sekolahan nya rika kaget”‘loh kok om yang ngambilin raport rika mama ke mana tanya rika ke gue,tadi om di suruh ama mama nya rika ngambilin raport rika mama nya rika gak bisa ngambilin katanya tadi ada janji ma teman nya.wah klau gitu asyiuk dunk klau yang ngambilin raport rika si omm,ntar klau di kasih tau ama wali kelas nya rika om jangan bilang ke mama ya.rika takut klau di marahin.ok tapi ada syarat nya klau rika suruh om gak buka mulut ke mama nya rika,apa om syarat nya??? .
pokok nya klau om gak ngomongin omongan wali kelas nya rika ke mama rika sanggupin syarat om kata rika sambil gue di suruh masuk ke ruang tempat pengambilan raport.sewaktu gue ngambil raport nya rika emang bener apa kata rika tadi,ternyata kelakuan keponakan gue yang satu ini emang nakal.
ama wali kelas nya si rika gue di kasih tau klau slama di dalem kelas si rika suka nya ngerumpi ma temen2,suka rame.tiap hari pasti rika bikin ribut ma temen2.busyyeet dech gue hanya bisa nanggapin semua omongan wali kelas rika dengan santai.

belum lagi urusan biaya spp rika yang 3 bln belom di bayar ma rika(di gelapin buat foya2 ama temen2 nya)dan yang bikin gue malu rika di naikin ke kelas3 itu pertolongan dari pihak sekolah dengan syarat rika dapat mengubah kebiasaan jelek nya dan mengubah perilaku rika yang selama ini gak baik.setelah gue ambil raport gue samperin rika di kantin sekolah nya,gmana om pasti tadi di bilangan semua tentang kelakuan rika di sekolahan kan ama wali kelas rika tadi.tau aja rika,kalau tadi rika suruh om gak bilang2 ke mama tentang pembicaraan om ama wali kelas nya rika sekarang gantian rika yang harus memenuhi syarat yang om berikan tadi ok.OK..OM,ngomong2 syarat nya apa nih rika penasaran nich.ntar rika juga tau sendiri kata gue sambil cubit paha rika

mau tau syarat nya,,syarat nya rika harus nemenin om jalan-jalan ke xurang mau kan,,,klau cuma itu aja sih rika mau2 aja,lagian rika pengen jalan-jalan.
langsung aja gue tancep gas menuju xurang yang begitu banyak kenangan indah antara gue ama beberapa abg.
di dalam perjalanan dai sekolahan si rika ampe xurang kadang gue cubitin paha nya yang mulus putih..iihhh om nakall ntar rika bilangin tante loh,kok gitu sih om aja gak akan bilangin omongan wali kelas rika tadi ke mama rika kok rika mo bilangin om ke tante,,,ooiiyaa rika lupa.seampe nya di xurang gue langsung pesankamar di hotel langganan gue.kata penjaga hotel nya ke gue,koban nya keberapa boss kok masih muda banget nih cewek cantik lagi..ahh bisa aja loe kata gue sambil kasih tips ke penjaga hotel yang sudah tau kebiasaan gue klau dateng ke hotel nya.

turun dari mobil gue langsung ke kamar hotel yang kebetulan hari itu banyak kamar yang kosong jadi tinggal pilih,lohh kok pesan kamar hotel segala buat apaan kata rika???kaya nya tadi rika mau memenuhi syarat yang om bilang ke rika gimana sih!!tapi kan gak harus pake acara pesan kamar hotel segala.udah dech pokok nya rika nurut aja ma om,kata gue sambil ajak rika masuk kamar hotel.sampe dalem kamar gue suruh rika lepasin seragam smp nya.rikaa gak mau lepasin seragam rika di depan om,rika kan malu..kata rika .gak papa lagi kan om yang nyuruh,om rika mau nanya ama om sebenar nya maksud om tuh apa kok ajak rika ke xurang trus ajak rika masuk kamar hotel tuh apa.rika takutt ntar rika di perkosa lagi ama om.
enggak rika om gak akan perkosa rika.tadi kan om bilang ke rika klau syarat yang harus rika penuhi adalah nemenin om jalan-jalan di xurang.sekarang syarat yang ke 2 rika harus nemenin om tidurr mau kan rika??GILLAAAA apa ..om tuh dah gila ya kok mau ngajakin rika tidur bareng om,rika gak mau!!rika jangan marah2 dulu dunk om kan lom selesai bicara nya,klau rika mau nemenin om tidur,om gak akan ngomongin apa yang telah di omongin ma wali kelas nya rika klau rika gak mau juga gpp kok.rika diam beberapa menit..omm rika tuh masih perawan jadi nya rika takutt klau harus kehilangan keperawanan rika.klau om minta selain keperawanan rika,rika bisa kasih ke om.akhir nya rika mau juga penuhin syarat nya meskipun gue gak bisa petik keperawanan rika,gpp dech yang penting hari ini gue bisa ngerasain tubuh rika yang putih mulus..
klau mau rika kayak gitu gak papa sekarang rika buka seragam sekolah nya om janji gak akan ambil keperawanan rika.janji ya om kata rika sambil membuka baju seragam smp nya,setelah rika buka baju seragam nya gue suruh rika buka rok biru smp nya juga sampe akhirnya rika telanjang bulat di depan gue sambil menutupi buah dada nya yang terlihat begitu menggoda,rika dah telanjang sekarang apa yang harus rika lakuin om.emmm sekarang rika bukain celana om dunk kata gue sambil meraih tangan rika gue arahin ke celana gue,tampak nya rika masih malu-malu sewaktu membuka celana gue di tandai dengan rika
memejamkan mata nya ketika membuka celana gue.setelah celana gue di lepasin ma rika gue suruh rika pegang kont**l gue yang dah tegak berdiri.rika terkejut meliat kont**l gue ketika gue suruh buka mata nya yang rika pejamin,gue suruh rika kocokin kont**l gue dengan tangan nya,perlahan namun pasti rika mulai mengocok kont**l gue sambil gue remas-remas buah dada rika yang masih kencang.ooohhhh..oohhh..ooohhh enak banget rika terussss…desah gue ngerasain kocokan tangan rika,setelah 15 menit rika kocokin kont**l gue dengan tangan nya gue suruh rika emutt kont**l gue dengan mulut nya.
perlahan gue tempelin kont**l gue ke mulut rika yang masih tertutup.tampak nya rika masih malu untuk meng oral kont**l gue dengan mulut nya.gue remas buahdada rika kencang rika berteriak langsung gue masukin kont**l gue ke mulut rika yang menganga karena gue remas buah dada nyaaaggghhh,,,pelannn-pelann omm,hhhmmppp.desah rika saat kont**l gue masuk ke mulut nya yang mungil.perlahan gue gerakin pantat gue maju mundur menyetubuhi mulut rika…ooohhhh..oohhh..ooohhhh…. enak nya mulut kamu rikaaa,,,oohhhhh,,,di sedot-sedot kont**l gue sambil sesekali di jilatin lobang kencing
gue…ooohhh..oohhhh..sambil gue terus remas-remas buahdada nya nya bikin gue gemess,,,setelah hampir20 menit berlalu gue ngerasa klimaks gue dah mau nyampe gue gerakin kont**l gue lebih cepat hingga akhir nya crrroottt…crrroootttt,,,crrroo ottt,,sperma gue masuk terlelan rika,tampak rika gelagapan meliat gue klimaks sambil berusaha ngelepasin kont**l gue di mulut nya tapi berhubung gue pegangin kepalanya jadi sperma gue tetap aja terlelan ma rika..setelah semprotan yang terakhir gue cabut kont**l gue dari mulut rika..tampak sisa-sisa sperma gue keluar dari mulut rika menetes membasahi dagu nya turun ke buah dada nya,,omm jahat kok di keluarin di mulut rika sih kata rika kesal.abis nya sedotan rika bikin om gak tahan jadi lupa mau narik kont**l nya dari mulut rika.
sekarang kan rika dah penuhin syarat yang om berikan ke rika,ini ada uang 150rb buat jajan rika,makasih omm puas banget.
ok om.tapi om janji ya gak akan ngomong ke mama tentang pembicaraan om ma wali kelas rika.klau itu sih om jamin gak akan bilang ke mama nya rika,kata gue sambil beranjak dari ranjang ke kamar mandi.setelah gue mandi gue suruh rika mandi trus kita pulang,sesampai nya di rumahnya rika ternyata kakak bini gue lom pulang,langsung aja gue cabut pulang ke rumah,sebelum cabut gue bilang ke rika.klau kapan2 om ajak gituan lagi rika mau kan.rika cuma tersenyum,gue langsung pulang dengan sejuta kenikmatan yang telah di berikan keponakan gue rika.
Cerita Sex Mesum,Cerita Sexs,Cersex,Cerita Mesum,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Sex Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Hot

Posting Ngentot Dengan Sepupu Nakal ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Antara Indah, adiknya, Inem pembantunya, kakaknya dan Mamanya

$
0
0

Cerita Sex Skandal ini berjudl ” Antara Indah, adiknya, Inem pembantunya, kakaknya dan Mamanya  ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

Cerita Dewasa – Kujilati memeknya, kuremas tetek kanannnya, kemudian aku meminta Indah berdiri dan menungging, lalu kusodok memeknya dari belakang sambil membelai perutnya yang putih mulus. Ketika sedang menikmati tubuh Indah, aku melihat Inem pembantu Indah yang berusia sekitar 20 tahunan sedang memperhatikan kami dari sudut jendela kamar yang menghadap Taman. Aku berlagak acuh seperti tak memperhatikannya, Inem pun nampak asyik meremas payudaranya dengan tangan kanan, dan mengelus elus roknya dengan tangan kirinya sambil merem melek.

Antara Indah, adiknya, Inem pembantunya, kakaknya dan Mamanya

Cerita Sex Panas

“Aku keluar sayang, ujar Indah”.

Saat itu Indah terkulai lemas dan duduk bersila dihadapanku. Karena melihat batang kontolku yang masih mengacung, Indah pun hanya bisa mengocokkan kontolku dengan tangan kanannya sambil berkata: “sabar ya sayang, aku akan keluarin punya kamu kok”!

Sambil tersenyum, aku menggesek gesekkan kontolku di kepala Indah, kemudian memasukkan kontolku di mulutnya, Indah kemudian mengelus elus bulu disekitar perutku. Hampir 5 menit Indah menjilati, menghisap, sampai meludahi kontolku, namun aku belum mengeluarkan sperma.

Akhirnya Indah bertanya: “kamu maunya apa sayang, supaya kamu juga keluar”?

Hmmm, boleh nggak aku masukin pantat kamu sayang”, sahutku!

“Tapi kan sakit sayang” balas Indah.

Aku langsung memintanya nungging dan berkata : “iya deh, aku pelan pelan ya masukinnya”.

“Aduhhhhhhh”, teriak Indah!

“sabar sayang, kamu kan mau aku keluar, sahutku!

Akupun terus menyodokkan kontolku hingga amblas di pantat Indah, dan nampaknya Indah menangis, namun aku tetap mengeluarkan dan memasukkan kontolku secara perlahan lahan sambil meraba raba pinggangnya yang sexy, hingga akhirnya kontolku amblas di pantatnya.

“Wow, rasanya luar biasa sayang”, ujarku bersemangat!

Tak sampai 7 menit, aku pun rasanya ingin mengeluarkan sperma karena jepitan pantat indah itu. Lalu kucabut kontolku dari pantat Indah dengan cepat, dan menyemprotkan spermaku di teteknya. Indah memukul dadaku dengan tangan kanannya, kemudian menciumku dan mengucapkan terima kasih. Akhirnya kami mandi bersama, dan setelah itu aku berkemas pulang, karena sebentar lagi keluarganya akan pulang dari Puncak. Ketika Indah ke dapur untuk mengambilkanku sekaleng bir, tiba tiba aku melihat Inem yang sedang mencolokkan jarinya ke memeknya. Dengan acuh, aku keluar dari kamar dan bergegas balik setelah menenggak sekaleng bir pemberian Indah.

Halo sayang, kamu ke rumahku aja duluan ya. Mama, Papa, dan Kakak lagi ke Bandung liat Nenek yang sakit. Aku ada praktikum, dan nanti jam 5 sore aku dah pulang kok, kasian Evi (Adik Indah yang masih kelas 1 SMA) ketakutan kalau sendirian dirumah, sahut Indah lewat handphonenya. Iya Sahutku. Siang itu aku memang bermaksud mengerjakan paper di rumahku, namun berhubung Indah telah berpesan, akhirnya aku segera berangkat ke rumah Indah. Bukan apa apa, biasanya jika keinginannya tidak dipenuhi, maka Indah sering ngambek dan tidak memberiku jatah biologis.
Sesampainya di rumah Indah, aku disambut Evi dengan manja. Setelah makan siang, kamipun memutar DVD. Sampai pertengahan film terdapat adegan hot yang membuatku tidak enak hati menontonnya bersama Evi.

“Matiin aja ya Vi”, ujarku.

“Biarin aja kak” cuma sebentar kok, sahut Evi.

Hampir 10 menit, adegan hot itu berulang ulang beberapa kali, hingga akhirnya kumatikan. Evi pun ngambek, dan lari ke kamar tidurnya diatas, lalu kudengar ia mengunci pintu.
30 menit aku terdiam sendirian membaca makalahku. Tiba tiba Inem datang membawakanku segelas es teh manis. Inem memang seorang pembantu, namun mukanya mirip Dian Sas*** (walau Inem sedikit lebih hitam, namun panta dan teteknya lebih besar milik Inem), apalagi hari itu ia mengantarkan minuman dengan rambut kuncir kudanya dan kaos putih ketatnya yang menyembulkan teteknya yang besar. Inem pun kembali ke dapur setelah mengantarkan minuman untukku. Dari belakang kuperhatikan garis celana dalam Inem yang nampak di rok yang dikenakannya. Jalannya pun menggodaku! Aku jadi teringat peristiwa waktu itu, saat Inem memperhatikan aku dan indah yang sedang bercinta.
Kulihat jam, waktu telah menunjukkan jam 2.30 Wib. Otakku benar benar sudah dipenuhi nafsu ketika melihat DVD tadi, ditambah memandangi Inem yang sexy. Akupun segera ke belakang untuk pura pura ke kamar mandi. Sengaja aku tidak menyalakan lampu kamar mandi dan membuka pintunya. Dari kaca kamar mandi kuperhatikan Inem mencuri curi pandang ke arah pantatku yang terbuka sedikit. Sambil memainkan kontolku yang baru kucuci, kemudian aku keluar kamar mandi tanpa menutup celana, lalu ku arahkan ke pandangan Inem.

Kemudian aku berjalan kearah Inem, kemudian meletakkan tangannya ke kontolku, sambil berkata: “kamu mau Nem, ayo isep deh”.

“Takut ah den”, kata Inem.

“Nggak apa apa Nem, ayo dimasukin mulut kamu”, sahutku menggoda!

Inem pun menjilati dan menghisap kontolku.

“Ahhhh, kamu hebat banget jilatnya Nem”, ujar saya.

Inem memang hebat memainkan lidahnya dipinggiran kepala kontolku. Lebih nikmat dari yang dilakukan Indah.

“Den, ini Inem kok nggak dipegang, sahutnya sambil menunjukkan memeknya.

Inem pun memberanikan diri untuk minta dijilati seperti mbak Indah waktu itu. Hmmm, memek Inem harum sekali. Ketika asyik menjilati memek Inem dan meremasi teteknya, tiba tiba Evi dating dan mengagetkan kami. Inem nangis dibawah kaki Evi, dan saya pun hanya bisa terdiam membisu.

“Kakak munafik, nonton nggak mau, tapi Inem digituin”, ujar Evi lantang.

“Pokoknya Evi aduin sama mbak Indah”, sahutnya lagi.

Akupun menarik tangan Evi, dan memohonnya untuk tidak melaporkan pada Indah. Ketika memegang tangannya, tiba tiba Evi meremas kontolku yang masih terbuka tak terbalut sehelai benangpun, dan kemudian Ei berkata: “ya sudah, kalau nggak mau dilaporin, ajak Evi juga”.

Aku kaget juga mendengarnya. Evi beranjak ke ruang tamu sambil menarik tanganku, mengunci pintu, kemudian membuka celana pendek dan celana dalamnya berwarna putih bergambar hello kitty.

“Inemmmmmmmm………” teriak Evi memanggil Inem.

Ayo, pokoknya kakak dan Inem harus menjilati ini Evi juga, ujarnya sambil menunjuk memeknya.

Sambil mengangkang, Evi membenamkan kepala saya dan Inem di memeknya yang mini dan berjembut tebal seperti hutan rimba.

“Ahhhh, enak kak, enak kak ahhhh”, ujar Evi mendesah desah.

Kemudian ia menjambak Inem, dan menyuruh Inem turut menjilati teteknya yang masih terbungkus kaos. Inem pun menjilatinya dengan buas sambil mengarahkan pantatnya ke arahku untuk minta dipegang juga. Aku pun meremas remas pantat inem yang sexy itu.
Waktu telah menunjukkan jam 4.15 WIB, dan aku memberitahukan Evi, kalau mbak Indah akan pulang jam 5 sore ini. Akhirnya, Evi menendang badanku hingga jatuh di karpet, dan menampar Inem hingga pipinya merah.

Kemudian Evi berkata: “pokoknya besok pagi kakak harus bolos kuliah dan jemput Evi di depan sekolah. Besok kita ke puncak berdua ya. Awas kalau bohong, Evi laporin ke mbak Indah”, ujarnya dengan marah sambil mengacung acungkan jarinya.

Entah apa yang dikerjakannya terhadap Inem, namun ia menarik tangan Inem dan menyeretnya kekamarnya diatas.
Tepat jam 5 Indah datang. Setelah menciumku, Indah pun berlalu kekamarnya untuk mandi. 30 menit kemudian, Indah keluar memakai daster dan menanyakan Evi dan Inem. Kemudian kukatakan mereka diatas sejak aku datang tadi. Tanpa basa basi, Indah menarikku ke kamar. Sesampainya dikamar, ia mengangkat bagian bawah dasternya, memelukku dari depan, dan meletakkan tanganku di pantatnya sambil membisikkan: “aku mau dong dijilatin pantatku”. Aku menjilati tubuh indah mulai dari pantat hingga basah. 30 menit aku bergumul dengan Indah, dan lagi lagi kulihat Inem di sudut jendela kamar yang sedang mengamati kami. Saat itu Indah memintaku untuk kembali memasukkan kontolku ke pantatnya, namun alangkah kagetnya aku saat berganti posisi menungging menyodok pantat Indah, kulihat Evi yang sedang menjilati pantat Inem diluar sana. Akupun semakin terangsang, hingga 1 jam berlalu, dan kami pun selesai dengan permainan ini. Setelah mandi, aku pamit pulang dengan alasan nanti Evi bangun.

Pagi ini aku tidak bisa memakai mobil, karena adikku meminjam untuk acara sekolahnya. Aku jadi kalang kabut, mengingat janjiku sama Evi kemarin. Mana mungkin ke puncak dengannya naik bis? Kalau tak ditepati, Evi pasti melapor pada Indah. Aku pusing tujuh keliling. Aku mampir ke warung di depan rumah untuk membeli rokok. Aku terdiam sambil merokok di depan warung. Tak berapa lama, Randy kawan adikku datang menghampiriku dengan motor ninja RR nya, dan menanyakan adikku. Aku mengatakan ia telah pergi dari jam 6 pagi tadi.

“Kak, aku titip motor di rumah boleh ya. Biar aku susul Randy ke sekolah naik taxi. Soalnya kalau motor ditinggal di sekolah nggak ada yang jaga, hari ini kan semuanya study tour ke Bandung”, sahut Randy kalem.

Mendengar itu, akupun mendapat ide cemerlang. Namun, apakah enak ke puncak dengan Evi naik motor? Daripada nggak jadi samasekali dan Evi ngadu dengan Indah, kayaknya ide ini perlu dicoba. Akhirnya aku memberanikan diri untuk meminjam motor dari Randy.

“Ya udah kak, pake aja motorku, aku ambilnya besok siang aja ya”, sahut Randy

Setelah menghubungi Evi via handphone, akhirnya aku berangkat ke sekolahan Evi di sekitaran melawai.

“kok naik motor kak”, sahut Evi.

Akupun menjelaskan semuanya, dan Evi memahaminya. Namun Evi minta dibelikan jaket terlebih dahulu, hingga akhirnya kami mengendarai motor kea rah Plaza Senayan. Jam menunjukkan pukul 8.30 WIB, dan Plaza Senayan belum dibuka. Akhirnya kami memarkir motor dan Evi pun menelpon mamanya untuk memberitahukan ia akan pulang malam untuk mengerjakan tugas sekolah di rumah Sheila kawannya. Setelah itu kami mengobrol layaknya sepasang suami istri yang kasmaran. Bahkan sesekali Evi mengelus elus kontolku. Tak terasa, jam sudah menunjukkan jam 10.00 WIB, akhirnya kami segera masuk ke Metro dept. store di lantai tiga .

“Kak, yang ini aja ya. Harganya juga nggak terlalu mahal kok” ujar Evi. Kemudian ia membawanya kekamar ganti.

“Kak, liat sini dong”, teriaknya memanggilku kekamar ganti. Evipun menarikku masuk ke kamar ganti, lalu memaksaku meremas teteknya, dan tangan kanannya meremas kontolku yang telah mengeras dibalik jelana jeansku. Evi menciumiku seperti orang kesetanan. Mulai bibirku, pipiku, kupingku terus sampai ke leherku diciumi oleh Evi dengan membabi buta. Aku pasrah saja melihatnya, namun aku menikmatinya.

“maaf, disini dilarang melakukan hal asusila” ujar SPG sambil menyibakkan tirai kamar ganti. Kamipun bergegas ke kasir untuk membayar diiringi dengan senyuman mesem para SPG.

“Aku ke toilet dulu ya kak, mau ganti celana jeans dan pakai jaket. Oh ya, celana dalam kakak dilepas dong”, bisik Evi di telingaku.

Aku menjadi heran sendiri dengan Evi. Kenapa ia memintaku melepaskan celana dalam? Mengapa ia sebuas ini? Inikah Evi kecil itu? Apa yang merasukinya? Ahhh pusing, pikirku. Akupun ke toilet untuk melepaskan celana dalamku, kemudian bergegas keluar menunggu Evi. 10 menit kemudian Evi keluar dari toilet. Aku terpana melihat penampilan Evi siang itu. Pantatnya yang menyembul dibalik celana jeansnya. Teteknya yang mini dibiarkan menyembul tanpa BH dan memperlihatkan putingnya yang tertarik kaos ketatnya. Evi menggandeng tanganku dan kamipun berjalan ke parkiran dan melajukan motor ke arah Bogor lewat Depok.
Ketika melintasi jalur parung yang sepi, Evi mulai membelai belai kontolku yang masih terbungkus celana jeans. Evi membuka retsletingku, menutupi tangannya yang sedang memegang kontolku dengan tas sekolahnya, kemudian mengocok ngocokkan kontolku dengan lembut dan membisikkan suaranya yang mendesah desah di telingaku.

“kak, keluarin dong yang pertama diatas motor untuk Evi. Evi kan lebih hebat dari kak Indah dan Inem. Mmmmm ….ayo dong kakkk……” ujar Evi terbata bata.

Akupun membagi konsentrasi antara menikmati kocokan lembut Evi dan mengendarai motor yang kupacu 50 km/jam saja.

“ayo dong sayang, keluarin untuk Evi”, sahutnya lagi mendesah berulangkali seperti orang yang kesurupan.

“Ahhh ….. enak sayangg…..”, sahutku! Crooottttt……Pejuku keluar hingga tumpah membasahi speedometer. Lalu Evi memintaku menepi sejenak di tepi jalan yang sepi dan berbatasan dengan hijaunya persawahan. Evi turun dari motor, tanpa malu dan takut takut, ia pun memintaku langsung turun dari motor kemudian menarik tanganku kebelakang pohon besar di tepi jalan itu. Kemudian ia langsung jongkok, dan menghisap kontolku yang basah. Walau hanya 2 menit, sensani yang dibuat Evi membuat kenikmatan yang terkira untukku. Aku mencium keningnya sebagai ucapan terima kasih, lalu beranjak kemotor sambil melap maniku di speedo meter dengan jariku. Ketika aku ingin membuangnya, Evi menarik tanganku dan menjilati jariku tersebut. Ah, gila bener anak ini pikirku, namun aku senang sekali.
Pukul 15.00 WIB kami tiba di vila keluarga Evi di Megamendung. Setelah berbasa basi, menyogok dan mengencam mang Danu penjaga vila supaya tidak memberitahukan kedatangan kami, akhirnya kami masuk ke vila. Sesampainya di dalam, Evi langsung mengajakku mandi air hangat. Setelah mandi, kamipun beristirahat di kamar Evi hingga tertidur selama 1 jam.

“ahhhh…..ahhh …mmmmm” kudengar suara itu samar samar.

Dan aku merasakan geli dibagian kontolku. Rupanya Evi sedang menjilati sambil mengocoki kontolku. Yang lebih hebat, Evi melumuri kontolku dengan coklat. Aku hanya bisa terdiam dan menikmati ulah adik pacarku ini. Kontolku yang semakin mengeras dan mengacung langsung ditidurkan oleh Evi yang menindih tubuhku sambil menggesek gesekan memeknya di kontolku.

“kak, Evi sudah keluar 2 kali nih. Evi masih mau terus kak” ujar Evi sambil menciumi tetekku yang berbulu.

Akupun mulai terbangun sepenuhnya, dan mendorong tubuh Evi hingga berdiri. Aku menjilati pantat Evi dari belakang, hingga kemudian kumasukkan tanganku ke lubang pantatnya.

“Aduh, sakit kakak” jerit Evi.

“Aku kan masih perawan kak, masukin aja burungnya kakak disini”, sambil menunjuk memeknya yang mini itu,

“Hah, jadi kamu belum pernah ya Vi” tanyaku kaget.

“Udah deh kak, ayo dong”, sahut Evi manja sambil menjilati tetekku.

Aku pun mencium Evi dengan lembut mulai dari mata, hidung, telinga, hingga kami berciuman dengan hebatnya sambil tanganku meremas remas pantatnya.

“Kak, masukin Evi dong. Evi udah nggak kuat nih” rintihnya memohon.

Kutidurkan tubuh Evi dengan lembut. Kucium bibirnya yang ranum. Kujilati teteknya bergantian dan sesekali kusedot hingga membuatnya meringis kegelian. Lalu kujilati pusernya, hingga akhirnya memeknya yang masih mini itu kujilati.

“Ayo kak, masukin dong” sahut Evi memelas sekali lagi.

Akupun mengarahkan kontolku kemukanya, lalu memintanya menjilatinya sejenak. Kemudia kugesek gesekkan kontolku di memeknya dan mulai memasukkannya dengan perlahan.

“aduh kak, sakittttt….” Jerit Evi!

“Sabar sayang, kakak masukinnya pelan pelan ya” sahutku sambil memaksa masuk kontolku di lobang memeknya yang sangat sempit itu. Ah, sungguh menggemaskan memek adik pacarku ini. Tubuhnya yang putih, mukanyanya yang imut, rambutnya yang panjang dan lurus terurai, bibirnya yang berwarna pink, tetek mungilnya yang mancung, kakinya yang jenjang, gayanya yang manja, nafsunya yang membara….dan sekarang aku mendapatkan keperawanannya pula. Ahhhhh ….. Evi, aku sayang kamu dik.

“Aaaakkkkhhhhh……” teriak Evi kesakitan.

“Arrrrrggghhhhh …..” teriakku kenikmatan.

Kontolku telah masuk 1/2 di memek Evi. Dengan perlahan lahan aku terus menembusnya dengan mendorongnya secara perlahan lahan. Darahpun mengalir dari memek Evi ketika kontolku masuk ¾ dimemeknya. Aku terkagum kagum memandangi darah perawan Evi yang mengalir.

“Terima kasih Evi. Aku sayang kamu”, kataku lembut sambil terus mengeluar masukkan kontolku hingga amblas sepenuhnya di memek Evi.

“Sekarang udah enak kak. Ayo lagi kak. Yang lembut sayang” ujar Evi terbata bata sambil menetekan airmata.

“Iya sayang” sahutku sambil terus mendulang kenikmatan dengannya. Tangan kananku terus meraba raba perutnya yang langsing terawat.

“ahhhh …. Aku sudah mau keluar kak, sedikit lebih cepat dong kak” ujar Evi memohon.

Evi pun menarik tangannku, menjambak rambutku, menciumiku membabi buta, lalu berteriak kenikmatan.

“ahhhhh kak……enaaakkkkk…….jangan dicabut dulu sayang” sahut Evi.

Akupun terus memutar mutar kontolku, mendorongnya, menariknya hingga membuat Evi menarik selimut di tempat tidur. Evi terkulai lemas, kemudian kucabut kontolku dengan perlahan. Kontolku masih keras dan mengacung, karena aku belum keluar.

Evi melirik kontolku, lalu menarik tanganku dan mengucapkan terima kasih sambil berbisik: “sabar sebentar ya kak, Evi masih capek” katanya dengan nada lemah.

Aku masih mengocok kontolku dengan lembut. Akupun heran, kenapa aku belum keluar di lobang perawan senikmat ini? Mungkin karena aku telah keluar pertama kali saat diatas motor tadi, dan biasanya keluar yang kedua ini menjadi lebih lama. Aku tetap terangsang saat memandangi darah yang tertumpah di sprei tempat tidur. Evi berdiri menghampiriku, mengangkat kaki kanannya ke sisi tempat tidur, menarik kontolku yang masih mengacung, dan kembali memasukkannya dalam posisi berdiri.

“Ayo kak, masukin lagi” kata Evi

Akupun menggendong Evi dengan perlahan kearah lemari yang berdempetan dengan tempat tidur, namun tak kulepaskan kontolku yang telah menancap setengah di memeknya.
Kudorong Evi, kuciumi bibirnya, kumasukkan kontolku sepenuhnya, mengeluarkannya setengah, memasukkannya kembali, memutarnya, hingga akhirnya kupacu dengan cepat hingga membuat Evi mendesah desah kenikmatan sepertiku.

“kak…ayo terus kak…..enak…..enak ahhhhh…kakak hebatttt……ahhhhh” ujar Evi setengah berteriak.

Aku terus memacu kontolku keluar masuk hingga merasakan memeknya Evi yang telah basah sekali. Kuremas teteknya, kucupang lehernya kiri dan kanan, kujambak rambutnya lalu kucium, bahkan kugigit bibir pinknya dengan lembut hingga membuat Evi menjerit.
“ahhhhh……Evi…..aku mau keluar sayang……” sahutku lantang.

Walaupun dalam kenikmatan yang luar biasa, aku masih ingat bahayanya jika kumuntahkan maniku didalam, hingga akhirnya kucabut kontolku, kemudian kuminta Evi menungging membelakangiku, dan tanpa permisi langsung kuludahi pantat Evi, dan kuhujamkan kontolku dipantatnya yang juga masih perawan. Evi menjerit kesakitan sampai menangis dan berusaha meronta ronta, namun aku terus memegangi tubuhnya dan menghujamkan kontolku hingga masuk sepenuhnya di pantat Evi.

“kakakkkkkkk….sakitttttt” teriak Evi sambil menangis!

Namun aku tetap memasukkannya, mengeluarkannya dan sesekali meremas pantas Evi yang montok. Tak sampai 3 menit aku memuntahkan maniku di pantat Evi, hingga keluar membasahi pantatnya. Setelah kucabut, aku meminta Evi menjilati dan menghisapnya. Evi pun menurutinya sambil melirikku dengan mata nakalnya. Setelah membersihkan kontolku dengan mulutnya yang imut itu, Evi balas menggigit perutku hingga terluka sedikit.

“biar tau rasa” sahut Evi sambil berdiri dan menciumiku.

Wah, untunglah Evi tak marah pikirku. Luar biasa sekali hari ini. Akhirnya kami berdua tertidur pulas tanpa membersihkan badan terlebih dahulu.
Tiba tiba aku terbangun dan langsung melihat jam yang telah menunjukkan pukul 19.30 WIB. Aku segera membangunkan Evi. Herannya, Evi bukan bergegas mandi, namun justru meraih kontolku dan menghisapnya. Kali ini Evi memintaku diam saja di tempat tidur. Evi menjilati dan menghisap kontolku sesukanya, bahkan sesekali menciumi tetekku. Evi terus melakukan aksinya, hingga akhirnya air maniku keluar sedikit membasahi kontolku. Evi menggesek gesekkan kontolku di pipinya, kemudian mengajakku mandi.
Ketika menyabuni tubuhnya, Evi pun kembali mengocokkan kontolku dengan sabun. Kali ini Evi tidak memintaku memasukkan kontolku dimemeknya, namun ia segera duduk di toilet, membuka memeknya, dan memintaku menjilatinya dari ujung jempol kakinya.
Mengingat semua yang telah diberikan kepadaku, akhirnya kuturuti kemauannya. Bahkan ketika ingin beranjak menjilati betisnya, Evi memintaku untuk kembali menghisap jari jari kakinya.

“kak, sekarang jilat betis sampai ini Evi ya” sambil menunjuk memeknya.

20 menit kujilati mulai paha hingga memeknya sampai membuat Evi kembali mengalami puncak kenikmatan. Setelah itu ia kembali meraih kontolku, menjilati, mengocok, dan melumatnya hingga 5 menitan. Sekali lagi aku keluar, dan Evi memandikan aku dengan air hangat. Hingga akhirnya kami berpakaian kembali setelah mandi, dan Evi mengecupku lembut serta memasukkan sprei tempat tidurnya kedalam tasku. Untuk kenang kenangan, katanya.
Tak terasa, waktu telah menunjukkan jam 20.50 WIB. Aku merasa lelah sekali, dan merasa tak sanggup untuk pulang ke Jakarta dengan motor. Akhirnya aku menghubungi pak Jaya penjaga vila keluargaku yang terletak tak jauh dari vila Evi. Aku meminta pak Jaya menyewa mobil angkot untuk mengantar kami ke Jakarta. Pukul 21.20 WIB pak Jaya datang menjemputku di vila Evi. Setelah motor dimasukkan kedalam angkot, kamipun pamitan ke pada mang Danu dan pak Jaya. Namun mang Danu memintaku untuk membawa hasil panen melon di kebun belakang. Aku tak mau, namun mang Danu memaksaku mengambilnya dibelakang vila. Sesampainya di belakang, mang Danu mengajakku berbicara serius mengenai kedatangan neng Fani tadi sore ketika kami tertidur.
Neng Fani yang dimaksudkan oleh mang Danu adalah kakak dari Indah pacarku dan Evi.
Neng Fani tidak mau mengganggu kalian, karena neng Fani juga datang dengan cowok gelapnya. Fani adalah kakak tertua dari Indah dan Evi. Fani yang berusia 30 tahun, dan telah menikah. Namun Fani sering berselingkuh dengan brondong, karena suaminya berlayar di Eropa. Walaupun 30 tahun, Fani memiliki tubuh yang sangat sempurna. Teteknya yang 36C, pantatnya yang montok, tubuhnya yang langsing, kulitnya yang putih bersih, parasnya yang cantik, bibirnya yang tebal, bicaranya yang rada cadel, rambutnya yang hitam lurus terurai, matanya yang tajam sampai kebiasaannya pipis di lantai dikamar mandi yang tak pernah dikuncinya itu memang sering membuatku mencuri curi pandang terhadapnya.

“Neng Fani sih orangnya bebas teuingg den. Soklah jangan takut dimarahin. Mamang juga sering melihat neng Fani begituan dengan berganti ganti lalaki di vila ini kok” ujar mang Danu.

Wah, penjelasan mang Danu tersebut membuatku tenang dan terangsang juga untuk mencicipi mbak Fani. Setelah selesai menjelaskan semuanya, akhirnya aku memberikan uang damai kepada mang danu untuk informasinya, lalu kami membawa melon ke angkot dan segera pulang ke Jakarta. Selama dalam perjalanan, Evi bercerita mengenai kebiasaannya mencuri blue film milik mbak Fani dan mbak Indah. Dari sanalah ia mempelajari semua yang dipraktekkan tadi denganku. Aku berlagak tenang dan acuh saja mendengarnya.
Pukul 00.30 WIB kami sampai di rumah Evi. Aku tak mengantarnya ke rumah, karena orang rumah mengira Evi dari rumah temannya untuk belajar. Setelah Evi pulang, kamipun berlalu ke rumahku.

“Aku sedang inginnnya” DEWA 19 mengalun dari MP.3 9500 membuktikan Indah yang menelponku.

“ya sayang” sahutku

“Aku nggak biasa ketemuan hari ini, lagi jalan nyari buku sama Sheila. Jangan nakal nakal ya say…blab la bla…. Dan diakhiri dengan muacchhhh” sahut Indah mesra lewat 9300 nya

“Iya, aku juga ke bandara nganter bibi yang mau pulang ke Jogja. Aku naik taksi, soalnya capek sekali nih. Besok siang aku jemput di kampus ya. Byee..” sahutku sambil mematikan handphone.

Setelah menunggu 2 jam, pukul 13.00 WIB akhirnya bibi boarding dan aku take off dengan taxi lagi. Aku keluar tol Kelapa Gading, dan bermaksud makan di sekitaran Kelapa Gading. Namun sayang, jalanan macet sekali, hingga akhirnya kubatalkan saja dan meminta taxi langsung meluncur ke bilangan selatan Jakarta. Melihat kondisi tol yang juga macet, akhirnya aku meminta supir taxi lewat non tol saja. Diperempatan ex Coca cola kulihat 300 E merah milik Indah melintas. Dibalik kaca beningnya, kulihat 3 orang didalam mobil. Rambut panjang Indah yang khas serta memperlihatkan gaya menyupirnya yang seperti orang bingung, dan disampingnya ada Sheila kawannya yang khas dengan rambut cepaknya. Satunya lagi pasti pacar Sheila, si Andi yang khas dengan gundul gothicnya itu. Aku meminta supir taxi mengejarnya, namun lampu lalulintas telah merah. Untung lampu hijau, hingga aku meminta supir taxi mengejarnya. Lumayan kalau diantar Indah pikirku, karena ongkos taxi sudah menunjukkan angka Rp. 100.000. Kami pun berusaha mengikuti mobil Indah yang berbelok ke bilangan Pulo Mas. Kira kira 100 meter dari jalan raya, aku melihat mobil Indah belok kekanan dan masuk ke suatu wilayah. Kamipun mengejarnya, dan sampai di depan wilayah itu aku membaca sebuah papan bertuliskan “HOTEL”. Mau ngapain nih si Indah. Beli buku kok di hotel? Pikirku kebingungan. Akupun meminta supir taxi menjauhi mobilnya, hingga dari kejauhan kulihat mobil tersebut masuk ke suatu garasi, lalu garasi tersebut langsung ditutup. Aku mencium gelagat kurang beres, hingga akhirnya aku meminta supir taxi menunggu 10 menit, hingga akhirnya aku membayar taxi dan turun menghampiri kamar tersebut.

“Maaf mas, mau kemana?” tanya seorang room boy padaku.

“Oh, saya sudah janjian sama kawan saya yang didalam sini pak” sahutku kalem.

“Silahkan mas” jawabnya kalem juga.

Aku masuk perlahan lahan melalui pintu kecil yang tidak berisik seperti roling door disampingnya yang berisik jika dibuka. Kemudian aku membuka pintu kamar, dan melihat Indah sedang membelai belai kepala Andi gundul yang sedang menjilati memek Indah. Sheila pun sedang asik menjilati tetek kanan Indah sambil tangan kirinya berusaha mengocokkan kontol Andi gundul.
Mereka bertiga kaget, dan satu persatu langsung duduk di sisi tempat tidur. Aku memberikan bogem mentah tepat di mata kanan Andi, kemudian menampar Sheila dan Indah.

“Kamu kok gitu sih N’dah” kataku dengan suara sedikit keras.

“Maaf ya sayanggg….” jawab Indah memelas dan berusaha memelukku.

“”Kita main berempat aja. Elu silahkan deh make Sheila” kata Andi bersemangat.

Tanpa basa basi, sekali lagi aku menendang Andi tepat di kepalanya hingga ia terjatuh ke lantai. Ketika berusaha melawan, sekali lagi kutendang kepalanya. Andi terkapar di lantai, dan akupun bergegas keluar dan menendang mobil Indah hingga penyok.
Aku berlari mencari taxi kedepan, dan setelah dapat taxi akupun melaju ke selatan Jakarta. Inikah karma, karena berselingku dengan Evi adiknya, pikirku bingung? Aku hanya terdiam hingga satu jam, hingga kemudian sampai di rumah. Setelah menenggak segelas Chivas milik ayah, mulai pukul 17.00 WIB sampai 20.00 WIB aku tertidur pulas di kamar. Sekitar pukul 21.00 WIB aku merasakan elusan lembut dibagian kontolku. Aku sedikit terbangun, dan melihat Indah sedang berusaha membuka retsletingku. Aku menampiknya dan berdiri. Akupun marah marah terhadapnya dengan berbagai makian, dan Indah hanya bisa tersedu sedu menangis sambil terus meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Hampir satu jam kami ribut, dan tiba tiba mamaku masuk menanyakan masalah kami.

“Semuanya baik baik saja kok mah” sahutku

“Ya sudah, nanti ke bawah ambil platinum card mama, kalian jalan jalan ya” sahut Mama

Akupun merasa tidak enak ribut dirumah, hingga akhirnya aku pergi keluar dengan Indah.

Setelah berputar putar hingga akhirnya sampai ke daerah menteng, kamipun tetap tidak menemukan titik temu, akupun memarkirkan mobil. Tiba tiba Indah bertanya : “Untuk nebus perbuatan aku. Kamu mau apa? Aku tetap diam sampai 10 menitan. Ketika melamun, tiba tiba aku terbayang bayang untuk berselingkuh dengan mbak Fani. Otakku mulai nakal dan berkata dalam hati: “Ah, alangkah nikmatnya jika bisa meremas tetek mbak Fani yang 36C, kontolku dihisap dan dijepit bibirnya yang sexy, menggoyang pantatnya yang sexy, ….”. Ketika aku bengong membayangkan keseksian mbak Fani, tiba tiba sekali lagi Indah bertanya sekali lagi: “biar impas, kamu mau selingkuh dengan siapa. Aku rela kok?
Tanpa dikomando, akupun langsung mengucapkan: “mbak Fani”!
Nampak nampak wajah kaget di muka Indah. Kamipun berdebat, hingga akhirnya Indah terdiam, lalu mengatakan: “Ya sudahlah, nanti aku usahain. Tapi kamu jangan tinggalin aku ya sayang” sahut Indah manja sambil memelukku. Aku rada heran juga dengan anak ini dan keluarganya, namun kunikmati sajalah, bahkan saat ini ia sudah mulai menjilati kontolku diatas mobil. Setelah maniku mau keluar karena dijilati Indah, aku menarik mukanya dan menyemprotkjan maniku di bajunya hingga belepotan. Herannya, Indah hanya mesem mesem sambil mengambil tissue untuk memgelap baju.
Pukul 23.00 WIB aku mengantar Indah sampai di gerbang, sambil berpesan: “Pokoknya, kalau perjanjian kita belum terlaksana, aku nggak mau ketemu”. Setelah Indah masuk, aku segera menancap Wranglerku.
Ini sudah hari ketiga, dan Indah belum juga menghubungiku. Pukul 12.00 WIB Indah menghubungiku via telepon rumah.

“Kamu nanti malam jam 8 an datang aja ke rumah ketemu mbak Fani tuh. Kami semua ke puncak untuk refreshing”. Sahut Indah di telepon

“Mbak Faninya marah nggak? Kamu bilang apa? Dan berbagai pertanyaan cemas lain kutanyakan pada Indah

“Aku tuh pernah nangkep basah mbak Fani selingkuh sama si Ivan supir papa, jadi nggak usah takut. Kayaknya dia juga kesenengan tuh. Nggak usah hot hot ya mainnya” sahut Indah dengan nada ngambeknya.

“Ya udah. Byeee” sahutku.

Waktu menunjukkan pukul 19.00 WIB. Sekarang waktunya kerumah Indah pikirku. Pukul 19.30 WIB aku sampai lebih dulu di rumah Indah. Ternyata si Inem nggak ikut, malah ialah yang membukan pintu untukku.

“Loh, neng Indah kan ke puncak den. Mau gituin saya lagi ya den? Tapi ada neng Fani lo den” kata Inem dengan gaya menggodanya.

“Inemmmm, persilahkan masuk dong kalau ada tamu” teriak mbak Fani lantang

Akupun masuk, duduk, dan baca majalah, namun aku tidak melihat mbak Fani disitu. 15 menit aku menunggu sambil membaca majalah, hingga akhirnya Inem mengantarkan minum dan berbisik: “dipanggil mbak Fani di perpustakaan sebelah tuh den”.

Akupun menyapa mbak Fani, dan ia mempersilahkan aku duduk. Saat itu ia masih mengenakan pakaian kantor berikut sepatu hak tingginya. Mbak Fani ngobrol seputar mobil denganku, hingga akhirnya memintaku mengambilkan catalog mobil yang terletak di bagian atas lemari perpustakaan mereka.
Saat mengambil kursi untuk membantuku mengambil buku itu, mbak Fani membuka lemari dan mengambil sebotol air mineral, 2 buah kapsul berwarna biru dan satu botol kecil.
Ketika aku menaiki kursi dan berusaha meraih buku tersebut, mbak Fani menghampiriku dengan membawa 2 buah pil biru dan air mineral tersebut. Mbak Fani memintaku meminum 2 buah pil tersebut. Akupun meminumnya, dan aku paham, kalau itu adalah Viagra. Setelah aku minum, mbak Fani langsung membuka retseling celanaku saat aku berdiri diatas kursi. Mukanya persis di depan kontolku yang mulai mengeras dan mengacung didepan hidungnya. Mbak Fani tidak memegangnya dengan tangan, tidak mengocoknya, tidak menjilatinya namun langsung menghisap kontolku dalam dalam hingga pipinya yang cubi itu kempot.

“Ahhhhh…..mbak geliiiiiiiiii” sahutku kegelian.

Mbak Fani terus saja menghisap, melepaskannya, menghisap, melepaskannya, hingga akhirnya ia menjilati biji pelerku dengan rakusnya. Kali ini mbak Fani mengocokkan kontolku dari samping dengan bibirnya yang seksi. Keahliannya mengocokkan kontol dengan bibir perlu diacungi jempol. Mbak Fani membuka celanaku sepenuhnya, dan langsung menghampiri pantatku, menjilatinya, dan saat ini tangan kanannya mengocok kontolku dengan lembut dari belakang.

“Mmmmmmm………….enakkkkkk mbakkkk………”sahutku sampai gemetaran

Mbak Fani masih berpakaian lengkap dengan sepatu kantornya, namun sesekali berusaha membuka celana dalamnya, bahkan hingga melorot hanya sampai di bagian paha. Mbak Fani kembali menghisap kontolku dari depan. Aduh, baru kali ini ada hisapan kontol yang membuat tubuhku seperti tersedot semua ke mulutnya.

“Ahhhhhh…..mbakkkkkkk, aku kok keluarnya cepet nih” sahutku sambil gemetar

“Kalau mau keluar, bilang ya” sahut mbak Fani mendesah

“Sekarang mbak” sahutku lagi

“Tahan yaaaaa, sampai mbak bilang semprot” sahutnya terbata bata

Mbak Fani mengeluarkan kontolku dari mulutnya, mengocoknya dengan tangan kirinya dan ia pun naik keatas kursi tempatku berdiri, menarik roknya keatas dengan tangan kanannya, mengangkat kaki kanannya dan meletakkannya di pinggiran lemari, kemudian mengarahkan kontolku ke memeknya.

“sempyyyyyyootttttt……….” Kata mbak fani mendesah

Akupun menyemprotkan maniku di memeknya hingga basah. Herannya, baru kali ini kontolku langsung mengecil saat keluar. Walaupun telah mengecil, mbak Fani tetap menggesek gesekkan kontolku di memeknya.
Mbak Fani memintaku turun, menggandengku ke sofa, mempersilahkanku duduk sementara ia tetap berdiri, memberikanku minuman, dan membelai rambutku seperti anak anak.
Mba Fani memintaku membukakan jasnya, bajunya dan BH nya, dan iapun membuka seluruh pakaianku. Mbak Fani mengambil botol kecil tadi, dan mengoleskan cairan di botol itu mulai dari lutut hingga pangkal pahaku.

“Aduh mbak, sakittttt” jeritku kesakitan karena urutan mbak Fani yang keras itu

“Sabar ya sayang. Biar kita bisa sampai pagi” kata mbak Fani.

Kemudian mbak Fani memintaku beristirahat sejenak dan kemudian ia memanggil Inem.

“Inemmmmmmmmmm…………” teriak mbak fani dengan keras.
Inem pun datang menghampiri mbak Fani. Aku sedikit bingung dengan sandiwara yang akan dimainkan mbak Fani, namun aku tetap saja mengangkang sambil terkaget kaget melihat ukuran kontolku yang menjadi lebih besar dan panjang dari biasanya. Apalagi saat itu melihat Inem dengan kaos pinknya yang memperlihatkan tetek dibalik BH hitamnya serta rok mini dari bahan kaos serta penampilan mbak Fani yang hanya memakai rok, sepatu hak tinggi dan tetek 36 C nya yang montok itu. Ahhhh, nikmatnya hidup ini pikirku.

“Inem, bersihin memek mbak nih” sambil mengarahkan memeknya yang masih setengah tertutup rok kearah bibir Inem.

Inem pun menjilati memek mbak Fani, sambil mbak Fani membelai rambut Inem. 5 menit memperhatikan mereka, tiba tiba maniku muncrat dengan keras hingga berbunyi “creeeeeeetttttt”.
Mbak Fani dan Inem tersenyum bersamaan, sedangkan aku nampak malu malu. Herannya, kali ini kontolku tidak menciut, melainkan tetap seperti tadi.. Sekarang mbak Fani meminta Inem berdiri diatas meja, membuka rok Inem dan menarik jemput Inem tercabut beberapa helai.

“Aduh mbak, ojo dicabutin lagi donggggg” sahut Inem memelas.

“Diem kamu Nem, nanti nggak mbak ajak lagi lo” ancam mbak Fani sambil menjilati memek Inem dengan rakusnya. Tiba tiba mbak Fani berhenti dan kembali membuka laci kembali. Mbak Fani mengambil beberapa sex toys koleksinya. Ia memilih kontol kontolan berwarna merah. Tanpa basa basi, Mbak Fani memasukkan benda itu ke pantat Inem, hingga membuat Inem meringis.

“Ayo Nem” ujar mbak Fani sambil mengocokkan kontol kontolan itu dengan cepat di pantat Inem.

“Ssssshhhhhh….mbak nikmat nikmmmmmmmm……aaahhhh” sahut Inem menanggapi jilatan dan hujaman kontol kontolan mbak Fani.

Adegan mereka berdua membuatku mengeluarkan mani sekali lagi. “creeeeettt…” namun kali ini sudah mulai sedikit yang keluar. Melihat aku telah keluar dua kali, mbak fani dan Inem menghampiriku, lalu menjilati kontolku secara bergantian.

“Ahhhh….mbak….Nem…..mbak……ennnnnn…..mmmmm……akkkk” ujarku

“Nem, bukain rok mbak pake mulut” kata mbak Fani terbata bata sambil menghisap kontolku.

Aku melihat Inem bersusah payah membukanya dengan mulut, hingga akhirnya terbuka juga. Inem langsung mencabut kontol kontolan yang ditancapkan mbak Fani di pantatnya, kemudian Inem pun langsung menancapkan kontol kontolan itu di pantat mbak Fani.

“Kurang ajarrrrrr kamu Nem” kata mbak Fani berteriak.

Namun Inem tetap saja mengeluar masukkan benda itu di pantat mbak Fani, hingga akhirnya mbak Fani menarik tangan Inem kedepan dan menyuruh saya menjilati tetek Inem yang masih terbungkus kaos pink dan BH itemnya

“Ayo den, jilatnya kerasan dikit dong” mohon Inem dengan nada memelas

Mbak Fani menarik badan Inem dan meletakkannya di kontolku. Mbak Fani membantu Inem dengan menaik turunkan tubuh Inem diatas kontolku.
Mbak Fani mengarahkan memeknya kemulutku dan memintaku menjilatinya. Tak sampai 5 menit, maniku muncrat lagi di memek Inem, kemudian Inem menarik memeknya dan memintaku menjilati memeknya, dan sekarang mbak Fani yang memasukkan kontolku ke memeknya. 5 menit kemudian, akupun memuncratkan maniku kembali di memek mbak Fani, hingga kemudian mbak Fani turut minta dijilati memeknya. 2 buah memek ada di depan mulutku saat ini. Mbak Fani dan Inem berebutan untuk dijilati, sambil mereka berdua berciuman dengan mesra diatas kepalaku.
Mbak Fani berbisik dengan Inem, dan kemudian mereka berpelukan, lalu memasukkan kontolku yang masih tetap tegak berdiri di celah celah tetek mereka yang sedang berpelukan. Sambil berpelukan, mereka menaik turunkan badan mereka yang menjepi kontolku. Sesekali mbak Fani meludahi kontolku. Aku tak bisa menahan sensasi yang baru kualami ini, hingga akhirnya maniku munrat kembali. Mbak Fani dan Inem kembali berebutan menjilati kontolku hingga bersih. Kamipun istirahat, kemudian mbak Fani membuka kaos dan BH Inem, lalu menjilati dan menghisap tetek Inem. Hampir 10 menit aku memperhatikan Inem dan mbak Fani saling menjilat dan menghisap.

“AArrrrrrrrrgggggghhhhh…..creeeeet” aku memuntahkan maniku untuk yang kesekian kali karena melihat ulah mereka. Kali ini mbak Fani meminta Inem menjilati pantatnya, dan kemudian mbak Fani memasukkan kontolku ke memeknya. Mbak Fani memacu tubuhnya naik turun dengan cepat di kontolku. Kali ini dengkulku serasa mau copot.

“Mbakkkkk…….ampppp……unnnnnn…..ssshhhhh ahhhh a……..” sahutku terbata bata

“ayo sayaaanggg puaskan mbbbaaa…….kkkk……”sahut mbak Fani terputus putus

Mbak Fani memacu lebih cepat lagi, hingga akhirnya berusaha menarik kepalaku, menjambakku, menciumiku dengan buas, dan kemudian menghantamkan tubuhnya dengan keras di kontolku.
“Ahhhhhhhhhhhhh…………..” sahut mbak Fani sambil memelukku erat erat hingga akhirnya terkulai lemas diatas tubuhku.

“kamu hebat saying” ujar mbak Fani sambil mencium mata kananku, lalu ia berbalik menuju kursi dan duduk. Heran, kenapa kontolku masih saja terus berdiri, padahal sudah berkali kali memuntahkan mani.

“Sekarang jatah kamu Nem” kata mbak Fani pada Inem

Tanpa basa basi, Inem pun memacu tubuhnya seperti mbak Fani tadi, namun tak sampai 5 menit Inem telah terkulai di tubuhku. Mbak Fani berdiri menghampiri pantat Inem dan kontolku yang masih menyatu, lalu menjilatinya. Inem mulai menaik turunkan tubuhnya kembali diatas kontolku. Perlahan lahan Inem menaik turunkan tubuhnya dikontolku, sambil sesekali memutarnya, hingga akhirnya iramanya semakin cepat seperti tadi. Sudah 10 menit aku digoyang Inem, dan dijilati mbak Fani, namun mereka belum juga berhenti.

“ayo den, akhhhhhhhhhhhhhhh….saya wes keluar den” ujar Inem sambil berdiri dan mencabut memeknya dari kontolku.

Mbak Fani dan Inem menjilati kontolku yang masih tetap mengacung dan besar. Aku benar benar lemas, namun kontolku tak mau mengecil. Mbak Fani dan Inem pun akhirnya memahamiku.

“Aku capek mbakkkk” kataku pada mbak Fani.

Kamipun beristirahat selama 30 menit, dan mbak Fani meminta Inem mempersipkan makan malam. Dengan jalan yang malas malasan, Inem pun berlalu mempersiapkan makanan. Mbak Fani mengurutku dengan lembut.

“Mbak pijit ya sayang” ujar mbak Fani dengan lembut di telingaku sambil menjilati kupingku.

Aku dan mbak Fani tertidur di atas sofa selama 1 jam, dan terbangun saat Inem sedang melap badan kami dengan handuk hangat. Herannya, kontolku masih saja mengacung dan keras. Inem mempersilahkan kami makan. Dalam keadaan bugil, kami menuju meja makan. Mbak Fani tersenyum memperhatikan kontolku yang masih terus mengacung di bawah menja makan kaca milik mereka. Sesekali mbak Fani yang duduk diseberangku memainkan kakinya di kontolku. Dan yang paling kurang ajar adalah tingkah Inem yang masuk ke kolong meja makan dan menjilati kontolku. Buat apa marah, justru nikmat sekali kurasakan. Bahkan sesekali mbak Fani memasukkan jempol kakinya ke pantat Inem.
Selesai makan, kami beristirahat dan menonton CNN selama 1 jam di ruang keluarga. Mbak Fani meletakkan kepalanya dipangkuanku, dan Inem masih terus menjilati biji pelerku dan mengelus elus pahaku sambil menonton TV. Kali ini, mbak Fani hanya meminta Inem duduk diam disofa untuk masturbasi. Kemudian mbak Fani memintaku terlentang di karpet. Seluruh tubuhku dijilati mbak Fani hingga basah, bahkan sesekali ia meludahi tubuhku dan menjilatnya kembali. Aku sungguh terpana melihatnya. Wanita secantik dia, tetek sebesar itu, kulit yang putih seperti ini, rambutnya yang sering melambai lamai saat mengentotiku, bibir sexy, namun mau melayaniku dengan luar biasa seperti ini.

“Mbak masukin lagi ya sayang” ujar mbak Fani sambil mengelus pipiku.

Dengan hati hati, mbak Fani berjongkok diatas kontolku. Ia memasukkan kontolku dengan perlahan ke memeknya. Setelah beberapa kali naik turun, mbak Fani mencabutnya, dan pergi ke arah perpustakaan. Aku tetap tergeletak di karpet, sedangkan Inem masih asyik mendesah desah sendirian sambil memainkan memeknya di sofa.
Mbak Fani kembali membawa benda kecil. Mbak Fani memakaikan ring plastik berduri di kontolku. Mbak Fani kembali jongkok, kakinya tak menyentuh pinggulku, dan dengan hati hati ia memaksa kontolku masuk. Mbak Fani menaik turunkan tubuhnya diatas kontolku, memutar mutar memeknya di tubuhku dengan cepat.

“aaahhhhhh mbakkkk ennnn….aaaa……kkkkk” sahutku meringis.

Mungkin inilah goyangan madura itu pikirku. Selama 20 menit aku telah keluar 3 kali dengan goyangan mbak Fani itu. Akhirnya mbak Fani pun lemas, terkulai dan menciumi bibirku.

“Ma kasih saying. Mbak puas sekali. Kamu hebat” kata mbak Fani

“Iya mbak, aku juga puas. Ma kasi ya mbak” sahutku hingga kemudia aku tertidur.

Kami dibangunkan, dan aku sungguh kaget karena yang membangunkanku adalah Mamanya Indah, Evi dan mbak fani. Aku melihat mbak Fani tertidur pulas di depan kontolku, dan Inem diatas paha mbak Fani. Aku melihat ada yang terganjal di pantatku. Rupanya Inem memasukan kontol kontolan mbak Fani di pantatku. Mama mencabutnya dengan keras, dan melemparkannya ke Inem. Inem pun kaget, demikian halnya dengan mbak Fani. Berhubung baju kami ada di perpustakaan, akhirnya kamipun disidang dalam keadaan bugil di ruang tamu. Herannya, kontolku masih saja menacing dan keras. Entah obat apa yang diberikan mbak Fani padaku.
Setelah menginterogasi kami, akhirnya terbongkarlah semua skandal. Mbk Fani membongkar aksiku di puncak dengan Evi, Mbak Fani membongkar paksaan Indah terhadapnya, dan aku membongkar kelakuan Indah dengan Andy gundul dan Sheila.
Mama terdiam, hingga akhirnya ia mengambil handphonenya.

“Indah, kamu dan Evi pulang ya ke Jakarta. Papa suruh tunggu aja di puncak, nanti mama yang jemput” ujar mama di handphone dan kemudian menutupnya

“Mah, papa ikut anak anak balik ya. Bali baru saja nelpon papa dan minta rapat mendadak” ujar Papa lewat handphone.

“Iya Pah, bye” sahut mama sambil mematikan speaker phone 9300 nya, lalu mematikan handphone.

Akhirnya Mama meminta kami mengenakan pakaian. Kamipun segera berhamburan ke perpustakaan di sebelah rumah.

“Aduh mbak, gimana nih. Kontolku masih tegang dan retsleting celana nggak bisa ditutup” sahutku memelas pada mbak Fani.

Mbak Fani berusaha membetulkan posisi kontolku yang tidak bisa ditutup oleh celana tersebut, namun tetap saja tak bisa ditutupi oleh celana ataupun kaosku. Mbak Fani pun keluar perpustakaan, dan tak lama kemudian kembali menghampiriku.

“kata mama, pas papa pulang kamu ngumpet aja di kamar Inem. Kamu disuruh nunggu, sampai papa berangkat ke bali. Mama mau ngomong sama kita semua. Tenang aja, papa nggak pernah keruang belakang tempat kamarnya Inem kok.” ujar mbak Fani sambil sesekali mengocokkan kontolku dengan tangan kanannya.

Tepat pukul 20.00 WIB papa dan semua sampai dirumah, namun sejak jam 19.00 WIB aku telah diminta menunggu di kamar Inem. Aku sendirian di kamar Inem yang berukuran 3×3 m itu. Kunyalakan radionya Inem, dan tanpa sadar aku tertidur. Tepat pukul 23.00 WIB aku dibangunkan oleh Inem.

“Den, dipanggil ibu di ruang tengah tuh” sapa Inem ketakutan.

Kulihat kontolku, masih saja mengacung dan keras. Aku kebingungan dengan hal yang satu ini. Sambil berusaha membetulkan kontolku, tiba tiba Inem mesem mesem dan berkata: “Aduh Den, jangan harap jadi kecil sebelum 2 hari. Dulu aja mas Ivan supir bapak sampai cuti 2 hari karena kontolnya dibuat keras seperti ini sama mbak Fani ”.

“Ya sudahlah Nem, ditutup sama kaos saja” sahutku kebingungan.

Kamipun menuju ruang tamu. Semua tertunduk malu, sedangkan mama hanya termenung melihat semua anak gadisnya. Aku dan Inem dipersilahkan duduk oleh mama, namun semua anak gadisnya masih saja tertunduk. Kamipun diinterogasi oleh mama. Satu persatu menangis, termasuk mama. Karena tak bisa lagi menahan amarah, akhirnya mama berteriak dengan keras: “SUNDALLLLL……………”
Suasana ruangan menjadi semakin hening dan mencekam. Mama memandangi kontolku yang masih menonjol namun setengah tertutup kaos.

“itu kamu kenapa”? Tanya mama sinis sambil menunjuk kontolku

Aku hanya terdiam tak bisa menjawab, hingga akhirnya mbak Fani angkat bicara, diikuti lirikan Indah dan Evi. Mendengar penjelasan mbak Fani, Indah berusaha menutup mulutnya karena tertawa.

“kamu jangan cengengesan Ndah” ujar mama marah kepada Indah.

Mama pun meminta satu persatu anak gadisnya menjelaskan semua yang terjadi. Mulai dari Evi, Indah, Mbak fani, bahkan Inem. Mama nampak kaget mendengar penjelasan mereka yang lebih spesifik itu.

“Jadi, kalian ini benar benar maniak seks ya. Mama sedih sekali mendengar dan melihat ini semua” ujar mama sambil meneteskan air mata sekali lagi.

“Baiklah kalau demikian. Mama mau keluar sebentar, dan jangan ada diantara kalian yang melakukan itu lagi. Semuanya tidur dikamar masing masing”. Ujar mama sambil menarik tanganku ke ruangan belakang, lalu memintaku masuk dikamar Inem, kemudian mama keluar sambil mengunci pintu kamar dari luar.

Tepat jam 01.00 pagi mama membangunkan aku yang tertidur pulas di kamar Inem. Lagi lagi aku melirik kontolku yang masih mengacung dan keras.
Mama mengajakku ke ruang makan, dan mempersilahkanku menikmati makanan yang telah disajikan di meja. Mama pun memanggil semua anak gadisnya. Selesai makan, kami kembali diminta ke ruang tamu. Mama meminta kami semua duduk di karpet, sedangkan mama duduk diatas sofa. Kami semua kaget, karena saat itu mama melepaskan jilbabnya. Ah, cantik sekali mama jika tanpa jilbab. Terpampang tulang pipinya yang sexy, kulit putihnya, dan payudaranya yang seperti pepaya. Biasanya tetek itu tertutup jilbab, namun akhirnya dapat terlihat dengan jelas dibalik bajunya yang ketat. Mama pun melepaskan kacamatanya, jam tangannya, lalu menyilangkan kakinya dan kemudian menepukkan tangannya dengan keras beberapa kali. Tiba tiba dari teras depan masuk seorang laki laki dan perempuan yang telah telanjang bulat dihadapan kami.

“Saya meminta kalian menari dan bermesraan dihadapan kami, namun jangan sekali kali menjamah satu orangpun dari kami. Silahkan dimulai” ujar mama ketus kepada kedua orang tersebut.

Kami semua tertunduk malu. Tiba tiba dengan suara lantang mama meminta kami memperhatikan sepasang kekasih yang meliuk liukan tubuhnya sambil sesekali berciuman mesra. Setelah 30 menit berlalu, aku melihat posisi duduk masing masing kami yang mulai berubah ubah karena memperhatikan kedua orang yang bermesraan di depan kami. Tanpa sadar, Indah terlebih dulu memberanikan diri memegang payudara kanannya. Memutarnya, meremasnya, dan sesekali berganti ke payudara kirinya yang masih terbungkus kaos, namun tak memakai BH. Evi hanya bengong, sambil sesekali menatap kami satu persatu. Lain halnya dengan mbak Fani, ia hanya menatapi mama dengan muka penuh kebingungan.

“Kenapa kamu Fani. Nggak usah pura pura alim lah. Perhatikan saja mereka, dan lakukan seperti yang kamu biasa lakukan” tantang mama dengan nada sinis kepada Fani.

Tidak tau karena kesal dengan amarah mama, atau karena sudah horny, namun tiba tiba saja mbak Fani meraih kontolku,mengocoknya perlahan lahan sambil melirik takut ke mama. Evi memperhatikan aku dan mbak Fani, sedangkan Inem dan Indah masih terus memperhatikan kedua orang yang menari dan bermesraan dihadapan kami. Aku mulai melihat Indah mulai memasukkan tangannya lewat bawah kaos untuk memegang teteknya.

“Ayo, kok kalian hanya segini aja? Katanya maniak seks”? ujar mama ketus

“Sekarang buka baju kalian semua” tambah mama dengan suara lantang

Kami bingung mendengar ucapan mama. Kami pun saling pandang menandakan kebingungan dengan perintah mama tersebut.

“Ayo buka bajunya semua” kata mama dengan tegas sekali lagi.

Kamipun mulai melepaskan pakaian kami satu persatu, hingga akhirnya semua berbugil ria. Yang membuatku bingung adalah 2 buah bekas kecupan di payudara Evi. Seingatku, aku tidak pernah membuat “duatanda mata” itu di payudaranya. Ah, sudahlah pikirku. Tiba tiba penari lelaki bertanya pada mama: “kok tante nggak ikutan bugil”

“Kurang ajar kamu. Kamu saya bayar untuk menari, bukan nasehati saya” ujar mama marah sambil kembali memerintahkan kami untuk saling pegang pegangan.

Karena Evi dan Inem masih saja bengong, akhirnya mama minta Inem meraba raba Evi. Evi pun kaget, namun nampak menikmatinya. Mama memanggilku sambil membuka plastik yang ada di meja. Mama mengeluarkan salep, obat obatan dan air mineral. Mama mengolesi ujung pahaku dengan salep, dan mengurutnya lembut. Sesekali kuperhatikan pandangan liar mama ke kontolku, namun ketika aku memperhatikan, mama segera membuang muka. Aku disuruh duduk di sofa oleh mama, dan Inem dan semua anak gadisnya meminum pil yang diberikannya. 20 menitan kami disuruh duduk terdiam di sofa, dan mama memberikan segepok uang kepada pasangan penari tersebut dan mempersilahkan mereka berpakain dan pulang. Setelah menerima uang, dengan nakalnya penari pria meremas tetek mama dan kemudian berlalu bersama pasangannya.

“bangsat” kata mama berteriak diikuti gelak tawa kami semuanya.

Aku terheran, karena kontolku tiba tiba berubah warnanya menjadi kemerahan, dan aku seperti merasakan kekuatan baru di tubuhku. Disisi lain, aku melihat duduk Inem dan para anak mama yang seperti orang gatel.

“Sebentar lagi ya” kata mama misterius sambil mesem mesem.

“Mah, aku pengen ke toilet nih” ujar mbak Fani, diikuti Inem, Indah dan Evi. Semua anak perempuan mama berhamburan ke toilet.

“Kalau lihat saya, kamu terangsang nggak” Tanya mama padaku ketika ditinggalkan oleh semua putrinya dan pembantunya.

Aku hanya bisa terdiam dan tertunduk. Saat tertunduk, aku seperti kaget melihat urat kontolku yang membesar di sekitar batangnya.

“Kenapa, bingung ya lihat itu kamu jadi seperti itu”? Tanya mama dengan nada sinis, sambil menunjuk kontolku.

“Sini ditambahin, biar semakin besar lagi” sahut mama.

“kesini kata saya” teriak mama sekali lagi.

Mama mengambil salep itu lagi, kemudian mengoleskannya di kepala kontolku. Kepala kontolku terasa dingin setelah diolesi salep itu. Kemudian mama memintaku meminum kapsul. kapsul itu berwarna coklat dan putih. Setelah itu mama mempersilahkanku duduk. 5 menit kemudian, aku terasa ingin pipis juga, hingga akhirnya aku pamit ke toilet. Mama hanya mengangguk mempersilahkan.
Sesampainya di toilet, aku kaget juga melihat Inem yang sedang dijilati, dikobel kobel memeknya, dihisap putingnya, diraba raba perutnya secara berebutan oleh Indah, mbak Fani dan Evi. Karena mereka tidak melihatku, akhirnya aku memutuskan pipis di kamar mandi belakang. Di kamar mandi aku memperhatikan kontolku yang sangat keras dan berurat urat, berwarna merah padam, dan bagian kepalanya menjadi lebih besar dari biasanya. Apa ini, pikirku bingung? Akupun seperti merasakan dorongan seksual yang hebat sekali, dan tanpa sadar mengocokkan kontolku sendiri secara perlahan.

“Kenapa pipis disini” kata mama lembut, namun membuatku kaget.

Mama memegang kontolku erat erat, dan menariknya seperti menarik belalai gajah. Karena tak bisa mengendalikan diri, aku memberanikan diri meremas pantat mama yang mulai turun itu.

“Kamu jangan kurang ajar ya” ujar mama sambil melepas kontolku dan menamparku.

Kali ini mama menarik tanganku, namun lagi lagi aku tak bisa mengendalikan dorongan seksual yang begitu luar biasa, hingga kali ini aku memberanikan diri meremas payudara kiri mama dari samping.

“Kamu ini memang bandel ya” sahut mama sambil menamparku sekali lagi.

Mama pun memintaku mengikutinya. Rupanya mama telah meminta semua putrinya dan Inem ke kolam renang di samping rumah. Alangkah kagetnya aku kali ini, karena kali ini aku melihat mbak Fani telah menjilati memek Evi dengan buasnya. Indah menghisap tetek Inem sambil meraba raba memek Inem.

“Lihat buasnya mereka semua. Saya tidak menyalahkan kamu karena telah menggauli mereka semuanya. Ini memang salah saya” kata mama sambil meneteskan air mata

“Ini kali terakhir kamu main dengan tiga putriku, karena saya akan bawa mereka ke Sydney dengan saya untuk menetap disana. Saya juga telah memberitahukan ini dengan mereka. Jadi, kali ini nikmati saja sepuasnya” ujar mama tegas.

“Kalau gitu, aku boleh dong gituan juga dengan mama” sahutku memberanikan diri.

Aku memang tergiur untuk menikmatinya, sejak ia membuka jilbabnya dan memperlihatkan tetek pepayanya yang sampai saat ini masih tertutup baju ketatnya. 10 menitan aku tidak mendapatkan jawaban. Akupun tak berani lagi meremas atau memegang mama, karena takut ditampar lagi.

“Saya tetap tidak mau. Kenapa sih nafsu lihat saya? Sana, main saja dengan mereka semua” ujar mama.

Tiba tiba semua putrinya dan Inem menghampiri aku dan mama. Tanpa malu malu, mbak Fani langsung memegang kontolku. Indah meraba raba pantat mbak Fani, dan Evi berciuman sangat mesra sambil mengadu lidahnya dengan Inem. Aku melupakan mama, dan menikmati sensansi yang sangat baru dan luar biasa ini.

“Den, Inem mau dong dimasukin” sahut Inem memelas.

“Enak aja kamu Nem, aku dulu ya sayang” sahut Indah sambil memasukkan memeknya di kontolku

“Auuuwwww….kok jadi besar begini sih say” kata Indah sambil terus berusaha memasukkan kontolku kememeknya.

Mbak Fani berdiri dibelakangku, kemudia meminta Evi mendorong tubuh Indah supaya terdorong kuat. Sedangkan Inem jongkok di antara kontolku dan memek Indah sambil berusaha menjilatinya.

“Ahhhhhh…. Dorongnya pelan pelan dong Vi” ujar Indah kepada Evi yang mendorongnya dari belakang.

Karena merasa terlalu lama, mbak Fani membalikkan badanku kehadapannya dengan kasar. Mbak Fani menggenggam kontolku dengan keras, mendorongku ke tembok dekat pintu, lalu mendorong tubuhnya dengan kuat untuk memaksa kontolku yang besar masuk ke memeknya.

“akkkkhhhhhh…….besar amat sayang” teriak mbak Fani sambil terus memutarkan pantatnya, mendorong, memutarnya, mengangkat kaki kanannya sedikit, hingga akhirnya kontolku terbenam sepenuhnya di memeknya. Mbak Fani menarik tubuhnya perlahan lahan, mendorongnya, menariknya, hingga membuat kami merasakan kenikmatan.

“Terusss mbbb….akkkk…..” sahutku lembut

“mmmm…..ayo sayang…..” seru Evi menjilati kontolku dari bawah.

“creeettttttt….” Kontolku membasahi memek mbak Fani dan mulut Evi. Aku langsung berjalan menuju Indah, kuhujamkan kontolku dengan kasar di memek Indah.

“Ahhhh sayang….ennna kkkkk ….ennnakkk ….”ujar Indah terbata bata

“Ayo sayang ….mmmm” sahutku pada Indah sambil memutar mutar kontolku dengan cepat.

“Akhhhhhh……….enakkkk” kata Indah sambil terkulai lemas dipundakku.

Akupun mencabut kontolku dari memek Indah, dan meminta Evi menungging. Kuludahi pantat Evi, kucolok pantatnya dengan perlahan, lalu kusodokkan kontolku dipantatnya.

“Ahhhhhhh kakakkakakkk..kkkk…kakkk….sakitttttt” teriak Evi.

Aku tak memperdulikannya lagi. 3 menit aku bermain di pantat Evi dengan buas, hingga akhirnya kumuncratkan maniku di pantatnya. Maniku menetes keluar bercampur darah dari pantatnya. Lalu kucabut kontolku dan duduk di kursi. Evi nampak kesakitan dengan pantatnya, hingga mbak Evi melap pantat Evi, kemudian menjilatinya dengan rakus. Inem menghampiriku, dan tanpa permisi memasukkan kekontolku ke memeknya. Inem menggoyangkan memeknya dikontolku. Inem memutarnya, menaikkan, menurunkan hingga gerakannya semakin cepat. 5 menit Inem menggoyangku, lalu berkata: “kalau mau keluar, bilang ya den”

Aku tidak mempertanyakan alasan Inem yang memintaku memberitahukannya jika ingin keluar, hingga akhirnya aku mulai merasa ingin memuntahkan maniku.

“sekarang mau keluar Nem” sahutku cepat, dan Inem memperlambat gerakannya.

“Mbak Indah sini” panggil Inem kepada Indah yang sedang asyik menjilati memek Evi dan mbak Fani secara bergantian.

Tangan kiri Inem menuntun Indah jongkok bersamanya didepan kontolku sambil tangan kanannya mengocok kontolku dengan cepat.

“cretttt…..” berceceranlah maniku dimuka Indah dan Inem.

Indah dan Inem menarikku dan menghampiri mbak Fani dan Evi yang sedang asyik memainkan lidah mereka sambil saling meremas tetek. Setelah menghampiri mereka, Indah berbisik pada mbak Fani, Evi dan Inem, hingga akhirnya mereka berempat duduk berderet dan mengangkang membuka memek mereka. Indah memberikan komando, agar aku mengentoti kami satu persatu secara bergantian mulai dari yang paling kiri.
Aku mulai memasukkan kontolku di memek Evi. Tangan kanan Evi merangkul pantatku, seakan memaksaku menghujamkan kontol dalam dalam

“ayo kakak, lebih cepat lagi” ujar Evi bernafsu

Kuayun kontolku dengan cepat dimemek Evi, namun tiba tiba Indah menarik tanganku, meraih kontolku, memasukkannya ke memeknya, namun kali ini indahlah yang menaik turunkan memeknya.

“Ahhhhh…..sayang, kamu sodok juga dong” ujar Indah memelas.

Aku mengeluarkan mani dimemek Indah di menit kelima, lalu mbak Fani menarikku dan ia membalikkan badannya, menungging, lalu memintaku memasukkan kontolku ke pantatnya. Kepala mbak Fani tertempel ke tanah, sedangkan kedua tangannya mengempit pantatnya yang telah menjepit kontolku. Kusodok pantat mbak Fani dengan kasar hingga membuatnya meraung raung.

“aduh…. Aduhhhh…. aduh …..” jerit mbak Fani lantang

Aku tak memperdulikannya, namun kontolku semakin dijepit lebih hingga akhirnya kumuntahkan maniku di pantatnya. Mbak Fani langsung membalikkan tubuhnya, dan mengangkang kembali, lalu memintaku menghujamkan kontolku di memeknya. Namun di luar dugaan, Inem menarik lenganku dan memaksa kontolku masuk di memeknya. Inem menggoyangku dengan lembut selama 5 menit, hingga akhirnya aku mencabut kontolku, dan memuntahkan maniku ke arah mbak Fani.
Sekarang Evi berdiri dan menarik tanganku, kemudian memintaku kembali mengentotinya. Kali ini Evi mengikuti gaya Indah. Evi memajukan tubuhnya, bahkan memutarnya hingga membuatku kegelian.

“Ahhhh Eviiiii eeenn….aaaaakkkkkkkkkk sayang” ujarku terbata bata

Indah, Inem dan mbak Fani mengelilingi aku dan Evi. Sekarang aku memacu kontolku dengan cepat di memek Evi. Mbak Fani menjilati tetek kiri Evi. Indah meremas remas tetek kanan Evi, dan Inem menjilati pantatku dari belakang.

“Ahhhhhhhhh……aku mau keluar sayang” ujar Evi berteriak

Evi terkulai lemas menandakan ia telah keluar, namun aku terus memacu kontolku dengan cepat sambil sesekali menggoyangnya. Evi terkulai tak berdaya sambil mendesis seperti ular.

“Kalau mau keluar, bilang ya sayang” bisik mbak Fani lembut ditelingaku.

“Aku udah mau keluar mbak” sahutku

Mbak Fani pun meminta Indah dan Inem jongkok bersama sambil mengatakan: “semprot muka kami sayang”.

Kutarik kontolku dari memek Evi, dan kusemprotkan di muka Inem dan Indah. Ketika ingin menyemprotkan mbak Fani, kontolku sudah tak bisa mengeluarkan mani lagi. Akhirnya mbak Fani menjepitkan bibirnya dari samping kekontolku. Ia mengocok kontolku dengan gaya khasnya.

“Akkkhhhhh….gelllllllllliiiiiii mbak” sahutku sambil merinding

Mbak Fani melepaskan bibirnya dari kontolku, lalu mengocoknya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya meremas remas pantatku.

“Ayo sayang, semprot mbak dong” ujar mbak Fani terbata bata.

Aku melepaskan tangan mbak Fani yang sedang mengocok kontolku, dan meminta Indah yang mengocokkannya, dan meminta mbak Fani memejamkan matanya. Sambil mengocok kontolku, Indah menghisapi putting tetekku. Semakin lama, Indah semakin kencang dan kasar mengocok kontolku, hingga akhirnya kumuntahkan maniku di mata mbak Fani. Kali ini kuminta Inem menjilati maniku di mata mbak Fani. Inem pun menurutinya, dan menjilati mata mbak Fani yang berlumuran maniku. Aku nampak kelelahan, demikian halnya dengan Indah dan Evi yang telah terkulai lemas. Akhirnya kami memutuskan untuk masuk kedalam kolam berenang bersamaan.
5 menit didalam kolam renang membuat badan kami segar kembali. Indah mulai naik dari kolam berenang, diikuti Inem, lalu Evi. Ketika mbak Fani ingin turut naik, aku menarik tangannya, lalu menyenderkan tubuhnya di tangga kolam. Aku mengangkat kaki kanan mbak Fani, lalu meletakkannya di tangga, dan memasukkan kontolku ke memeknya. Aku berciuman sangat mesra hingga mempermainkan lidah kami, bahkan sesekali mbak Fani menggigit lidahku.

“Ayo sayang, goyang mbak Fani” ujar mbak Fani dengan manja.

Kumasukkan kontolku perlahan, hingga akhirnya kupacu dengan cepat. Mbak Fani mendesah desah seperti orang kesurupan, hingga akhirnya kuciumi bibirnya. Mbak Fani mendorong tubuhku, hingga kontolku terlepas dari memeknya, namun ia menarik tanganku kembali, dan sekarang mbak Fanilah yang mendorongku ke tangga kolam. Mbak Fani mengangkat kaki kirinya, memasukkan memeknya ke kontolku, lalu memutar tubuhnya hingga memacu tubuhnya dengan cepat. 10 menit kami bergumul di tangga kolam, hingga akhirnya aku menjambak rambut mbak Fani, merangkulnya erat erat hingga memelukku rapat dan kumuntahkan maniku di memeknya. Aku dan mbak Fani berpelukan, lalu kukecup bibirnya dengan lembut.
Indah memberikan handuk padaku dan mbak Fani. Kami berjalan ke arah Evi dan Inem yang terkulai di kursi panjang. Mbak Fani dan Indah duduk berpangkuan. Tiba tiba kulihat mama yang masih duduk sambil melipatkan tangannya dan menyilakan kakinya.
Melihat mama, aku memberanikan diri untuk bertanya pada mbak Fani.

“Mbak, boleh nggak aku ngentot sama mama?” ujarku pelan dan penuh rasa cemas.

Mbak Fani tidak menjawab, namun Indah berkata: “kalau berani, coba aja”

Akupun berlalu menuju mama sambil mengocokkan kontolku dengan cepat, sambil diiringi lirikan mata mbak Fani dan tatapan tajam Indah. Aku tiba dihadapan Mama, dan mama melepaskan tangannya yang berlipat sambil nampak kebingungan menghadapi aku yang datang menghampirinya sambil mengocok kontolku . Kali ini aku tidak memegang, namun aku terus mengocokkan kontolku dan mengarahkannya ke baju ketat mama.

“Eh…eh…eh… kamu mau ngapain” ujar mama kebingungan melihat ulahku

Mama berusaha berdiri, namun aku mendorongnya lembut hingga ia duduk kembali di kursi. Mama meronta ronta sambil teriak memanggil nama nama anaknya serta Inem. Indah, mbak Fani, Evi disusul Inem berlarian menghampiriku dan mama.

“Fani, tolong mama mau diperkosa nih” teriak mama lantang.

“Indah, tolong mama dong. Evi, Nemmmmmm” teriak mama lagi dengan nada yang lebih keras.

Rumah besar mereka memang membuat tetangga tidak bisa mendengar kami. Mama terus berteriak, namun aku terus mengocokkan kontolku dengan lembut, hingga akhirnya kumuncratkan maniku di baju ketat mama.

“aduhhh, gimana sih ini…. Kamu tuh…..” ujar mama sambil melap maniku dari bajunya.

Indah, Evi dan Inem hanya terdiam, dan tiba tiba mbak Fani mengeluarkan suaranya dengan lembut: “kalau mama mau, nggak apa apa kok mah. Kami nggak ngadu deh ke papa. Lagian, tadi aku lihat mama meremas remas payudara mama kok”

“ngaco kamu Fani” ujar mama sedikit geram

Aku membelai belai kontolku, dan kali ini kuberanikan untuk mengarahkannya ke memek mama yang masih terbungkus rok. Mama mendorongku, lalu kembali melipatkan tangannya. Kali ini Indah yang mengocokkan kontolku dengan lembut sambil mengarahkannya ke baju ketat mama, dan mbak Fani membisikan sesuatu di telinga mama. Aku tidak mendengar bisikan mbak fani, namun akhirnya mbak Fani menarik tanganku, kemudian membimbingnya ke arah mama, namun mereka semua mundur 2 meter dari kursi mama. Aku terdiam 5 menit dihadapan mama sambil mengocokkan kontolku dengan lembut.

“Kok ngocoknya pelan, yang cepat dong. Muntahkan lagi di baju mama” ujarnya sinis sambil melepaskan lipatan tangannya.

Ahhh, luar biasa sekali pikirku. Aku tak tau apa yang dibisikkan mbak Fani pada mama. Aku hanya mengocokkan kontolku lebih cepat, hingga sekali lagi kumuntahkan maniku di baju mama. Aku mengurut kontolku dengan keras, hingga mengeluarkan tetes mani terakhir, setelah itu aku terdiam 5 menit memperhatikan kontolku yang masih saja mengacung dan keras. Aku memandang mama, demikian sebaliknya.

“Kok, cuma dibaju” kata mama nakal

Akupun segera meremas tetek pepayanya yang masih terbungkus BH dan baju ketatnya itu, lalu mama membisiki telingaku: “saya nggak suka yang kasar kasar. Yang lembut ya”

Akupun menarik lembut kepala mama kearah kontolku, kemudian memintanya menjilatinya. Mama mengocokkan kontolku terlebih dahulu, lalu menjilatinya, menghisapnya, hingga mengocokkannya kembali. Aku mencabut kontolku dari mulutnya, kemudian memuncratkan maniku sekali lagi di bajunya.

“Aduh, kamu kok suka muncratin disini sih” kata mama menggoda

Akupun membuka bajunya dengan lembut sambil meletakkan tangan kanannya dikontolku, lalu ia mengocokknya. Aku sungguh kaget melihat tetek mama yang indah. Bentuknya memang seperti papaya, jatuh kebawah bergelayutan, namun puttingnya masih berwarna kemerahan. Aku meremas teteknya dengan lembut, hingga akhirnya aku melepaskan kontolku dari tangannya, dan mengarahkannya ke tetek kanan mama. Kumainkan kontolku di putingnya, lalu kuminta mama meludahi belahan teteknya. Aku meminta mama maju sedikit kedepan, lalu kuletakkan kontolku dibelahan dadanya, kemudian kujepit dengan tetekanya yang kurapatkan dengan tangan kiri dan kananku. Aku mengentoti teteknya saat ini. 5 menit kuentoti tetek mama, hingga akhirnya aku memuncratkan mani didagunya. Mama memintaku membersihkan mani didagunya dengan lidahku. Aku menunjukkan keberatan, namun mama memaksaku. Akhirnya aku kembali meletakkan kontolku di belahan teteknya, menjepitnya, lalu kukocokkan lagi seperti tadi. Mama melepaskan kontolku dari jepitan teteknya, dan memintaku menuruti kemauannya. Dengan berat hati, kujilati maniku didagu mama, hingga kemudian ia menjambakku dan meghisap mulutku hingga menyedot semua maniku yang tercecer di lidahku. Mama memintaku menjulurkan lidah, dan ia menghisapnya seperti kontol.

“Sekarang, hisap putting mama, lalu buka rok dan celana mama ya” kata mama lembut.

Kuhisap putingnya kirinya, kuangkat tetek kanannya hingga menggelantung lalu kuremas remas. Mama mendesis seperti ular sambil berusaha meraih kontolku.

“Ayo say, sekarang ke sini mama” ujar mama sambil mengelus elus memeknya yang masih terbungkus rok dan celana dalam.

Akupun jongkok dihadapan perutnya, kujilati pusarnya sambil memintanya mengangkat tubuhnya agar aku bisa menaikkan roknya. Kuangkat roknya hingga menutupi perutnya, kemudian kubuka kakinya dan kugigit memeknya yang masih terbungkus celana dalam putih bersihnya.

“kamu heeee….bat sayangggggg” sahut mama terbata bata

“Ayo dong, lepas celananya” sahutnya lagi sambil membelai rambutku seperti anak kecil.

Kubuka celana dalam mama hanya sampai di betis, lalu kuraba pahanya hingga pangkalnya. Mama nampak merinding dan mendesis keenakan. Sekarang kuraba memeknya yang telah basah. Kurentangkan kakinya dengan kasar hingga celana dalamnya yang di betis robek. Kubuka seluruh celana dalamnya yang telah robek itu lalu kuciumi.

“Sayang, sudah nggak tahan nih. Ayo dong jilatin” ujar mama sambil menggoyang goyangkan tetek kanan dan kirinya.

Kujilati memek mama yang sudah sedikit lebar itu. Mama memintaku memasukkan lidahku kememeknya, hingga akhirnya tangan kanannya menempelkan kepalaku ke memeknya hingga membuatku tak bisa bernafas.

“Kita ke kolam ya” ujar mama lembut sambil menggandeng tangan kananku

Sesampainya di kolam, mama memegang besi tangga kolam, lalu menungging. Mama mengarahkan kontolku di pantatnya. Kuhujamkan kontolku hingga terbenam, dan mama meringis. Mama memintaku untuk membenamkan kontolku dipantatnya lalu menyuruhku diam saja. Tiba tiba ia memberikan kedua tangannya padaku untuk dipegang. Dalam posisi menungging, kontolku terbenam di pantatnya dan tangan kami berpegangan, tiba tiba mama memutar pantatnya perlahan lahan, hingga akhirnya berputar dengan cepat sekali. 2 menit pertama aku menyemprotkan maniku di pantatnya. Menit ke 5 aku memuntahkan mani yang kedua. Menit ke 10 kumuntahkan yang ketiga hingga maniku menetes di lantai.

“Mahhhh…..ampuuuuuunnnnn……..nikkkmaattt….beett…..t tuuullll” kataku sambil meringis

“ahhh….ahhhhh….ouuuuhhhhhhhhhggggghhhhh….” sahut mama sambil melepaskan tanganku dan mencabut kontolku dari pantatnya.

Mama langsung menghisap kontolku, mengocoknya dan sekarang ia menyenderkan pantatnya dibesi kolam, lalu memasukkan kontolku di memeknya sambil berkata: “tadi kan mama yang kerja dan puaskan kamu, sekarang puaskan mama ya”.

Karena tak mau dianggap egois, akupun meminta mama berbaring dilantai, kemudian aku mulai memainkan jariku dimemek mama. Satu jari kumasukkan, namun mama belum bereaksi apapun. Dua jaripun demikian. Akhirnya kumasukkan tiga jariku, namun mama baru bereaksi sedikit. Memek mama memang sudah lebar. Kontolku yang sebesar nampaknya masih longgar jika menembus memeknya. Aku sedikit kebingungan, hingga akhirnya aku melepaskan jam tangan dan cincinku. Aku meludahi tangan kananku, lalu mulai menggesek gesekkannya di memek mama. Mama mulai mendesis desis, saat bulu tanganku menggesek memeknya. Selanjutnya kumasukkan tiga jariku kememeknya, lalu empat jari, hingga akhirnya kumasukkan kepalan tanganku secara perlahan

“Ahhhhhhh…..sakiiiiitttttttt…..” teriak mama

Aku tak memperdulikannya, hingga akhirnya kepalan tanganku menembus memek lebarnya. Kuludahi tanganku 5 kali sambil kumasukan dan kukeluarkan di memek mama.

“Ahhhh nikkkkkmatttt…terusss….terussss….akkkkhhhh … ohhhhh ……lebihhh ceeeeeppp……aattttttttt sayanggg” teriak mama

Tangan kiriku kupuaskan untuk meremas remas tetek pepayanya, dan tangan kananku kukeluarkan dan kumasukkan dengan cepat dimemeknya. Aku merasakan mama telah keluar, namun aku terus memacu tanganku lebih cepat hingga akhirnya mama keluar kali yang kedua. Setelah melihat tetesan darah, aku mencabut tanganku perlahan, diikuti teriakan mama: “auwwwww”

“jilatin dong say” ujar mama lirih

Kujilati cairan bercampur darah dimemek mama sambil sesekali meremas lipatan perutnya yang putih dan menggoda. Mama menjambak rambutku, dan menariknya kemukanya sambil berkata: “terima kasih sayang, mama puas sekali”

“aku juga ma” sahutku sambil mengangkatnya berdiri.

Mama memanggil semua putrinya dan Inem. Setelah mereka datang, mama meminta mereka semua jongkok dihadapan kontolku, diiringi dengan mama. Mama meminta semua menjilati kontolku secara bersamaan. 10 menit mereka menjilati, menghisap sampai menggigit biji pelerku hingga aku memuntahkan mani selama 5 kali di muka mereka masing masing.

Aku mengambil jamku dilantai, dan waktu menunjukkan pukul 06.00 WIB. Akhirnya kami masuk satu persatu kedalam rumah. Evi memelukku dari depan, mengangkat kaki kanannya, memasukkan kontolku ke mememknya, lalu dengan perlahan mengambil posisi di gendong olehku.

“Ayo kak, kita mandi air hangat didalam, tapi kakak gendong aku ya” bisik Evi sambil terus memaju mundurkan dan memutarkan memeknya yang tertancap kontolku. Akupun berjalan menuju kamar mandi dengan jalan perlahan, karena kedua kaki Evi menjepit erat pantatku.

Di kamar mandi, aku dimandikan oleh mereka semua. Setelah mbak Fani menghandukiku, mama mengoleskan salep yang lain dengan yang tadi, lalu ia memintaku berpakaian.
Mereka pun berpencar ke kamar masing masing, dan aku memakai kaos dan celanaku. Aku melirik kontolku, dan kali ini kulihat telah kembali seperti semula. Setelah berpakaian, aku menuju ruang tengah. Mama memangil semua putrinya serta Inem. Semuanya telah mengenakan pakaian. Mama berbicara serius sehubungan dengan keputusannya memisahkan kami. Akupun menyetujui keputusan tersebut, dan akhirnya mama memintaku membuka retsleting celana ku dan mengeluarkan kontolku sekali lagi. Mama meminta semua yang disitu menghisap kontolku untuk terakhir kalinya. Mulai dari Evi, mbak Fani dan Inem kusemprot dengan mani di mulut mereka. Sampai di Indah pacarku, aku berhenti sejenak, memintanya berdiri, memeluknya sambil meneteskan airmata.

“Maaf kalau aku punya salah ya Ndah” bisikku di telinga Indah

Tanpa berkata apapun, Indah mengocokkan kontolku dengan tangannya, lalu mengisapnya hingga kusemprotkan maniku yang tidak banyak lagi dimukanya. Akhirnya aku bergeser ke arah mama, dan membiarkan kontolku dihadapnnya. Mama membuka kancing dasternya hingga tetek pepayanya menyembul. Mama meletakkan kontolku dibelahan dadanya, kemudian menjepit kontolku dengan teteknya, meludahi belahan dadanya, hingga akhirnya ia mengocokkan kontolku dengan tetek pepayanya. Mama mengeluarkan maniku sebanyak 2 kali, hingga yang ketiga kontolku tak mengelurkan setetes mani pun. Mama mencabut kontolku dari teteknya, menghisapnya dengan buas, lalu mengurut kontolku seperti memeras jeruk. Kontolku benar benar mengecil sekarang, lalu mama memasukannya kedalam celana dalamku, menciumnya, lalu menutup retsletingku. Aku pun berpamitan pada mereka semua, hingga akhirnya tak bertemu mereka hingga saat ini.

Cerita Sex Mesum,Cerita Sexs,Cersex,Cerita Mesum,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Sex Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Hot 2017.

Posting Antara Indah, adiknya, Inem pembantunya, kakaknya dan Mamanya ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Akhirnya Ngeseks Juga Sama Ibu Guru SMA

$
0
0
Cerita Sex Seruu ini Berjudul ” Akhirnya Ngeseks Juga Sama Ibu Guru SMA  ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.
Cerita Sex Dewasa – Ibu Rina adalah seorang guru sejarah disalah satu sekolah SMA. Umurnya 30 tahun, cerai tanpa anak.Ibu guru Rina sangat cantik, kata orang dia mirip Demi Moore di film Striptease.

Akhirnya Ngeseks Juga Sama Ibu Guru SMA

Cerita Sex Guru
Tingginya 170 dan beratnya sekitar 50 kg serta ukuran payudaranya 36B. Semua murid-muridnya, terutama yang laki-laki pengin banget melihat tubuh polosnya telanjang. Jadi cerita seks dewasa ku ini adalah ngentot dengan ibu guru Rina yang cantik.
Suatu hari Rina terpaksa harus memanggil salah satu muridnya ke rumahnya, untuk ulangan susulan. Si Anto harus mengulang karena ia kedapatan menyontek di kelas. Anto juga terkenal karena kekekaran tubuhnya, maklum dia sudah sejak SD bergulat dengan olah raga beladiri, karenanya ia harus menjaga kebugaran tubuhnya.
Bagi Rina, kedatangan Anto ke rumahnya juga merupakan suatu kebetulan. Ia juga diam-diam naksir dengan anak itu. Karenanya ia bermaksud memberi anak itu ‘pelajaran’ tambahan di Minggu siang ini.”Sudah selesai Anto?”, Rina masuk kembali ke ruang tamu setelah meninggalkan Anto selama satu jam untuk mengerjakan soal-soal yang diberikannya.”Hampir bu””Kalau sudah nanti masuk ke ruang tengah ya saya tinggal ke belakang..””Iya..””Bu Rina, Saya sudah selesai”, Anto masuk ke ruang tengah sambil membawapekerjaannya.”Ibu dimana?””Ada di kamar.., Anto sebentar ya”, Rina berusaha membetulkan t-shirtnya. Ia sengaja mencopot BH-nya untuk merangsang muridnya itu. Di balik kaus longgarnya itu bentuk payudaranya terlihat jelas, terlebih lagi puting susunya yang menyembul.

Begitu ia keluar, mata Anto nyaris copot karena melotot, melihat tubuh gurunya. Rina membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas, tidak seperti biasanya saat ia tampil di muka murid-muridnya.”Kenapa ayo duduk dulu, Ibu periksa..”Muka Anto merah karena malu, karena Rina tersenyum saat pandangannya terarah ke buah dadanya.”Bagus bagus…, Kamu bisa gitu kok pakai menyontek segala..?””Maaf Bu, hari itu saya lupa untuk belajar..””oo…, begitu to?””Anto kamu mau menolong saya?”, Rina merapatkan duduknya di karpet ke tubuh muridnya.”Apa Ibu?”, tubuh Anto bergetar ketika tangan gurunya itu merangkul dirinya, sementara tangan Rina yang satu mengusap-uasap daerah ‘vital’ nya.”Tolong Ibu ya…, dan janji jangan bocorkan pada siapa–siapa”.”Tapi tapi…, Saya”.”Kenapa?, oo…, kamu masih perawan ya?”.Muka Anto langsung saja merah mendengar perkataan Rina”Iya””Nggak apa-apa”, Ibu bimbing ya…

Rina kemudian duduk di pangkuan Anto. Bibir keduanya kemudian saling berpagutan, Rina yang agresif karena haus akan kehangatan dan Anto yang menurut saja ketika tubuh hangat gurunya menekan ke dadanya. Ia bisa merasakan puting susu Rina yang mengeras. Lidah Rina menjelajahi mulut Anto, mencari lidahnya untuk kemudian saling berpagutan bagai ular.

Setelah puas, Rina kemudian berdiri di depan muridnya yang masih melongo. Satu demi satu pakaiannya berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yang polos seakan akan menantang untuk diberi kehangatan oleh perjaka yang juga muridnya ini.”Lepaskan pakaiannmu Anto”, Rina berkata sambil merebahkan dirinya di karpet. Rambut panjangnya tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya.”Ahh cepat Anto”, Rina mendesah tidak sabar.
Anto kemudian berlutut di samping gurunya. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pengetahuannya tentang seks hanya di dapatnya dari buku dan video saja.”Anto…, letakkan tanganmu di dada Ibu”,Dengan gemetar Anto meletakkan tangannya di dada Rina yang turun naik. Tangannya kemudian dibimbing untuk meremas-remas payudara Rina yang montok itu.”Oohh…, enakk…, begitu caranya…, remas pelan-pelan, rasakan putingnya menegang..” Dengan semangat Anto melakukan apa yang gurunya katakan.”Ibu…, Boleh saya hisap susu Ibu?”.Rina tersenyum mendengar pertanyaan muridnya, yang berkata sambil menunduk, “Boleh…, lakukan apa yang kamu suka”.

Tubuh Rina menegang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulut pemuda itu di susunya. Perasaan yang ia pernah rasakan 3 tahun lalu saat ia masih bersama suaminya.”Oohh…, jilat terus sayang…, ohh”, Tangan Rina mendekap erat kepala Anto ke payudaranya.

Anto semakin buas menjilati puting susu gurunya tersebut, mulutnya tanpa ia sadari menimbulkan bunyi yang nyaring. Hisapan Anto makin keras, bahkan tanpa ia sadari ia gigit-gigit ringan puting gurunya tersebut.”mm…, nakal kamu”, Rina tersenyum merasakan tingkah muridnya itu.”Sekarang coba kamu lihat daerah bawah pusar Ibu”.Anto menurut saja. Duduk diantara kaki Rina yang membuka lebar. Rina kemudian menyandarkan punggungya pada dinding di belakangnya.”Coba kamu rasakan”, ia membimbing telunjuk Anto memasuki vaginanya.”Hangat Bu..”Bisa kamu rasakan ada semacam pentil…?””Iya..””Itu yang dinamakan kelentit, itu adalah titik peka cewek juga. Coba kamu gosok-gosok”Pelan-pelan jari Anto mengusap-usap clitoris yang mulai menyembul itu.”Terus…, oohh…, ya…, gosok…, gosok”, Rina mengerinjal-gerinjal keenakan ketika clitorisnya digosok-gosok oleh Anto.”Kalo diginiin nikmat ya Bu?”, Anto tersenyum sambil terus menggosok-gosok jarinya.”Oohh…, Antoo…, mm”, tubuh Rini telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang, sementara bibirnya merintih-rintih keenakan.

Tangan Anto semakin berani mempermainkan clitoris gurunya yang makin bergelora dirangsang birahi. Nafasnya yang semakin memburu pertanda pertahanan gurunya akan segera jebol.”Ooaahh…, Anntoo”, Tangan Rina mencengkeram pundak muridnya, sementara tubuhnya menegang dan otot-otot kewanitaannya menegang. Matanya terpejam sesaat, menikmati kenikmatan yang telah lama tidak dirasakannya.”Hmm…, kamu lihai Anto…, Sekarang…, coba kamu berbaring”.Anto menurut saja. Penisnya segera menegang ketika merasakan tangan lembut gurunya.”Wah…, wahh.., besar sekali”, tangan Rina segera mengusap-usap penis yang telah mengeras tersebut.

Segera saja benda panjang dan berdenyut-denyut itu masuk ke mulut Rina. Ia segera menjilati penis muridnya itu dengan penuh semangat. Kepala penis muridnya itu dihisapnya keras-keras, sehingga Anto merintih keenakan.”Ahh…, enakk…,enakk”, Anto tanpa sadar menyodok-nyodokkan pinggulnya untuk semakin menekan penisnya makin ke dalam kuluman Rina. Gerakannya makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Rina.”oohh Ibu…, Ibbuu”Muncratlah cairan mani Anto di dalam mulut Rina, yang segera menjilati cairan itu hingga tuntas.”Hmm…, manis rasanya Anto”, Rina masih tetap menjilati penis muridnya yang masih tegak.”Sebentar ya aku mau minum dulu”.

Ketika Rina sedang membelakangi muridnya sambil menenggak es teh dari kulkas. Tiba-tiba ia merasakan seseorang mendekapnya dari belakang.”Anto…, biar Ibu minum dulu”.”Tidak…, nikmati saja ini”, Anto yang masih tegang berat mendorong Rina ke kulkas.Gelas yang dipegang rina jatuh, untungnya tidak pecah. Tangan Rina kini menopang tubuhnya ke permukaan pintu kulkas.”Ibu…, sekarang!””Ahhkk”, Rina berteriak, saat Anto menyodokkan penisnya dengan keras ke liang vaginanya dari belakang. Dalam hatinya ia sangat menikmati hal ini, pemuda yang tadinya pasif berubah menjadi liar.”Antoo…, enakk…, ohh…, ohh”. Tubuh Rina bagai tanpa tenaga menikmati kenikmatan yang tiada taranya. Tangan Anto satu menyangga tubuhnya, sementara yang lain meremas payudaranya. Dan penisnya yang keras melumat liang vaginanya.”Ibu menikmati ini khan”, bisik Anto di telinganya”Ahh…, hh”, Rina hanya merintih, setiap merasakan sodokan keras dari belakang.”Jawab…, Ibu”, dengan keras Anto mengulangi sodokannya.”Ahh…,iyaa””Anto…, Anto jangann…, di dal.. La” belum sempat ia meneruskan kalimatnya, Rina telah merasakan cairan hangat di liang vaginanya menyemprot keras.

Kepalang basah ia kemudian menyodokkan keras pinggulnya.”Uuhgghh”, penis Anto yang berlepotan mani itupun amblas lagi ke dalam liang Rina.”Ahhhhhhh…”.

  • Cerita Dewasa Ngeseks Sama Ibu Guru SMA
  • Cerita Hot Ngeseks Sama Ibu Guru SMA
  • Cerita Sex Panas Ngeseks Sama Ibu Guru SMA
  • Cerita Sex Bokep Ngeseks Sama Ibu Guru SMA
  • Kisah Seks Ngeseks Sama Ibu Guru SMA
  • Kisah Mesum Ngeseks Sama Ibu Guru SMA
  • Cerita Sex Tante
  • Cerita Sex Sedarah
  • Cerita Sex Janda
  • Cerita Dewasa Jilbab
  • Terbaru 2017

Posting Akhirnya Ngeseks Juga Sama Ibu Guru SMA ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Kisah Seks Panas Aku dan Ibu Mertuaku

$
0
0

Cerita Sex Mertua ini berjudul ” Kisah Seks Panas Aku dan Ibu Mertuaku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

Cerita Sex – Perkawinanku yang telah berusia tujuh tahun tergolong mulus dan memberi banyak kebahagiaan. Tetapi tidak sejak enam bulan lalu, tepatnya setelah istriku Neni terkena kanker payudara dan terpaksa salah satu miliknya itu harus diangkat. Neni menjadi sangat murung dan kehilangan gairah hidup. Bahkan ia memutuskan keluar dari tempatnya bekerja di sebuah perusahaan swasta.

Kisah Seks Panas Aku dan Ibu Mertuaku

Cerita Sex Sedarah

Kuakui, dengan hilangnya salah satu payudara di tubuh Neni, ada sebagian pesonanya yang hilang. Bila ia telanjang, kurasakan ada sesuatu yang hilang. Sepasang buah
dadanya yang sangat montok dan selalu menjadi pelampiasan gairahku kini tinggal satu. Bagian yang lain menjadi rata dan bahkan ada semacam luka parut yang sangat mengganggu. Namun karena aku tak mau menyakitinya, kuanggap itu bukan masalah. Bahkan kerap kuyakinkan bahwa aku tak pernah berpikir untuk meninggalkannya.

Tetapi tidak bagi Neni. Kehilangan payudara menjadikannya hilang rasa percaya diri. Setiap hari hanya berbaring di tempat tidur. Tidak mau mengerjakan apa pun termasuk mengurus Lani, putriku yang berusia 3 tahun anak kami satu-satunya. Untung ada ibu mertuaku yang memutuskan tinggal bersama kami setelah Neni menjalani operasi. Dan karena ibu mertuaku itulah segala pekerjaan rumah menjadi beres termasuk memasak dan mengurus Lani.

Malangnya, Neni sama sekali menolak diajak berhubungan intim sejak mulai sakit dan sampai payudaranya diangkat. Ia malah selalu menyuruhku untuk mencari wanita pengganti karena menurutnya ia sudah tidak pantas lagi melayaniku. Maka sebagai laki-laki berusia 33 tahun (istriku berumur 28 tahun), yang masih sangat potens dalam soal seks, aku sering merasa puyeng. Mau mencari kepuasan ke WTS aku merasa jijik. Di samping dipakai banyak orang, pasti membawa penyakit berbahaya.

Pernah melintas pikiran buruk untuk merayu ibu mertuaku. Usia ibu mertuaku sudah 53 tahun dan telah menjanda sejak kematian suaminya tiga tahun lalu. Pikiran ngeres itu muncul setelah aku sempat memergokinya mengenakan pakaian yang sangat minim. Suatu hari ia sedang mandi. Tiba-tiba dari arah dapur tercium bau gosong nasi yang sedang ditanak. Aku yang sedang memberi makan burung di dekat dapur jadi berteriak.

“Bau gosong apa nih Bu, nasi yah?” ujarku saat itu karena tidak tahu ibu mertuaku ada di kamar mandi.

Ibu mertua yang mendengar teriakanku langsung lari keluar dari kamar mandi. Tubuhnya yang masih basah kuyup, karena belum selesai mandi, hanya dililit handuk yang berukuran tak cukup lebar. Hanya menutup dada dan sedikit di bawah pangkal pahanya. Dengan tergesa ia segera mengangkat panci, mematikan kompor dan memindahkan nasi ke magicjar agar nasi tidak berbau gosong semua.

Saat itulah, saat ibu mertuaku melakukan segala aktivitas itu, aku bisa melihat sebagian tubuh ibu mertuaku yang belum pernah kulihat. Kulit ibu ternyata lebih bersih dibandingkan kulit Neni, istriku. Buah dadanya kurasa juga lebih besar dibanding kepunyaan Neni. Hanya mungkin sudah agak kendur. Aku tidak bisa memastikan karena belum pernah menyentuhnya dan saat itu terbelit oleh handuk yang dililitkannya.

Namun, yang lebih membuatku panas dingin, adalah saat ia membungkukkan badan. Karena handuknya kelewat kekecilan, saat membungkuk handuknya menjadi tambah terangkat. Jadilah aku bisa melihat pahanya yang membulat sampai ke pangkalnya. Juga pantatnya yang besar dan pinggul yang mengundang pesona. Bahkan, ah, aku juga bisa melihat memek ibu mertuaku yang terlihat mengintip di antara kedua pangkal pahanya. Kemaluan ibu mertuaku terlihat gundul tanpa rambut. Tampaknya habis dicukur.

Melihat itu, gairahku langsung naik cukup tinggi. Jakunku menjadi turun naik dan denyut jantung menjadi tidak teratur. Maklum sudah cukup lama tidak mendapat layanan istri di tempat tidur. Saat itu aku nyaris nekad memeluk ibu mertuaku dari belakang dan melampiaskan hasrat yang menggelegak. Namun takut dianggap kurang ajar dan bisa mengundang masalah bila ibu mertuaku tidak berkenan, aku pendam keinginan itu. Juga karena penampilan ibu selama ini sangat pendiam dan rajin menasehati hingga aku tidak berani kurang ajar.

Dari waktu ke waktu, sikap istriku bukannya membaik tetapi semakin buruk. Ia hanya keluar kamar saat makan atau mandi dan selebihnya dihabiskan untuk tidur atau nonton TV yang juga tersedia di kamar. Ia juga menolak bila diajak berhubungan badan. Jadilah kami sering bertengkar seperti yang terjadi malam itu.

“Kalau kamu tetap dingin, biar nanti aku mencari pelacur untuk menggantikanmu,” kataku dalam nada tinggi karena tak bisa menahan emosi.

Gairahku malam itu memang sudah naik ke ubun-ubun. Tetapi Neni hanya menjawab santai.

“Aku kan sudah minta Mas Hen mencari wanita lain yang bisa melayani. Aku nggak apa-apa kok,” ujarnya enteng.

Emosiku meledak. Sambil keluar kamar pintu kututup kencang hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras. Ingin rasanya aku menstater motor keluar untuk mencari pelacur di pinggir jalan atau ke hotel yang menyediakan wanita panggilan. Tetapi kemana, aku tidak punya pengalaman? Dan lagi malam sudah sangat larut. Untuk meredam emosi, kuambil sebotol air dingin dan kubawa ke kandang ayam di belakang rumah. Tempat yang paling kusenangi untuk melamun dan mengurangi rasa gundah.

Benar emosiku mulai reda setelah beberapa tegukan air dingin membasahi kerongkonganku. Terlebih setelah sebatang rokok kunyalakan dan kuhisap. Berteman asap rokok, anganku mengembara memikirkan nasib perkawinanku yang porak-poranda gara-gara kanker yang diderita istriku. Namun saat aku hendak menyalakan batang rokok berikutnya, suara ibu mertua mengagetkanku.

“Bertengkar lagi ya Hen,” lirih suara ibu mertuaku terdengar.

Wanita itu ternyata telah berdiri tak jauh dari tempat aku duduk di kegelapan kandang ayam.

“I.. Ibu belum tidur? Maafkan saya Bu,” ujarku sedikit tergagap.
“Bukan kamu yang salah. Tetapi memang Neni yang keterlaluan. Padahal ibu sudah berkali-kali mengingatkan,” katanya lagi seolah menyalahkan diri sendiri.

Ibu mertuaku mendekat dan duduk menjejeriku di kursi panjang. Mungkin ia tidak enak dengan sikap putrinya itu.

“Saya emosi karena Neni lebih senang kalau saya tidur dengan pelacur. Saya pusing sekali..,”
“I.. Iya Ibu tahu. Pasti kamu sangat pusing,” ujarnya lirih mencoba memahami perasaanku.

Sasaat kami hanya diam membisu. Aku dengan pikiranku yang kesal dengan ulah istrik. Sedang ibu mertuaku? Entah menerawang kemana pikiranbnya. Sampai akhirnya, “Kalau mau ibu punya usul.., ta.. tapi,” ibu mertuaku nampak ragu untuk menyelesaikan kalimatnya.
“Usul apa Bu? Katakan saja..,”
“Begini. Dulu, kalau ibu hamil muda, bawaannya enggan melayani bapaknya Neni. Bahkan dipaksa pun ibu menolak. Dan itu berlangsung sampai tiga bulan. Maka bapak jadi tidak kuat. Akhirnya sebagai jalan keluar, setiap ingin bapak minta itunya dikocok oleh tangan ibu sampai keluar,” ujar ibu mertuaku.
“Saya sudah minta begitu Bu, tetapi Neni tetap tidak mau,” kataku menukas.

Ibu mertuaku terdiam. Ia ingin menyampaikan sesuatu tetapi terlihat ragu. Wajahnya menunduk. Sampai akhirnya, “Hen, ibu kasihan sama kamu. Biarlah ibu yang bantu mengocok, biar pusingnya hilang,” ujarnya lirih.

Sungguh aku sangat senang dengan tawaran ibu mertuaku. Daripada mengocok sendiri sambil membayangkan paha dan pantat besar ibu mertuaku. Kini dia yang malah menawarkan diri untuk mengocok kontolku. Pasti lebih asyik, pikirku.

“Te.. Terus kapan Bu? Saat ini kepala saya sangat pusing.” Memang sejak tadi gairahku naik cukup tinggi.
“Sekarang juga boleh,” katanya menawarkan.

Tadinya ibu mertuaku mau melakukannya di tempat kami duduk di dekat kandang ayam. Tapi kutolak dengan alasan kurang leluasa dan tempatnya kurang nyaman. Akhirnya kami sepakat melakukan di kamar tamu, karena di kamar yang ditempati ibu mertuaku ada Lani putriku. Ibu memintaku untuk lebih dulu mengecek apakah Neni sudah pulas apa belum. Katanya, nggak enak kalau sampai Neni tahu. Dan Neni ternyata sudah pulas mendengkur hingga aku langsung menyusul ibu mertuaku ke kamar tamu.

Di dalam kamar, ibu mertua menungguku duduk di tepian ranjang. Tapi ia nampak canggung, mungkin malu atau entah apa yang membersit di kepalanya. Namun aku tak peduli dan segera kulepaskan sarung dan baju kaos yang kukenakan. Dengan rudal yang telah tegak mengacung dan tubuh bugil telanjang bulat aku duduk merapat ke ibu mertuaku.

“Ayolah Bu, biar pusingku hilang. Katanya mau mengocok?” kataku sambil menarik tangan ibu mertuaku dan menempelkannya di penisku.

Melihat kontolku yang ukurannya lumayan besar dan telah tegak mengacung, wanita itu agak tertegun melihatnya. Wajahnya kian tertunduk tapi kuyakin ia mengagumi alat kejantananku itu. Mengagumi kepala penisku yang membonggol dan batangnya yang cukup besar dihiasi urat-urat menonjol.

Cerita Sex Mesum,Cerita Sexs,Cersex,Cerita Mesum,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Sex Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Hot 2017.

Posting Kisah Seks Panas Aku dan Ibu Mertuaku ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.


Cerita Dewasa Ketagihan ML Sama Atasan

$
0
0
Cerita Panas ini berjudul ” Cerita Dewasa Ketagihan ML Sama Atasan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

Cerita Dewasa Ketagihan ML Sama Atasan

Cerita Sex Ngentot

Posting Cerita Dewasa Ketagihan ML Sama Atasan ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Setiap gesekan yang dilakukan Irwan membuat Anita mendesah

$
0
0

Cerita Sex Panas ini berjudul ” Setiap gesekan yang dilakukan Irwan membuat Anita mendesah ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

Cerit Sex – “Iya… masuk.” Terdengar ketukan diluar pintu ruangan saya. “Maaf pak. Apakah bapak mau memulai untuk menyeleksi calon sekretaris.” “Hmmm… suruh masuk.” Perintah Irwan tanpa menoleh kepada bawahannya. Beberapa saat kemudian terdengar kembali suara ketukan di pintu ruangan tersebut.

Cerita Sex Panas Gesekan Mantap

Cerita Sex Panas

“Masuk…” “Siang pak…” “Hmmm… silahkan perkenalkan siapa kamu.” Sahut Irwan tanpa terlalu memperdulikan kehadiran calon pelamar tersebut di hadapannya yang masih berdiri. Saat itu Irwan memang sedang asik membaca berita
“Tolong sebutkan nama kamu… umur kamu… sekarang kamu tinggal dimana… dan apa pendidikan terakhir kamu serta dari universitas mana.” Tanya kembali Irwan yang tak memperdulikan wanita yang kini duduk di depan mejanya.

“Nama saya Sarah Pradipta, saat ini saya berusia 21 tahun. Saya tinggal di perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. Saya merupakan Lulusan D3 jurusan sekretaris pada universitas Swasta Trisakti.” Jawab Sarah dengan lancar tanpa merasa gugup bila sedang interview. Saat itu sarah mengenakan baju yang sungguh menawan. Blazer hitam dipadu kemben putih tanpa memakai Bra yang menahan buah dada yang berukuran 36B hingga terlihat jelas sekali terbentuk puting susunya pada pakainannya. Rok ketat pendek yang memamerkan kemulusan kulit pahanya yang putih, seakan memancing setiap tangan untuk menjamah serta merasakan kehalusannya.

 

Dengan postur tubuh sekitar 170 cm yang cukup tinggi bagi wanita seperti Sarah. Terkadang banyak sahabatnya yang bertanya kepadanya, mengapa ia lebih memilih untuk menjadi seorang sekretaris dibandingkan menjadi seorang model karena Sarah memiliki segala kriteria seorang model papan atas. Paras wanita indo antara Belanda-Jawa. Bola mata coklat dipadu dengan Rambut berombak merah bata sepunggung, kulit putih bersih. Memiliki leher yang jenjang, dengan sedikit rambut halus yang tumbuh di lehernya. Lekukan tubuh yang mengiurkan setiap mata yang memandang. Seakan akan mengundang terjangan setiap laki laki yang memandangnya bila sedang berjalan. Memang selama ini Sarah sangat menjaga kebugaran tubuhnya dengan erobik rutin di sebuah gym Selebritis Fitnnes dibilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

 

Sepintas Irwan tertuguh dengan hadirnya bidadari yang berdiri dihadapannya saat itu. Tanpa kembali memperdulikan fresh news yang paling ia suka bila membuka forum Bluefame.com. Tatapannya bagaikan menelanjang Sarah, menatap dan menilai setiap lekukan tubuh Sarah saat itu. “Pak… apakah ada yang salah dengan pakaian yang sekarang saya kenahkan. Apakah bapak kurang berkenan dengan pakaian ini.” Tutur Sarah setelah menyadari tatapan Irwan yang menatapnya dari ujung kaki hingga ujung rambut. “Ooh… tidak tidak ada yang salah, hmmm… saya suka dengan penampilan kamu… apakah kamu sudah berkeluarga saat ini.” Tanya Irwan yang ingin mengetahui status pelamarnya saat itu. “Belum pak… Saat ini saya ingin memfokuskan untuk karier saya, oleh karena itu saya tidak ingin menjalin sebuah hubungan dengan siapapun.” Jawab Sarah dengan menundukkan wajahnya menatap ke bawah karena malu atas pertanyaan itu. Atau mungkin karena malu atas tatapan Irwan yang terus menatapnya. “Selain kemampuan dibidang kesektretarisan. Kamu memiliki kemampuan apa lagi. Mungkin ini agak mengherankan, namun ini sebetulnya sangat diperlukan sekali bagi seorang sekretaris saya.” “Hmmm… dilain bidang kesekretarisan… mungkin saya juga bisa memberikan sesuatu yang lebih untuk bapak… namun bila bapak juga mengingginkannya.” Perlahan Sarah berjalan mendekati tempat Irwan, dengan menampilkan paras muka nakalnya Sarah membuka retsleting celana Irwan dan mengeluarkan naga saktinya keluar dari sarangnya. Di genggamnya batang kemaluan Irwan dengan jari jari lentiknya. Perlahan dikocok kocok batang kemaluan itu naik turun seirama. Sesekian detik kemudian naga yang tertidur itu terbangun dan mengeliak dengan urat urat yang menonjol di tubuhnya. Dengan lidah nakalnya Sarah memulai permainannya dengan menjilat kepala kemaluan yang ia genggam itu. Memasukkan kemaluan Irwan dengan diameter cukup besar dan panjangnya sekitar 17 – 20 sentimeter itu ke dalam mulutnya. Dengan lahap Sarah menelan habis batang kemaluan itu. Mengoral dengan menaik turunkan sambil tangan sebelah kanannya membelai kantung kemenyan Irwan.

Merasa kemaluannya sedang di oral oleh Sarah dengan nikmatnya, tangan sebelah kanan Irwan pun turun mencari bongkahan buah surga yang menjulang mengemaskan ke dalam genggaman tangannya yang kekar berotot itu. Merasa tak ingin sensasi ini terganggu, Irwan melepaskan genggaman buah dada Sarah yang kini telah mengelantung di luar baju dalamnya dan mengapai telphonenya serta memberitahukan bawahannya bahwa untuk saat ini ia tak ingin diganggu serta memberitahukan bahwa ia telah menerima Sarah sebagai sekretarisnya yang baru. saat ini ia memberitahukan juga bahwa ia sedang memberikan tugas kepada Sarah tentang tugas tugasnya sebagai sekretarisnya. Setelah menaruh kembali gagang telphone tersebut Irwan kembali mencari mainannya yang tadi sempat tertunda. Kemudian Sarah melepaskan kulupannya dan menanyakan kemungkinan apakah Irwan mengingginkan sensasi yang lebih dari permainan ini dan yang merupakan tanda terima kasih karena ia telah diterima untuk berkerja di perusahaan ini. Sarah duduk di atas meja kerja Irwan dan merenggangkan kedua kakinya tepat dihadapan Irwan yang menampilkan celana dalam putih dengan model renda. Menurunkan celana dalam berendanya yang

membungkus lipatan gundukan daging montok itu dihadapan Irwan yang mulai terpanah dengan pemandangan yang kini ia saksikan. Tak ingin berlama lama memandangnya. Irwan langsung memendamkan kepalanya di dalam selangkangan Sarah dan melahap harumnya liang kemaluan Sarah yang terawat itu. Ternyata selain merawat kebugaran tubuhnya. Sarah juga tak lupa merawat liang kewanitaannya dengan segala ramuan ramuan tradisional yang berasal dari ibunya yang keturunan orang Jawa. Keharuman terpancar di dalam selangkangannya, memberikan sejuta rangsangan terhadap Irwan. “Sshhhhh…. mmmmm….” rintih Sarah mendahakkan kepalanya menatap ke atas menikmati setiap jengkal jilatan Irawan terhadap vaginanya. Sluup… sluup… terdengar suara jilatan Irwan yang sedang menikmati. “Sssshhh…. Pak. Ooohh….” erang kembali Sarah saat Irwan

memainkan klitorisnya dan mengigit halus serta menekan nekan kepala Irwan tanpa memperdulikan bahwa Irwan adalah atasannya saat itu. Jilatan demi jilatan menjelajahi vagina Sarah, hingga tak sanggup lagi Sarah menahan lebih lama rasa yang ingin meledak didalam dirinya. Nafas yang makin memburu… sahut menyahut didalam ruangan yang cukup besar itu. Beruntung ruangan Irwan kedap suara, jadi tak kwatir sampai terdengan oleh karyawannya di luar sana. Beberapa menit kemudian Sarah mengejang sambil mendesah keras serta meluruskan kedua kakinya yang jenjang itu lurus tepat di belakang kepala Irwan yang sedang terbenam menjilati bongkahan vagina Sarah. Akhirnya Sarah mencapainya dengan keringat disekujur tubuhnya. Meskipun ruangan tersebut Full AC namun Sarah masih merasa kepanasan di sekujur tubuhnya saat itu. Mungkin karena pengaruh hawa nafsu yang kini menjalar didalam dirinya atas rasa yang barukali ini ia dapatkan. Masih dengan posisi Sarah duduk di atas mejanya. Irwan membuka seluruh celana serta celana dalamnya dan membebaskan sepenuhnya naga sakti yang ia banggakan itu. Menyadari hal itu Sarah menaikan lebih tinggi Rok ketatnya hingga ke pinggangnya yang ramping dan merenggangkan kedua pahanya yang siap akan dinikmati oleh atasan barunya. Irwan mengenggam batang kemaluannya dan mengosokannya diantara bibir vagina Sarah yang telah basah bercampur liur Irwan dan mani Sarah yang tadi keluar. Perlahan Irwan menekan kepala kemaluannya ke dalam vagina Sarah yang menantang ingin segera di ganjal oleh batang kemaluaan besar berurat Irwan. Vagina yang hanya dihiasi bulu bulu halus berbentuk V diatas liangnya. Semakin

membuat gemas Irwan yang memandangnya. Dengan dibantu Sarah yang membuka kedua pahanya semakin lebar, mempermudah kemaluan Irwan untuk segera menerobos masuk. “Pak… plan… pelan Pak. Sakit.” Ujar Sarah ketika merasakan mahkota keperwanannya ini akan segera dilahap oleh atasannya. Dengan mimik muka Sarah yang mengigit bibir sensualnya. “Tahan sebentar yah… setelah ini kamu akan merasakan sebuah sensasi yang tak mungkin kamu dapatkan ditempat lain selain dengan saya. Sarah hanya mengangguk kecil kepada Irwan yang melanjutkan dorongannya untuk segera mendobrak pintu surganya yang masih rapat tertutup itu. Dengan kedua tangan yang memegang kedua sisi meja Irwan, Sarah menahan dorongan Irwan yang terus berusaha. Akhirnya usahanya membuahkan hasil. Kepala kemaluannya memasuki vagina Sarah perlahan lahan dan semakin dalam. Setelah terasa seluruh dari batang kemaluannya masuk semua. Irwan tak langsung

menariknya kembali. Sesaat didiamkan dulu batang kemaluannya didalam vagina sempit Sarah yang perawan itu. Menikmati remasan remasan otot vagina Sarah terhadap batang kemaluannya. Sensasi wajah Sarah yang menahan sakit yang dirasakan semakin membuat Irwan semakin meluap birahinya untuk lebih lanjut menyetubuhi Sarah. Pelan pelan Irwan menarik kembali batang kemaluannya dari dalam vagina Sarah dan hanya menyisakan kepalanya saja dan kembali menekan masuk terus dan berulang ulang hingga Sarah merasakan birahinya kembali bangkit bersamaan dengan gesekan gesekan yang dibuat oleh Irwan kepada liang kewanitaannya. “Pak… lebih cepat dong pak dorongannya.” Ujar Sarah meminta agar Irwan semakin cepat

memompa vaginanya. Setiap tekanan yang dilakukan Irwan terhadap vagina Sarah, mengakibatkan klitorisnya ikut tergesek dan menimbulkan sensasi nikmat yang begitu indah. Merasa Vagina Sarah telah dapat menerima kehadiran batang kemaluannya yang besar ini, maka pompaan Irwan pun semakin genjar keluar masuk kedalam vagina Sarah. Tak terasa pergumulan ini berlangsung selama 30 menit lamanya. Hingga Sarah telah keluar sebanyak 4 kali. “Pak… sssshhh…. please

pak… nikmatnya batang kemaluan bapak ini. Trus pak….” desah Sarah semakin mengila atas rasa yang ia dapatkan ini. “Paaaakkk… Sarah tidak kuat lagi…. Aaakkkhhh…” Mendengar seruhan Sarah yang sedikit lagi mencapai puncaknya, maka Irwan pun tak ingin lebih lama lagi. Kali ini Irwan ingin mengakhiri dengan bersama sama. “Tahan sebentar Sarah… kita sama sama keluarinnya. Jangan dikeluarin dulu… tahan.” Perintah Irwan yang semakin genjar memompa vagina sarah yang tak

memperdulikan perih yang dirasakan Sarah pada bibir vaginanya yang semakin memerah itu. Akhirnya…. “Aaaakkkhhh… Saaaarrraaah.” Erang Irwan yang bersamaan dengan erangan sarah pada saat itu memanjang sambil saling berpelukan dalam dekapannya masing masing. Anita ( 20 tahun ) Seusai persenggamahan mereka. Sarah bergegas mengenakan seluruh pakaiannnya dan merapikan pakaian yang agak lesuh itu karena pergumulannya dengan Irwan atasan barunya. Tak lupa Sarah mengambil secarik Tissue basah dari tas kecilnya dan membersihkan vaginanya dari bekas bekas sperma yang di muncratkan Irwan didalam liang kewanitaannya. Sepulang kerja Irwan menawarkan untuk mengantar sekretaris barunya Sarah pulang ke

rumahnya yang berada di perumahan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur. Setibanya Sarah dan Irwan didepan rumahnya. Sarah dikejutkan dengan hal yang membuat Sarah untuk meninggalkan Irwan sendiri dirumahnya bersama dengan adiknya Anita.

Kepergian Sarah yang tiba tiba itu dikarena ada salah satu keluarganya yang sakit keras malam itu juga. Dan Sarah tak sungkan meminta pertolongan Irwan untuk menunggunya di rumahnya bersama Anita adiknya yang masih kuliah di Universitas Gunadarma. Karena mereka hanya tinggal bertiga di rumah itu, sedangkan ayahnya Sarah telah meninggal dunia sekitar 4 tahun yang silam. Bersama dengan ibunya yang kini menjanda. Dengan spontan Irwan menawarkan Sarah untuk mengunakan

mobil Jaguarnya untuk menemani ibunya ke rumah saudaranya malam itu. Tawaran Irwan pun tak sia sia kan. Sarah bersama ibunya berangkat menuju rumah saudaranya yang berada cukup jauh daritempat tinggalnya dengan mengunakan mobil Jaguar yang Irwan tawarkan. Kecantikan Anita tak kalah dengan kecantikan kakaknya. Paras muka Anita mungkin dapat dikatakan lebih menawan dan mempesona dibandingkan dengan kakaknya Sarah. Dengan kulit yang sama putih serta berambut hitam lurus sebahu, dihiasi bibir dan mata yang menantang laki laki disekitar komplek perumahannya. Postur tubuh Anita lebih pendek dibandingkan dengan kakaknya. Sekitar 165 cm dengan sepasang buah dada berukuran 36 C lebih besar diatas kakaknya. Sepasang bongkahan pantat menawan yang dipadu dengan pinggulnya yang langsing. Postur tubuh Anita membuat Darah muda Irwan kembali terbakar setelah mengetahui kemolekkan tubuh adik Sarah ini. “Mimpi apa aku kemarin malam…

hingga hari ini aku dikelilingi oleh bidadari cantik seperti Sarah dan Anita. Sungguh beruntungnya diriku hari ini.” Kata Irwan dalam hatinya. Ketika merasa keberuntungan berpihak kepadanya saat ini. Pertama mendapatkan seorang sekretaris secantik Sarah serta mendapatkan kenikmatan menyetubuhi Sarah siang tadi didalam ruangannya. “yuk masuk… kita tunggu mama dan kak Sarah didalam saja.” “Oh yah, perkenalkan nama saya Anita, umur saya 20 tahun nanti bulan depan. Anita panggil siapa yah sama….” Oceh Anita yang terus menerus sambil berjalan kedalam rumahnya. “Nama saya Irwan Direktur disalah satu Perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang ekspor impor. Sekaligus merupakan atasan baru kakakmu Sarah. Panggil saja kak Irwan.” Ujar Irwan buru buru karena belum sempat memperkenalkan namanya sebari tadi karena ocehan Anita wanita yang membuat mata Irwan terus terpanah dengan goyangan pantatnya ketika berjalan tepat dibelakangnya.

 

“Oh… jadi boss baru kak Sarah yah… wah kak Sarah beruntung sekali yah memiliki boss yang baik hati serta tampan seperti kak Irrrrwaaan…” “Anita juga mau bila nanti kerja memiliki boss setampan kakak Irwan.” Ujar Anita yang panjang lebar. “Kak… sebentar yah, Anita mau menyegarkan badan Anita dulu. Bau nih, seharian kena terik matahari. Kak Irwan kalau mau minum ambil saja sendiri, jangan malu malu anggap saja seperti rumah kakak sendiri.” Kata Anita sambil memainkan matanya yang nakal ke arah tatapan Irwan. Gila sungguh mengiurkan tubuh Anita adiknya Sarah ini. Beruntung sekali bila ada pria yang akan menjadi kekasihnya kelak nanti. Tak kalah dengan kakaknya Sarah. Merasa haus… Irwan berjalan mencari kulkas untuk mengambil sebotol minuman ringan menghapus dahaganya. Sambil kembali duduk di sofa ruang tamu keluarga Sarah. Irwan kembali dikagetkan dengan kehadiran Anita yang hanya mengenahkan gaun tidur putih tipis tiga jari dari lututnya,

amar samar menampakkan seluruh lekukkan tubuhnya dibalik gaun yang seksi itu. Begitu indah pemandangan yang sekarang Irwan saksikan, sayang bila matanya harus mengedip meski hanya sekejap. Anita mengunakan gaun putih dengan celana dalamnya hitam model G-String dipadu dengan Bra berwarna hitam segitiga yang hanya menutupi puting susunya saja. Tak terasa naga yang bersembunyi didalam celana katun Irwan kembali mengeliak dengan hebat hingga membentuk tonjolan yang cukup besar pada luar celananya. “Loh kok malah bengong sih… apa ada yang salah yah dengan baju tidur yang Anita pakai ini atau mungkin kakak kurang menyukainya.” Ujar Anita setelah melihat tatapan Irwan yang kaget melihatnya keluar dari dalam kamarnya yang masih dengan rambutnya yang masih basah karena mandi tadi. “Tidak… tidak ada yang salah dan saya suka kok dengan gaun tidur kamu… hanya saja hhhmmmm…” jawab Irwan dengan gugup karena tertangkap basah melihat kearah buah dadanya serta ke arah selangkangannya. “Hanya saja… apa? Kok diam sih. Atau mungkin karena kakak kaget malihat Anita mengenahkan gaun tidur dengan dalamanya yang terlihat jelas yah.” Sahut Anita sambil mengoda Irwan yang merasa malu karena melihatnya begitu seksi. Dengan agak gugup Irwan menjawab “Hanya saja kamu terlihat begitu sangat dewasa di bandingkan dengan saat kamu mengenakan kaos dan celana jeans.” Tutur Irwan. “Trus setelah itu…”

“Trus kamu juga sangat seksi sekali mengenahkan gaun tidur itu. Kakak sangat mengagumi keindahan tubuhmu.” Tiba tiba deringan Handphone Anita berbunyi. Ternyata yang menelphone itu adalah kakaknya. Sarah. “Hallo… kenapa Kak Sarah.” Sahut Anita menjawab panggilan itu. “Anita. Mungkin kakak tidak bisa pulang malam ini karena paman ternyata sedang mengalami pendarahan, saat ini paman sedang dirawat intensif dirumah sakit RSCM, Salemba. Kak Irwan masih disana tidak? Suruh saja ia menginap dirumah kita, karena hari semakin malam dan mustahil ada taksi yang berkeliaran jam segini. Kak Irwan nanti persilahkan saja untuk tidur di kamar kakak saja.” Ujar Sarah memberitahukan bahwa ia serta ibunya tak dapat pulang malam ini. “Iya… kak Irwan masih disini sedang ngobrol dengan Anita.” Jawab Anita kembali. “Anita ingat yah… kak Irwan adalah milik kakak. Jadi jangan kamu sekali kali berbuat yang bukan bukan terhadapnya malam ini. Ingat pesan kakak yah.” Ancam Sarah yang memfokuskan pembicaraannya untuk tidak mengusik kehadiran Irwan malam ini disaat ia tak ada disana. “Oke boss… bagi bagi dong kalau punya cowok setampan ini kak…” ejek Anita kepada Sarah di telphone. “Awas kamu kalau macam macam yah…” “Gimana… apakah Sarah pulang malam ini…” Tanya Irwan yang ingin tahu apakah Sarah pulang malam ini. “Kak Sarah tidak dapat pulang malam ini, dan kakak diminta untuk menginap saja disini dan tidur di kamarnya nanti malam.” Ujar Anita sambil meletakkan Handphonenya di atas meja tamu setelah mengakhiri pembicaraan itu. “Kak kayaknya ada sesuatu yang menonjol tuh di balik celana kak Irwan… kayaknya besar banget!” sambil menhampiri Irwan yang duduk depannya dan duduk tepat disampingnya. “Ah gak ini bisa lah… kalau liat wanita cantik bergaun tidur sexy serta transparan lagi… yah gini deh akibatnya. Gak bisa kompromi, minta jatah…” canda Irwan menutup malunya karena adik kecilnya menonjol dibalik celananya. “Kayaknya kalau diusap usap sama tangan Anita mungkin bisa lebih besar lagi yah… ih jadi pengen nih liat itunya kak Irwan.” Seru Anita sambil memegang batang kemaluan Irwan diluar celana panjangnya.

Karena merasa mendapatkan angin segar dari perbincangan yang mulai menjurus ke hubungan badan. Maka tak sungkan sungkan Irwan mulai meraba halus paha Anita yang putih mulus itu. perlahan namun semakin berjalan menuju titik temu nikmatnya. Antara bibir Irwan dan Anita saling berpangutan, mendesah, nafas yang memburu karena nafsu yang menjadi. Tak kala desahan Anita semakin menjadi saat tangan kekar Irwan mulai menyusup di balik celana dalam G- string yang dikenakan Anita. Mengorek… mencari dimana gerangan daging lebih tersebut… setiap gesekan yang dilakukan Irwan membuat Anita mendesah bagaikan setan kepanasan dengan mulut yang engap engapan layaknya manusia yang kekurangan oksigen. Merasa tak ingin disaingi kegesitannya. Anita pun segera melancarkan serangannya. Membuka gesper yang melingkar pada pinggang Irwan dan menurunkan retsleting celana serta langsung membuka seluruh kain yang membalut bagian bawah Irwan.

Dengan posisi Anita berjongkok di bawah. Anita dengan bebasnya menikmati batang kemaluan Irwan bertubi tubi, layaknya seorang anak kecil yang sedang menemukan mainan barunya. Tak henti hentinya Anita mengulup kepala serta batang kemaluan Irwan… naik turun keluar masuk mulutnya. Terasa sekali ngilu kepala kemaluan Irwan saat Anita mengesikkan batang kemaluannya pada sisi gigi rahangnya, kanan kiri dan terus bergantian. “Gila nih cewek… kayaknya Anita lebih berpengalaman dibandingkan dengan kakaknya Sarah… pintar sekali ia mempermainkan batang kemaluanku… sungguh nikmat sekali, meski terkadang rasa ngilu bertubi datang namun nikmatnya gak bisa di utarakan dengan kata kata.” Guyam Irwan dalam hati sambil menikmati setiap jengkal batang kemaluaanya di hisap oleh Anita. Lalu tak ingin akan berakhir sampai disini… Irwan menarik tubuh Anita dan disuruhnya mengangkang tepat di atas mukanya. Dengan gencar Irwan menyapu

vagina Anita yang sama sama nikmatnya dengan Sarah. Namun vagina Anita seakan menebarkan bau yang sungguh membuat Irwan semakin gencar dan lahap menjilati liang kewanitaannya hingga setiap cair yang keluar dari sela bibir kemaluannya yang montok itu, tak dibiarkan sia sia oleh Irwan. Dibukanya kedua belah bibir kemaluan Anita dengan jari telunjuk Irwan, kemudian dengan leluasa lidah Irwan bermain… berputar putar… dan menekan nekan menerobos liang kewanitaan Anita yang berwaran merah muda itu. sungguh rasa dan sensasi yang berbeda. Merasa mereka berdua hampir sama sama akan sampai, maka di turunkan tubuh Anita yang semula mengangkang di kepalanya dan berjongkok tepat di atas batang kemaluannya yang tegang menunjuk ke atas tepat dibawah bibir vagina Anita berada. Hanya dengan sedikit tekanan pada bibir vagina Anita.

Batang kemaluan Irwan berhasil menerobosnya tanpa harus bersusah payah seperti vagina milik kakaknya Sarah. Sesaat ketika batang kemaluan Irwan telah tertancap penuh didalam vagina Anita. “Uuuuhhh… kak. Mmmmhhh… nikmatnya punya kakak yang besar ini.” “Sssshhhh…. mmmmhhh… pantas kak Sarah takut tinggalin kak Irwan sendiri di sini dengan Anita.

Ternyata kak Sarah tergila gila dengan punya kak Irwan yang sungguh perkasa ini…” ujar Anita sambil mengoyangkan pinggulnya maju mundur… berputar putar merangsang batang kemaluan Irwan yang mengaduk liang kewanitaannya. “kalau begini nikmatnya… Anita mau selama 1 bulan nonstop dient*t setiap hari sama kak Irwan yang ganteng dan perkasa ini.” Goda Anita dengan bahasa yang mulai berbicara kotor. Layaknya pelacur yang haus akan sodokan sodokan kejantanan laki laki. Kenyataannya ternyata Anita sudah tak perawan lagi seperti kakaknya Sarah saat pertama kali Irwan menyetubuhinya siang tadi di dalam kantornya. “uuuhh… kak… uuuuhh… kak. Gendong Anita kedalam. Please…” pinta Anita sambil mencium puting susu Irwan yang berbulu itu. “Dengan senang hati sayang… kak akan memberikan kepuasan yang kamu inginkan.

Asal kamu tak memberitahukan kepada kakak mu Sarah.” Sahut Irawan sambil berdiri dengan mengendong Anita di pangkuannya tanpa melepaskan batang kemaluannya keluar dari dalam vagina Anita. Setiap gerakan langkah yang diambil oleh Irwan mengendong Anita menuju kamarnya. Desahan dan erangan Anita semakin menjadi karena hentakan hentakan yang diakibatkan oleh sodokan yang mementok hingga rahim Anita. Namun sensasi yang begitu nikmatnya… begitu beringasnya Anita kala bersenggama dengan Irwan, tak sungkan sungkan Anita mengigit pundak Irwan hingga bertanda… Hingga tiba pula didalam kamarnya… Irwan merebahkan tubuh Anita diatas ranjang springbednya dan menekukkan salah satu kaki jenjang mulus Anita ke atas dan yang satunya tetap di bawah. Dengan posisi ini batang kemaluan Irwan dapat dengan leluasa menhujam keluar masuk vagina Anita tanpa merasa terhalangi oleh bongkahan pantatnya yang bulat padat berisi itu. “plak…

plak… plak…” suara yang muncul ketika hentakan yang di lakukan oleh Irwan menyodok vagina Anita bertubi tubi. “Kak… truuus… beri Anita kenikmata seperti kakak berikan buat kak Sarah…” “uuuhhh… kak. Nikmatnya. Uuuhhh….” erang Anita yang mengila sambil mencakar punggung Irwan. Irwan tak memperdulikan Anita. Sekarang yang ada di pikirannya adalah mengalahkan Anita di atas ranjang. Irwan ingin merasa selalu perkasa diatas ranjang meski dengan wanita manapun, tentunya masuk kategori seleranya. Seakan Irwan tak memberi ruang istirahat untuk Anita sesaat. Irwan terus menyodok batang kemaluannya tak henti henti… hingga Anita sendiri wanita yang haus akan seks ini merasa heran atas keperkasaan yang ada dalam diri Irwan. Dengan postur tubuh yang tegap kekar, tinggi, tampan, serta memiliki kedudukan yang tinggi disalah satu perusahaan swasta. Akhirnya Anita pun terkapar tak berdaya mengimbangi kekuatan seksual Irwan yang hingga saat ini masih terpacu menyetubuhinya tanpa merasa lelah sedikitpun. “Kak… Aaannita tidak tahan lagi… kak. Aaakkkhhh…. Anita sampai….”

Erang Anita panjang yang menyatakan ia akan telah mencapai puncak kenikmatannya yang ke 3 semenjak pertama kali vaginanya di aduk aduk oleh tangan Irwan yang kekar itu. Tak memperdulikan keadaan Anita yang telah lemas ditindih tubuhnya… Irwan tetap terus menhantam vagina Anita bertubu tubi… masuk keluar tak henti hentinya… Namun tak lama kemudian Irwan merasakan denyut denyut yang keras sekali pada pangkal kemaluannya. Lalu Irwan pun mencabut batang kemaluannya dari dalam liang vagina Anita dan sambil tetap mengocok kemaluaannya Irwan membimbing batang kemaluaannya ke mulut Anita dan memasukkan kemaluaannya hingga menumpahkan seluruh spermanya.

Tak sedikitpun sperma yang tersisa atau tertumpah keluar dari mulut Anita. Karena Irwan menyuruh Anita untuk menikmati setiap tetes sperma yang keluar dari kemaluannya. Kalau tidak maka Irwan tak’kan mengulanggi persetubuhan ini lagi kepada Anita. Meski Irwan sendiri memiliki kelebihan dalam hal seks yang lama dengan lawan jenisnya. Tak terasa Irwan melirik jam yang masih melekat di lengan tangannya. Hampir selama tiga jam persenggamahan mereka berlangsung. Kelelahan dan keletihan baru terasa setelah ia merebahkan tubuhnya di samping Anita yang tergulai lemas tampa sehelai benangpun.

Cerita Sex Mesum,Cerita Sexs,Cersex,Cerita Mesum,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Sex Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Hot 2017.

Posting Setiap gesekan yang dilakukan Irwan membuat Anita mendesah ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Ngentot Evi Pacarku Sangat Menggoda

$
0
0

Cerita Sex Ngentot ini berjudul ” Ngentot Evi Pacarku Sangat Menggoda ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

Cerita sex kali ini sebernya tidak mau untuk berbagi karena paksaan dari pacarku aku tuliskan saja di cerita panas ini. Saya akan membagikan kepada anda semuanya tentang pengalaman aku yang baru saja aku alami dengan pacar aku ini. Bagi pembaca semuanya agar berumur 17 tahun keatas dan sudah dewasa jadi untuk anak remaja jangan membaca cerita seks kali ini.

Ngentot Evi Pacarku Sangat Menggoda

Cerita ex Ngentot

Setelah permainan cintaku dengan Evi sore itu, kami jadi sering melakukannya apabila ada kesempatan. Kadang kami bercinta di Kamar Evi dan kadang di
kamarku. Evi yang masih berumur 22 tahun itu bercerita tentang hilangnya kegadisannya oleh pacarnya ketika masih SMA. Menurut ceritanya dia dijebak pacarnya untuk minum-minum ketika perayaan ultahnya yang ke 17. Ketika dia mulai mabuk dia dibawa pacarnya dan di perkosa di hotel. Tragisnya dia diperkosa secara bergantian oleh 2 orang teman pacarnya saat itu.

Paginya setelah sadar dia di antar pulang dan pacar maupun kedua temannya menghilang entah kemana. Setelah lulus SMA akhirnya dia memutuskan untuk kuliah di Bali jurusan hotel dan tourisme. Sejak kuliah di Bali pun dia sudah beberapa kali melakukan sex dengan beberapa teman kuliah-nya. Hubungan kami pun cuma sebagai teman, tidak lebih, hubungan kami berdasarkan suka sama suka. Mungkin karena umurku yang lebih muda. Hanya saja aku dapat previlege untuk tubuhnya kapan saja aku mau. Hubunganku dengan Evi pun tidak diketahui oleh Silvi kakaknya yang sudah bekerja di salah satu hotel di kawasan Jimbaran.

Silvi, tidak kalah cantiknya dengan Evi. Keduanya memiliki kulit yang putih bersih. Silvi lebih dewasa dalam pembawaan dan enak juga diajak ngobrol. Karena Silvi juga cantik aku sering bercanda dengan Evi mengatakan ingin tahu rasanya bila berhubungan dengan Silvi. Evi kadang tertawa dan kadang marah kalo aku berkata begitu. Walau marah, Evi akan hilang kemarahannya kalau kucumu lagi.

Seperti halnya sore itu, Ketika aku baru pulang kuliah, kulihat kamar Evi terbuka tetapi tidak ada orang didalamnya. Karena situasi kost yang sepi akupun masuk ke kamarnya dan mendengar ada yang sedang mandi dan akupun menutup pintu kamar Evi. Sudah seminggu lebih aku menginap di Denpasar karena sedang ujian akhir.

Setelah pintu kututup, kupanggil Evi yang ada dikamar mandi.

“Vi, lagi mandi yah? tanyaku basa-basi.

Tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Akupun melanjutkan.

“Kamu marah yah Vi?, Maaf yah aku gak kasih tahu kamu kalo aku mau nginep di Denpasar. Hari ini aku mau buat kamu puas Vi. Aku akan cium kamu, bikin kamu puas hari ini. Aku aka.
“Mandi kucing kan kamu Vi mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.” Rayuku.

Masih tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi.

“Vi, ingat film yang dulu kita tonton kan. Aku akan bikin kamu puas beberapa kali hari ini sebelum kau rasakan penisku ini Vi. Aku akan cium vaginamu sampai kau menggelinjang puas dan memohon agar aku memasukkan penisku”.

Terdengar suara batuk kecil dari dalam kamar mandi.

“Vi, kututup pintu dan gordennya yah Vi”. Akupun berbalik dan menutup gorden jendela yang memang masih terbuka.

Ketika gorden kututup, kudengar pintu kamar mandi terbuka. Akupun tersenyum dan bersorak dalam hati. Setelah aku menutup gorden akupun berbalik. Dan ternyata, yang ada dalam kamar mandi itu adalah Silvi, kakak Evi, yang baru saja selesai mandi keluar dengan menggunakan bathrope berwarna pink dan duduk diatas tempat tidur dengan kaki bersilang dan terlihat dari belahan bathropenya.

Kaki yang putih terawat, betisnya yang indah terlihat terus hingga ke pahanya yang putih, kencang dan seksi sangat menantang sekali untuk dielus. Belum lagi silangan bathrope di dadanya agak kebawah sehingga terlihat dada putih dan belahan payudaranya. Kukira ukuran Branya sedikit lebih besar dari Evi, karena aku belum pernah menyentuhnya.

“Evi sedang ke Yogya, dia sedang Praktek kerja selama 2 bulan” Kata Silvi sambil memainkan tali bathrope-nya.
“Jadi selama ini kamu suka make love ya sama Evi, padahal aku percaya kamu tidak akan begitu sama adikku”
“Maaf Mbak, aku gak tahu kalo yang didalam itu Mbak Silvi” Kataku sambil mataku memandang wajah Silvi.

Rambutnya yang hitam sepundak tergerai basah. Dada yang putih dengan belahan yang terlihat cukup dalam. Paha yang putih mulus dan kencang hingga betis yang terawat rapih. Kalau menurutku Silvi boleh mendapat angka 8 hingga 8,5.

“Lalu kalo bukan Mbak kenapa?, Kamu enggak mau mencium Mbak, buat Mbak puas, memandikucingkan Mbak seperti yang kamu bilang tadi?” Tanya Silvi memancingku.
“Aku sih mau aja Mbak kalo Mbak kasih” Jawabku langsung tanpa pikir lagi sambil melangkah ke tempat tidur. Sebab sebagai laki-laki normal aku sudah tidak kuat menahan nafsuku melihat sesosok wanita cantik yang hampir pasti telanjang karena baru selesai mandi. Belum lagi pemandangan dada dan putih mulus yang sangat menggoda.
“Kamu sudah lama make love dengan Evi, Ren?” Tanya Silvi ketika aku duduk di sebelah kirinya. Aku tidak langsung menjawab, setelah duduk di sebelahnya aku mencium wangi harum tubuhnya.
“Tubuh Mbak harum sekali”, kataku sambil mencium lehernya yang putih dan jenjang.

Silvi menggeliat dan mendesah ketika lehernya kucium, mulutku pun naik dan mencium bibirnya yang mungil dan merah merekah. Silvi pun membalas ciumanku dengan hangatnya. Perlahan kumasukkan lidahku ke dalam rongga mulutnya dan lidah kami pun saling bersentuhan, hal itu membuat Silvi semakin hangat.

Perlajan tangan kiriku menyelusup ke dalam bath robenya dan meraba payudaranya yang kenyal. Sambil terus berciuman kuusap dan kupijat lembut kedua payudaranya bergantian. Payudaranya pun makin mengeras dan putingnyapun mulai naik. Sesekali kumainkan putingnya dengan tanganku sambil terus melumat bibirnya.

Aku pun mengubah posisiku, kurebahkan tubuh Silvi di tempat tidur sambil terus melumat bibirnya dan meraba payudaranya. Setelah tubuh Silvi rebah, perlahan mulutku pun turun ke lehernya dan tanganku pun menarik tali pengikat bathrope-nya. Setelah talinya terlepas kubuka bathropenya. Aku berhenti mencium lehernya sebentar untuk melihat tubuh wanita yang akan kutiduri sebentar lagi, karena aku belum pernah tubuh Silvi tanpa seutas benang sedikitpun. Sungguh pemandangan yang indah dan tanpa cela sedikit pun.

Payudaranya yang putih dan tegak menantang berukuran 36 C dengan puting yang sudah naik sangat menggairahkan. Pinggang yang langsing karena perutnya yang kecil. Bulu halus yang tumbuh di sekitar selangkangannya tampak rapi, mungkin Silvi baru saja mencukur rambut kemaluannya. Sungguh pemandangan yang sangat indah.

“Hh” Desah Silvi membuyarkan lamunanku, Aku pun langsung melanjutkan kegiatanku yang tadi terhenti karena mengagumi keindahan tubuhnya.

Kembali kulumat bibir Silvi sambil tanganku mengelus payudaranya dan perlahan-lahan turun ke perutnya. Ciumanku pun turun ke lehernya. Desahan Silvi pun makin terdengar. Perlahan mulutku pun turun ke payudaranya dan menciumi payudaranya dengan leluasanya. Payudaranya yang kenyal pun mengeras ketika aku mencium sekeliling payudaranya.

Tanganku yang sedang mengelus perutnya pun turun ke pahanya. Sengaja aku membelai sekeliling vaginanya dahulu untuk memancing reaksi Silvi. Ketika tanganku mengelus paha bagian dalamnya, kaki Silvi pun merapat. Terus kuelus paha Silvi hingga akhirnya perlahan tanganku pun ditarik oleh Silvi dan diarahkan ke vaginanya.

“Elus dong Ren, Biar Mbak ngerasa enak Ren” Ucapnya sambil mendesah.

Bibir vagina Silvi sudah basah ketika kesentuh. Kugesekan jariku sepanjang bibir kemaluan Silvi, dan Silvi pun mendesah. Tangannya meremas kepalaku yang masih berada di payudaranya.

“Ahh, terus Ren”, Pinggulnya makin bergyang hebat sejalan dengan rabaan tanganku yang makin cepat. Jari-jariku kumasukkan kedalam lubang vaginanya yang semakn basah.
“Ohh Ren enak sekali Ren”, desah Silvi makin hebat dan goyangan pinggulnya makin cepat.

Jariku pun semakin leluasa bermain dalam lorong sempit vagina Silvi. Kucoba masukan kedua jariku dan desahan serta goyangan Silvi makin hebat membuatku semakin terangsang.

“Ahh Ren”, Silvi pun merapatkan kedua kakinya sehingga tanganku terjepit di dalam lipatan pahanya dan jariku masih terus mengobok-obok vaginanya Silvi yang sempit dan basah.

Remasan tangan Silvi di kepalaku semakin kencang, Silvi seperti sedang menikmati puncak kenikmatannya. Setelah berlangsung cukup lama Silvi pun melenguh panjang jepitan tangan dan kakinya pun mengendur.

Kesempatan ini langsung kupergunakan secepat mungkin untuk melepas kaos dan celana jeansku. Penisku sudah tegang sekali dan terasa tidak nyaman karena masih tertekan oleh celana jeansku. Setelah aku tinggal mengunakan CD saja kuubah posisi tidur Silvi. Semula seluruh badan Silvi ada di atas tempat tidur, Sekarang kubuat hanya pinggul ke atas saja yang ada di atas tempat tidur, sedangkan kakinya menjuntai ke bawah.

Dengan posisi ini aku bisa melihat vagina Silvi yang merah dan indah. Kuusap sesekali vaginannya, masih terasa basah. Akupun mulai menciumi vaginanya. Terasa lengket tapi harum sekali. Kukira Silvi selalu menjaga bagian kewanitaannya ini dengan teratur sekali.

“Ahh Ren, enak Ren”, racau Silvi.

Pinggulnya bergoyang seiring jilatan lidahku di sepanjang vaginanya. Vagina merahnya semakin basah oleh lendir vaginanya yang harum dan jilatanku. Desahan Silvi pun makin hebat ketika kumasukkan lidahku kedalam bibit lubang vaginanya. Evi pun menggelinjang hebat.

“Terus Ren”, desahnya.

Tanganku yang sedang meremas pantatnya yang padat ditariknya ke payudara. Tnagnku pun bergerak meremas-remas payudaranya yang kenyal. Sementara lidahku terus menerus menjilati vaginanya. Kakinya menjepit kepalaku dan pinggulnya oun bergerak tidak beraturan. Sepuluh menit hal ini berlangsung dan Silvi pun menalami orgasme yang kedua.

“Ahh Ren, aku keluar Ren”, aku pun merasakan cairan hangat yang keluar dari vaginanya.

Cairan itu pun kujilat dan kuhabiskan dan kusimpan dalam mulutku dan secepatnya kucium bibir Silvi yang sedang terbuka agar dia merasakan cairannya sendiri.

Lama kami berciuman, dan perlahan posisi penisku sudah berada tepat didepan vaginanya. Sambil terus menciumnya kugesekkan ujung penisku yang mencuat keluar CD ku ke bibir vaginanya. Tangan Silvi yang semula berada disamping bergerak ke arah penisku dan menariknya. Tangannya mengocok penisku perlahan-lahan.

“Besar juga punya kamu Ren, panjang lagi” Ucap Silvi di sela-sela ciuman kami.

Sambil masih berciuman aku melepaskan CDku sehingga tangan Silvi bisa leluasa mengocok penisku. Setelah lima menit akupun menepis tangan Silvi dan menggesekkan penisku dengan bibir vaginanya. Posisi ini lebih enak dibandingkan dikocok.

Perlahan aku mulai mengarahkan penisku kedalam vaginanya. Ketika penisku mulai masuk, badan Silvi pun sedikit terangkat. Terasa basah sekali tetapi nikmat. Lobang vaginanya lebih sempit dibandingkan Evi, atau mungkin karena lubang vaginanya belum terbiasa dengan penisku.

“Ahh Rensha.. Begitu sayang, enak sekali sayang” Racaunya ketika penisku bergerak maju mundur.

Pinggul Silvi pun semakin liar bergoyang mengimbangi gerakanku. Akupun terus menciumi bagian belakang lehernya.

“Ahh..” desahnya semakin menjadi.

Akupun semakin bernafsu untuk terus memompanya. Semakin cepat gerakanku semakin cepat pula goyangan pinggul Silvi. Kaki Silvi yang menjuntai ke bawah pun bergerak melingkari pinggangku. Akupun mengubah posisiku sehingga seluruh badan kami ada di atas tempat tidur.

Setelah seluruh badan ada diatas tempat tidur, akupun menjatuhkan dadaku diatas payudara besar dan kenyalnya. Tanganku pun bergerak ke belakang pinggulnya dan meremas pantatnya yang padat.

Goyangan Silvi pun semakin menjadi-jadi oleh remasan tanganku di pantatnya. Sedangkan pinggulku pun terus menerus bergerak maju mundur dengan cepat dan goyangan pinggul Silvi yang semakin liar.

“Ren.. Kamu hebat Ren.. Terus Ren.. Penis kamu besar keras dan panjang Ren.. Terus Ren.. Goyang lebih cepat lagi Ren..” begitu racau Silvi di sela kenikmatannya.

Aku pun semakin cepat menggerakkan pinggulku. Vagina Slvi memang lebih enak dari Evi adiknya. Lebih sempit sehingga penisku sangat menikmati berada di dalam vaginanya. Goyangan Silvi yang makin liar, desahan yang tidak beraturan membuatku semakin bernafsu dan mempercepat gerakanku.

“Mbak aku mau keluar Mbak” Kataku.
“Di dalam aja Ren biar enak” desah Silvi sambil tangannya memegang pantatku seolah dia tidak mau penisku keluar dari vaginanya sedikitpun.
“Ahh” Desahku saat aku memuntahkan semua cairanku kedalam lubang rahimnya.

Tangan Silvi menekan pantatku sambil pinggulnya mendorong keatas, seolah dia masih ingin melanjutkan lagi, matanya pun terpejam. Aku pun mencium bibir Silvi. Dengan posisi badanku masih diatasnya dan penisku masih dalam vaginanya. Mata Silvi terbuka, dia membalas ciuman bibirku hingga cukup lama. Badannya basah oleh keringatnya dan juga keringatku.

“Kamu hebat Ren, aku belum pernah sepuas ini sebelumnya” Kata Silvi.
“Mbak juga hebat, vagina Mbak sempit, legit dan harum lagi.” Ucapku.
“Memang vagina Evi enggak” senyumnya sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Sedikit lebih sempit Mbak punya dibanding Evi” jawabku sambil menggerakkan penisku yang masih menancap di dalamnya.

Tampaknya Silvi masih ingin melanjutkan lagi pikirku.

“Penis kamu masih keras Ren?” tanya Silvi sambil memutar pinggulnya.
“Masih, Mbak masih mau lagi?” tanyaku
“Mau tapi Mbak diatas ya” Kata Silvi.
“Cabut dulu Ren”

Setelah dicabut, mulut Silvi pun bergerak dan mencium penisku, Silvi mengulum penisku terlebih dahulu sambil memberikan vaginanya padaku. Kembali terjadi pemanasan dengan posisi 69. Desahan-desahan Silvi, vagina Silvi yang harum membuatku melupakan Evi sementara waktu.

Hari itu sejak pukul lima sore hingga esok paginya aku bercinta dengan Silvi, entah berapa kali kami orgasme. Dan itu pun berlangsung hampir setiap malam selama Evi belum kembali dari Praktek Kerjanya di yogya selama 2 bulan lebih. Kupikir mumpung Evi tidak ada kucumbu saja kakaknya dulu.

  • Cerita Sex Mesum,Cerita Sexs,Cersex,Cerita Mesum,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Sex Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Hot

Posting Ngentot Evi Pacarku Sangat Menggoda ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Tangan Kanannya Mencengkram Lengan Kiriku Dan Tangan Kirinya Menjambak Rambutku

$
0
0

Kisah Seks ini berjudul ” Tangan Kanannya Mencengkram Lengan Kiriku Dan Tangan Kirinya Menjambak Rambutku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

Cerita Dewasa – Ria adalah seorang mahasiswi asal Pekalongan, Jawa Tengah. Aku mengenalnya ketika kami sama-sama menjadi peserta dalam kegiatan workshop bagi mahasiswa/i. Dia peserta dari sebuah sekolah tinggi ekonomi di kota S, sedangkan aku dikirim mewakili kampusku. Selama workshop, sebenarnya aku sudah mulai merasa kalau dia memperhatikanku, tapi aku juga tahu kalau dia

Kisah Panas Ngentot Jambak Rambut

Cerita Sex Mesum,Cerita Sexs,Cersex,Cerita Mesum,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Sex Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Hot

sudah punya seorang cowok. Sehingga hubungan kami saat itu hanya sebatas SMS. Sampai pada satu jumat malam di bulan November tahun 2003, Ria menelponku. Intinya dia mengatakan bsok pagi akan ke kota Y dan minta aku menjemputnya di terminal. Perkiraan kalau dia berangkat dari Kota S jam 7, maka jam 10 atau paling lambat jam 11 dia akan tiba di Y. Keesokan harinya pukul 10 pagi aku sudah stand by di terminal bis antar kota di kotaku.

Kisah Seks Panas Lainya

Saat sedang mencari-cari, tiba-tiba saja dari belakang Ria mengagetkanku. Dia tidak banyak berubah, tinggi 168 cm, rambut sebahu, bentuk wajahnya tirus mirip seperti artis Nia Ramadhani, namun tubuh Ria lebih berisi, terutama dengan payudara yang berukuran 34 B. Saat aku terpana melihat tubuhnya, dia tiba-tiba saja memelukku. “mas, aku kangen. Pengen banyak cerita sama kamu, pengen tukar pikiran dan diskusi kaya saat workshop dulu” ungkapnya. “iya..iya..udah ah, ga enak diliat orang banyak” kataku sambil melepaskan pelukannya. “Mau nginap dimana kamu malam ini? Masak mau langsung pulang ke S?”tanyaku. “aku nginap di kost mas Ari aja boleh khan?”jawabnya. “mana boleh non, bisa digrebek ama orang kampong” jawabku. Akhirnya dia sepakat akan tidur di sebuah hotel melati dekat kostku, biayanya aku bantu setengah,

karena dia juga tidak membawa banyak uang. Singkatnya, setelah Ria mandi dan berganti pakaian kami berjalan-jalan keliling kota Y, selama perjalanan, dia banyak bercerita tentang hubungannya dengan cowoknya yang mulai banyak ketidak cocokan dan sering diwarnai pertengkaran. Setelah makan malam, jam 9 malam aku mengantarkan dia kembali ke hotel tempatnya menginap. Setelah itu aku kembali ke kostku. Pukul setengah 11 malam Ria menelponku. “mas, aku ga bisa tidur, hotelnya serem, mas Ari kesini donk, temanin aku” pintanya. cerita seks Maka aku pun langsung menuju hotel itu. Ketika menuju kamar Ria, aku sempat melihat beberapa pasangan chek in, ada yg masih muda, ada pula yang sudah berumur. Pahamlah aku bahwa hotel ini termasuk hotel esek-esek yang banyak dibicarakan teman-teman kampusku. Kamar yang ditempati Ria berada di ujung lorong, sehingga terlihat memang lebih luas, Ria masih belum ganti baju, “aku mau k kamr mandi takut mas,

lampunya kecil” jawabnya ketika kutanya kenapa ga ganti baju. “Ya udah, aku disini, kamu cuci muka trus ganti baju tidur ya” kataku. Sementara aku tiduran diatas spring bed, ternyata karena takut (atau entah sengaja) Ria ganti baju tanpa menutup pintu kamar mandi, tentu saja aku bisa melihatnya dari kaca besar di depan pintu kamar mandi. Dari situ aku melihat Ria hanya mengenakan celana dalam, tanpa BH di balik daster tidurnya. Dengan menggunakan daster, Ria naik ke atas spring bed dan berbaring di sebelahku. Sedikit ja’im aku kemudian duduk, “kamu mau tak tungguin disini atau aku pulang aja ke kost?” tanyaku. “Mas Ari disini aja, khan kita ga ngapa- ngapain” jawabnya. Aku pun turun dari spring bed dan duduk di kursi berlengan yang ada dalam kamar itu. “lho, kok di situ sich? Disini aja ama aku. Khan tempat tidurnya masih luas” protes Ria.

Cerita bokep lainya

Dari pada diprotes terus (dan karena memang ngarepin) aku pun kembali berbaring di sebelahnya. Lama kami terdiam, aku kira dia sudah tertidur, sehingga aku kemudian membuka ikat pinggang dan retslueting celana jeansku, karena aku memang tidak biasa tidur dengan celana jeans, Bahkan kadang aku tidur hanya dengan celana pendek, tanpa celana dalam. “kenapa mas? Sesak ya?” Tanya Ria yg ternyata belum tidur. “iya, aku ga biasa tidur pakai jeans” jawabku. “ya udah, celananya dibuka aja, mas Ari pakai selimut ini lho” kata Ria lagi smbil menyerahkan selimut dan kemudian membalik badannya. Jadilah aku hanya bercelana dalam berbungkus selimut tidur disamping Ria. Sekitar jam 3 dinihari, aku terbangun karena seperti mendengar suara tangis. Ketika kubuka mata, ternyata di depanku Ria menangis sambil memandangku.

Aku yang bingung kemudian bertanya kenapa, bukannya menjawab, tangis Ria justru makin kuat. Khawatir diduga melakukan kekerasan oleh orang diluar kamar, aku menarik Ria dan mendekapnya. Ria memelukku erat dan bercerita bahwa awal mula tidak harmonisnya hubungan antara dia dengan cowoknya karena cowoknya memaksa dia untuk berhubungan badan. Benar-benar iba, aku pun mendekapnya dalam pelukanku. Lupa kalau saat itu aku hanya memakai celana dalam. Makin lama saling berpelukan, kami pun makin terbawa suasana, dari hanya saling memeluk dan berpandangan, perlahan bibir kami mulai saling mendekat dan berpagutan, rasa asin dari air matanya tak kurasakan, yang ada hanyalah nafsu, Ria pun mulai menunjukkan hal yang sama. Nafasnya makin memburu, permainan lidahnya makin agresif, bahkan gerakan tangannya mulai meremas lengan dan kaos yang kukenakan. Remasannya makin lama malah menarik kaosku ke atas, seolah meminta aku melepasnya,

maka kubuka kaosku dan tinggal bercelana dalam dihadapan Ria. Melihat dadaku yang ditumbuhi bulu halus, Ria keliatan makin bernafsu, dia memegang dadaku dan meremasnya, aku pun merasa tak perlu berbasa-basi lagi, maka segera kutarik keatas pula dasternya, sehingga dia pun hanya tinggal memakai celana dalam. Kami sempat saling memandang, “mas, aku pernah menolak L***** untuk ML sama aku, sampai dia memaksaku dan bahkan mendekap mulutku dengan bantal, tapi sekarang aku ikhlas mas, kalau kamu mau jadi pacarku, aku ikhlas menyerahkan diriku ke kamu malam ini” kata Ria sambil menangis. Aku tidak menjawab, aku kembali menariknya ke pelukanku, memberinya waktu untuk melepaskan semua beban yang ada dihatinya. Namun tak lama kemudian, dia mulai kembali menciumi bibirku. Kami pun kembali saling berpagutan, kali ini tidak ada lagi ja’im di benakku. Sambil tetap berciuman bibir, tanganku mulai meremas-remas toket dan pantatnya.

Dia yang mulanya hanya meremas lengan dan dadaku, perlahan tangannya turun tapi terhenti di atas perutku. Karena tak sabar, langsung kuarahkan tangannya untuk memegang kontolku. Dan dia pun menggenggam kontolku dengan kuat. Bibirku mulai turun ke lehernya, kugigit pelan dan kuhisap-hisap sehingga meninggalkan bekas merah di kulitnya yang putih, terus aku turun dan mulai mendekati dadanya, kuhisap toketnya, sambil terkadang kupilin putingnya bergantian, dia makin bergoyang liar remasan-remasan tangannya mulai membuat perih di tubuhku. Aku terus menggigit-gigit pelan dan menghisap tubuhnya, turun ke perut dan terus turun, sampai pada batas atas celana dalam hitam yang dikenakannya.

Aku berhenti, dan memandangnya, “boleh aku buka?” tanyaku, dia mengangguk dengan menatapku sayu. Dengan kedua tangan kubuka penghalang terakhir antara aku dan lubang kenikmatannya, bulu-bulu jembutnya tipis dan wangi menunjukkan dia rajin merawat propertinya itu. Belahan memeknya masih sangat rapat, kuminta dia untuk melebarkan kedua kakinya, dia sempat menolak, “malu mas” tapi setelah aku sedikit memaksa, di pun mulai melebarkan kedua kakinya, menunjukkan bagaian dalam memeknya yang berwarna merah muda. Langsung kucium, kujilat dan kuhisap- hisap semua bagian memeknya, mulai bagian labia mayora (bener ga sich itu namanya?) sampai klitorisnya yang berbentuk benjolan sebesar kacang tanah. Dan akibatnya, Ria seperti kesetanan, pinggulnya naik-turun berusaha menghindari seranganku ke memeknya,

“udah mas, udah.. geli..aku geli…” tukasnya. Tapi aku pun terus berusaha merapatkan bibirku ke titik sensitive itu. Dan tiba-tiba dia berkata “maasss, aku… mau.. pipis….” belum sempat aku menarik kepalaku dari pangkal pahanya, justru kedua paha itu menjepit kepalaku, kedua tangannya menekan kepalaku semakin mendekati memeknya dan pinggulnya diangkat tinggi-tinggi. Dia mendapatkan orgasme pertamanya setelah ku rangsang dan ku oral selama 15 menit.

Tak ayal cairan memeknya pun membasahi hidung dan mulutku. Aroma dan rasa yang khas membuatku makin bernafsu terus kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang itu sampai habis. Setelah jepitan pahanya agak melonggar, aku langsung kembali ke sampingnya. Kucium bibirnya sambil kubelai-belai toketnya. “Enak, ga ?” tanyaku. “Enak banget, aku sampai lemes banget. Mas Ari pasti udah sering ya, kok pengalaman banget?” tanyanya *dalam situasi seperti ini, kalau aku jujur aku sudah pernah ML sama 3 cewek sebelum dia bisa merusak suasana* maka kujawab “ aku baru pertama sama kamu ini kok.

Aku Cuma sering liat BF aja” “wah, pantes, belajarnya dari film” kata Ria sambil tersenyum dan memelukku. Setelah 1 menit, dia mencium bibirku dan bertanya “sekarang aku mesti gimana buat gentian muasin mas Ari?” Aku pun tersenyum dan melirik kontolku yang kepalanya sudah keluar dari batas celana dalamku. Dia tersenyum, lalu mulai bergerak membuka celana dalam yang aku kenakan. Dia memegang kontolku lalu bertanya “mau diapain ini mas?” pertanyaan lugu yang menggoda, tapi karena malas basa-basi lagi aku pun menjawab “masukin ke memekmu donk, tapi sebelumnya diisep dulu” dia tersenyum, lalu mulai mengocok pelan kontolku. Setelah agak keras, dia mulai memasukkan junior ke dalam mulutnya dan menghisapnya, tapi karena memang belum pernah (setidaknya menurut pengakuannya) maka rasanya pun tidak terlalu enak.

Agak sakit malah, karena beberapa kali menyentuh giginya. “jangan kena gigi donk yang, sakit” kataku. “aduh mas, sorry, aku ga bisa kaya gini” jawabnya “Mas langsung main aja yah, aku pasrah kok” katanya. Lalu dia berbaring disampingku sambil membuka kedua kakinya. Melihat posisi itu, aku pun bangkit, kujilati sebentar klitorisnya supaya agak basah, dia mulai mendesah pelan. Kubasahi juga ujung kontolku dengan sedikit air liur, lalu mulai kugesek- gesekkan di depan lubang memeknya. Meski mengaku sudah tidak perawan karena paksaan mantan cowoknya, ternyata lubang memek Ria sangat sulit ditembus. Masih sangat sempit, dan aku ga tega ketika sedikit memaksa mendengar dia menjerit tertahan, “aduh mas, sakit mas…” maka kutunda lagi memasukkan kontolku dalam memeknya. Sambil tetap kugesek-gesek, aku mulai mendorong ketika kurasa sudah cukup basah, berhasil masuk kepala kontolku masuk kedalam memeknya. Di sinilah aku merasakan perbedaan antara memek Ria dengan memek milik Ika, Icha dan Eta yang pernah kurasakan seblumnya.

Kalau memek lain kenikmatan itu sangat terasa ketika aku memasukkan kontolku dalam-dalam, maka memek Ria terasa sangat menjepit justru ketika baru sepertiga kontolku masuk. Maka aku pun, hanya menggerakkan kontolku maju mundur di titik itu. Namun berbeda dengan yang kurasakan, Ria justru sangat kesakitan dengan cara itu. “mas, cabut dulu mas. Sakit mas” ujarnya. “ya, bentar yah, aku enak bgt nich sayang” kataku. Dia seperti menahan rasa sakit, bibirnya digigit. “mas, udah dulu donk…sakit nich, perih…” katanya lagi. Sebenarnya aku ga tega, tapi aku pun merasakan kenikmatan dengan hanya bermain di permukaan memeknya itu. Akhirnya aku mengalah dan memutuskan untuk mencabut kontolku dari memeknya.

Namun sebelum mencabut, aku ingin mencoba memasukkan keseluruhan batang kontolku dalam memeknya, maka kudorong penuh kontolku ke dalam memeknya, sedalam aku bisa, namun ternyata mentok dan aku bisa bisa merasakan dinding rahimnya tepat di depan kepala kontolku. Saat itulah aku merasakan perubahan pada diri Ria. Dia yang semula menahan sakit sambil menggigit bibir dan memejamkan mata, tiba-tiba matanya terbuka lebar, mulutnya menganga tertahan. “mmmaaaassssss……” suaranya tertahan dan bergetar. “Eeennnnnaaaaakkkk bbaaaannggeeettttt mmmaaasss….”katanya. Tangannya mencengkram erat kedua lenganku. Sesaat kemudian dia berubah makin liar, setiap kali aku tarik mundur kontolku, dia justru memajukan memeknya seolah tidak mau melepaskan sedikit pun kontolku dari memeknya. Tangannya memelukku erat, kemudian tubuhnya tiba-tiba mendorongku berguling ke kanan sehingga sekarang dia berada di atas tubuhku. Dia tetap memelukku erat sambil menggoyangkan pinggulnya ke semua arah, maju-mundur, kanan-kiri, depan-belakang bahkan diselingi memutar, aku yang merasakan perubahan ini kemudian mulai mengatur posisi, kuluruskan kedua kakiku dan menbiarkan tubuh Ria menguasaiku, dia menggerakkan pinggulnya ke segala arah bagai kesetanan, aku berusaha mengimbangi gerakannya dengan melawan arah setiap gerakan pinggulnya. Tetes keringat kami membasahi kasur,

tapi keganasan Ria seolah tidak akan berakhir. Beberapa saat kemudian tiba- tiba dia menekan dalam-dalam pinggulnya. Tangan kanannya mencengkram lengan kiriku dan tangan kirinya menjambak rambutku. Kontolku seperti diremas-remas dengan kuat oleh memeknya dan dia menjerit tertahan “aaaaaccchhhh……” tubuhnya mengejang, kaku sesaat lalu ambruk diatas tubuhku. “enak banget mas..enak banget….aku pengen ******* terus ama kamu kaya gini. Enak banget” ujarnya berbisik di telingaku. Aku hanya tersenyum mendengar kata- katanya, sementara Ria masih terbaring lemas diatas tubuhku, kontolku yang masih menancap dalam memeknya bergerak-gerak mencari perhatian ;p dia pun merasakannya, dan mulai bangkit. “mas, aku lemes banget, mas diatas aja dech, aku pasrah. Udah lemes bgt nich”katanya. Dia lantas menjatuhkan tubuhnya, dan sambil membuka lebar tangan dan kakinya, dia berkata nakal “aku pasrah mas, perkosa aku, nodai diriku sepuasmu…..” sambil tersenyum nakal. Aku pun langsung, naik ke atas tubuhnya. Sengaja kuangkat kedua kakinya sambil kulingkarkan di pinggangku. “gini, biar kerasa makin enak” kataku, sesaat kemudian aku mulai mendorong kontolku masuk dalam memeknya. Ini perbedaan kedua antara memek Ria dengan memek lain yang pernah kurasakan, meski basah karena cairan orgasme sebelumnya, tapi ketika kumasukkan, tetap aja kontolku rasanya seperti dijepit dengan kuat. Aku pun mulai menggoyang pinggulku maju- mundur. Setelah melihat liarnya Ria saat kumasukkan dalam kontolku, dan merasakan kenikmatan memeknya saat di permukaan, maka kucoba memainkan masuknya kontolku dengan ritme 3 plus 1,

yaitu tiga kali aku dorong dengan hanya memasukkan sepertiga kontolku, dan kemudian satu kali dorongan dalam yang memasukkan kontolku sedalam- dalamnya sampai terasa mentok di dinding rahim Ria. Dan efeknya, meski mengaku sudah lemas, tapi tiap kali aku dorong dalam kontolku dalam memeknya, tubuh Ria seperti mengejang. Pinggulnya ikut terangkat tiap kali aku menarik kontolku, dan suaranya tertahan “mmaaasss….” Dia terus meremas lenganku dan menggigit kuat bibirnya sendiri. “mmmaaasss, jangan nyiksa aku doonkk… masukin yang daallleeem dddooonnkkk….” Pintanya dengan mata sayu menatapku dan suara bergetar. Karena kasihan, aku pun langsung menaikkan ritme goyanganku dengan mendorong dalam kontolku dalam memeknya. Dan Ria kembali kesetanan, dia membalas setiap tusukan kontolku dengan gerakan pinggul yang ke segala arah, bahkan tangannya meremas erat kedua pantatku sambil menakannya agar makin dalam masuk dalam memeknya.

“mmass, dalam lagi mmaaass, masukkiinn dalem lagi…eennaakk bangeettt masss….”ujarnya. Dan gerakan pinggulnya pun kurasakan makin terasa nikmat ketika memeknya terasa memijat dan meremas-remas kontolku, dan ini membuat aku pun mulai merasakan cairan lahar putih akan mulai muntah dari kontolku. “Ria, aku mau keluar sayang, aku tarik yah” kataku. Ria mengangguk, namun gerakan pinggulnya dan tangannya berkata sebaliknya, pinggulnya justru makin terangkat ke atas, sedangkan tangannya makin menekan pantatku untuk makin masuk ke dalam memeknya. Sementara didalam pun kontolku terasa makin kuat disedot, diremas dan dipijat otot-otot memeknya. Akhirnya karena tak tahan aku pun memuntahkan pejuhku dalam memeknya. Crot.. crot.. crot..dan sedetik kemudian Ria kembali mengejang, badannya kaku dengan posisi tangan menekan pantatku agar makin mendorong masuk kontolku dalam lubang memeknya.

“mmaaasss….aaaccchhhh….eeennna aakkkk” teriaknya tertahan dengan suar bergetar. Aku segera mencabut kontolku dari memeknya dan menjatuhkan badanku disampingnya. Kulirik jam di HPku, jam 7 kurang 20 menit. Berarti sekitar 3,5 jam kami memadu kasih dan mengejar surga dunia. Aku mencium bibirnya sambil meremas toketnya.

“Aku sayang kamu, mas…” kata Ria. Kami pun kembali tertidur sampai jam 10 pagi Setelah itu kami mandi bersama. Setelah sarapan aku kembali mengantar Ria ke terminal bus untuk kembali ke kota S. Sejak saat itu, aku berpacaran dengan Ria. Hubungan kami sempat berjalan selama sekitar 2 tahun, sampai akhirnya dia dijodohkan dengan seorang pria tetangga kampungnya di Pekalongan. Sekarang dia telah memiliki 2 anak dan tinggal di kota S. Yang tidak pernah Ria tahu, bahwa dia bukan wanita pertama yang bercinta denganku, dan bahwa selama 2 tahun hubungan kami pun aku beberapa kali bercinta dengan wanita lain

  • Cerita Sex Mesum,Cerita Sexs,Cersex,Cerita Mesum,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Sex Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Hot

Posting Tangan Kanannya Mencengkram Lengan Kiriku Dan Tangan Kirinya Menjambak Rambutku ditampilkan lebih awal di Cerita Sex.

Cerita Sex Ngenttot Pembantu Kost

$
0
0

Cerita Sex Ini Berjudul”Cerita Sex Ngenttot Pembantu Kost”Cerita Dewasa,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita bokep,Cerita Ngentot,Cerita ABG,Cerita Sedarah,Cerita Tante,Cerita Sex Selingkuh,Cerita Terbaru 2017

 

Cerita Sex- Aku masih ingat saat itu aku pulang dari jalan-jalan malam minggu sama temen-temenku kuliah, biasanya kalau malam minggu kami sering nongkrong di suatu tempat pavorit kami yang disitu kita bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekedar gerumpi yang nggak-nggak sambil ketawa ngakak sepuasnya.

Cerita Sex Ngenttot Pembantu Kost

Cerita Sex

Dan waktu udah tengah malam saya pulang ke kost untuk tidur karena mulai udah kantuk dan aku tuntun kendaraanku untuk aku masukkan ke lorong kost biar aman dan aku kunci selanjutnya aku berjalan untuk menuju ke kamarku tetapi belum sampai ke kamarku ditengah jalan aku mendengar suara yang mengetarkan jatungku yaitu desahan dan ough……………Aku pelan-pelan menuju ke arah suara itu ternyata di kamar pembantu ibu kost.

Aku jadi penasaran untuk mengintipnya ternyata aku beruntung karena ada sedikit celah yang cukup lebar untuk melihat ke dalam yaitu kaca yang ada di bagian atas yang digunakan untuk masuknya udara ke kamar. Akupun dengan mengendap-endap mengambil kursi untuk lebih enak melihat ke bawah kamar biar lebih jelas pemandangannya dengan agak kaki bergetar karena takut dan ingin melihat.

Aku kaget sekali karena yang di dalam ternyata Bapak kost yang meniduri pembantunya, ternyata aku akan menonton film gratis yang cukup lama pikirku dalam hati karena ternyata Bapak kostku baru mengulum puting pembantunnya sambil meremas-remas memeknya dan aku lihat jelas pembantunya masih menggunakan celana dalam karena lampu dalam kamar yang merupakan bolam 15 watt tidak mereka matikan.

Bapak kost mulai melepas celananya dan celanan pembantunya dan masih sambil mengulum puting susu pembantunya dia mulai memasukkan jemarinya ke dalam memek pembantunya. Si pembantunya mulai mengelinjang dan berdesis-desis menahan enaknya masuknya jemari ke dalam memeknya aku semakin menahan gemetaran karena birahiku memuncak juga dan sambil menahan takut kalau-kalau ketahuan Bapak kost.

Bapak kost mulai memasukkan senjatanya ke dalam memek pembantunya dan pembantunya mengerang kesakitan dan mendorong Bapak kost sehingga Bapak kost sampai mau jatuh dari tempat tidur pembantunya dan pembantunya mulai mengambil semua pakaiannya untuk menutupi auratnya yang kelihatan dan Bapak kost merayunya tetapi pembantunya tidak mau dan mengancam akan berteriak kalau Bapak kost memaksanya.

Bapak kost mulai mengambil pakaiannya dan memakainya, aku dengan cepat turun dari intipanku dan mengembalikan kursi ke tempatnya segera lari berjinjit-jinjit untuk menuju ke kamar mandi dan segera aku tutup, aku dengar langkah pelan-pelan menuju ke rumah utama dan segera terdengar suara pintu ditutup serta di kunci dan nggak lama aku keluar dari kamar mandi dan merokok di bagian halaman belakang dekat kamar mandi.

Memang kalau aku perhatikan pembantunya Bapak kost itu nggak pantas kalau menjadi pembantu karena perawakan kulitnya bersih dan wajahnya agak cantik dan badannya kecil tinggi dengan dihiasi beberapa bagian yang menonjol dari bagian tubuhnya yang sensitif, akupun kadang-kadang kalau melihat juga kepingin seperti Bapak kost ku.

Aku masih merokok sambil membayangkan pembantunya Bapak kost ternyata tubuhnya putih bersih tadi waktu aku intip dan kelakianku mulai mengoda otak warasku dan mulai mengelitik ke dalam sekujur tubuhku untuk mengerakkan kaki ini menuju depan pintu pembatunya Bapak kost dan mulai mengerakkan tanganku untuk mengetuk pintu kamar pembatu Bapak kost.

Dari dalam terdengar suara kaki berjalan dan kamar terbuka “Ada mas…….tanya Pembantu Bapak kostku, “aku masuk angin dan agak pusing mau khan mengerokin aku soalnya aku udah tidak tahan mau pingsan………jawabku sekenanya. Mau aja…….silakan masuk dan iapun menutup pintu kamarnya.Kok pintunya ditutup…………tanya ku. Biar anginnya nggak masuk mas…..khan dingin jawabnya dengan santai aku mulai melepas bajuku dan dia mengambil handbody dan mulai melumurkan pada punggungku dan meratakannya dengan tangannya……………………

Sambil mengerokin aku………aku tanya dia……………..aku kalau manggil dik,……….dik tadi kok aku lihat ada bayangan dari sini waktu aku ke kamar mandi siapa ya………apa kamu……..Masak mas….nggak tahu aku jawabnya singkat. Nggak usah takut………sama aku ……..masak sama aku bohong…….jawabku. Aku rasakan tangannya dia mulai gemetar sambil masih mengerokin aku sehinga kerokannya agak nggak beraturan. Ya………mas, itu tadi Bapak kost mau minta pada aku dan melakukkannya tetapi setelah dia mau memasukkannya aku tolak dengan paksa………….

Tapi aku mengintip lho tadi….ceritaku padanya…….masak………jawab dia, ya kelihatannya kamu menikmati banget tetapi setelah mau melakukannya kamu tolak. Dia hanya diam tidak menjawab dan aku tidak bisa melihat reaksinya karena ada di belakangku……..Kalau aku kamu tolak nggak………tanyaku pada dia. Pembantunya Bapak Kost hanya memukul tubuhku dari belakang saja.

Ternyata diam-diam pembantunya Bapak kostku suka aku juga pikirku dalam hati………dan lelakianku mulai menyeruak dan aku balik tubuhku untuk menghadap wajahnya dan aku lihat agak lama lalu wajahku mulai aku pepetkan dan aku mulai kulum bibirnya dengan lembut………….diapun membalasnya dan tangannya mulai di lingkarkan di badanku dan kamipun mulai menjatuhkan diri di tempat tidur dan berguling-guling tidak aturan.

Aku mulai melepaskan bajunya dan mulai mengulum puting susunya yang masih ranum dan tidak ketinggalan kakiku memelorotkan celana dalamnya dengan masih mengulum bibirnya jadi dia nggak sempat menahannya. Aku semakin brutal mengulum puting susunya dan sekali-kali aku mainkan dengan ujung lidahku dia semakin nggak aturan dan rambutku sampai dipegang dengan eratnya dan agak di gerak-gerakkan untuk lebih cepat mengulum puting susunya dan dengna mata terpejam dia mendesis dan aah………………….aah…………………menikmati kulumanku dan mulai aku lepaskan celana dalamku dan aku arahkan jemari tangannya untuk memegang senjataku yang mulai keras itu.

Tangannya memegang sangat keras senjataku ketika aku mulai memasukkan jemari tanganku kelubang memeknya dan dia mulai ough………….dan berdesis-desis mengeluarkan udara yang sangat panas dari dalam mulutnya ough…………….aah……………………..dan masih berdesis-desis sangat menikmatinya aku lihat dengan masih dengan mata tertutup dia mengigit sendiri bibirnya bertanda dia keenakan yang sangat……………..

Aku udah nggak tahan dan mulai memasukkan senjataku ke dalam memeknya karena aku lihat dia udah basah sekali………..baru agak masuk dia sudah mengerang………..aah……..jangan mas………aku berbisik sama dia nggak apa nanti kalau hamil aku tanggung jawab……………hiburku…merayu dia biar boleh………………dan dia masih pegang senjataku tapi tetep membiarkan masuk……..dan setiap aku tambah dia mengerang aah……………………aduh sakit mas……….ternyata pembantunya Bapak kostku masih bener-bener perawan sampai-sampai burungku sendiri kesakitan waktu aku paksakan masuk pertama kali………..dan aku mulai agak dalam bisa mencapainya tetapi masih dengan hanya……..memasukkan pelan-pelan dan mencabutnya pelan-pelan.

Aku lihat pembantunya Bapak kost mulai nggak aturan dan kelihatannya mau klimaks karena dia meremas-remas sendiri putingnya dan kadang-kadang meremas-remas rambutnya……….sambil ough…………………………ough……………………….aah………………….aku agak cepetkan keluar masuk dan akhirnya tangannya menekan keceng sekali pada kedua tanganku sambil bergetar hebat dan agak menangis menahan enaknya orgasmenya yang begitu hebat……………….

 

Cerita Dewasa,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita bokep,Cerita Ngentot,Cerita ABG,Cerita Sedarah,Cerita Tante,Cerita Sex Selingkuh,Cerita Terbaru 2017

Viewing all 406 articles
Browse latest View live